Bagian 29

17.2K 826 7
                                    

Waktu terasa begitu cepat berlalu.. tanpa gue sadari tanggal 1 besok gue sudah berangkat ke singapura buat bertempur dengan kematian..

Gue masih belum bisa memberitahu Reyhan tentang ini... dia sudah banyak mengalami masalah.. apalagi saat ini orangtuanya akan bercerai.. gue gak mau membuat Reyhan tambah sedih lagi..

Hari ini gue pergi ke kantin dengan Dea... gue melihat Reyhan sedang makan sendiri.. sejak kejadian kemaren gue dan Reyhan saling berdiam karna malu...

Gue memutuskan menghampiri Reyhan...

" hai " sapa gue ramah...

" o-oh ha-hai " jawab Reyhan gugup...

" kenapa selama ini gak mencariku? " tanya gue pura pura gak tau apa apa...

Reyhan cuma diam..

" aku takut kamu marah.. soalnya aku sudah berjanji tidak akan khilaf... tapi aku gak bisa memenuhinya... " jawab Reyhan dengan menunduk...

" sudahlah ga papa kok.... first kiss ku sama kamu.. bukan yang lain " jawab gue...

Reyhan cuma tersenyum...

" aku ulang tahun besok kamu mau ngasih aku apa? " tanyanya..

Gue cuma diam gak ngomong apapun...

Aku akan memberi sesuatu yang tak akan kau lupakan meski aku tiada

Gue cuma tersenyum..

" ada deh " kata gue sedikit menggoda..

Reyhan keliatan manyun dan tidak semangat...

" kamu tunggu aja, aku akan memberimu sesuatu yang hanya akan membuatmu tidak bisa melupakannya " kata gue sambil pergi meninggalkan Reyhan...

***

Sepulang sekolah gue langsung pulang... gue memutuskan untuk mulai mempersiapkan diri buat pertempuran besok di singapura.

Line

Reyhan mengirim gue sebuah pesan..

Si raja resek

Talia...  aku ke rumahmu ya

Gue

Oke

" Talia " tante Diany datang dan masuk ke kamar gue..

" tante kapan datang? " tanya gue..

" baru aja " jawab tante...

Line

Si raja resek

Tal... besok nonton yuk

" tal.. si raja resek ini siapa? " tanya tante Diany yang melihat line dari Reyhan...

" itu Reyhan tante " jawab gue sambil siap-siap....

" kamu mau kemana? " tanya tante bingung...

" Reyhan mau ke sini tante " jawab gue semangat...

Gue masih melanjutkan siap siap.. namun tante Diany memegang tangan gue dan menyuruh gue duduk...

" Talia... tante mau bilang sesuatu " kata tante diany serius... gue megernyitkan kening gue...

" kamu sayang kan sama Reyhan "  tanya tante diany...

Gue mengangguk...

" kamu mau dia bahagia kan? " tanya tante lagi..

Gue mengangguk lagi...

" Tal.. sebaiknya kamu jauhin Reyhan "

Deg

Apa maksud tante diany menyuruh gue menjauh dari Reyhan?

" maksud tante " tanya gue bingung...

" dengar...
Kamu bulan depan akan menjalani masa masa sulit.. belum ada kepastian kamu akan hidup dan belum ada kepastian kamu akan mati... kemungkinan kamu untuk hidup hanyalah sedikit.. jika kamu menghabiskan waktu bersamanya sekarang maka dia akan semakin mencintaimu dan akan sangat sulit baginya jika kamu harus pergi.. itu hanya akan mendatangkan penderitaan di hatinya.. kamu gak mau dia sedih bukan? Jika kamu menjauhinya sekarang maka dia secara perlahan akan melupakanmu dan di saat kamu pergi nanti rasa penderitaan di hatinya hanya sedikit karna dia sudah terbiasa tanpamu... jadi.. saran tante jauhilah dia... jika operasimu lancar kamu akan mendekati dia lagi.. agar dia tidak sedih nantinya... tante tau ini akan berat bagimu.. tapi kuatkanlah hatimu.. demi orang yang kamu sayangi.... jauhilah dia "

Kata tante meyakinkan... entah kenapa air mata gue terjatuh...

" tante gak bermaksud buat menjauhi Reyhan darimu.. tapi ini demi dia juga.. kamu harus bisa melupakannya agar gak begitu berat buatmu dan buatnya untuk berpisah "

Gue diam...
Tante benar... jika gue dan Reyhan semakin mencintai maka akan semakin sulit buatnya untuk melupakan gue di saat gue pergi nanti, mau gak mau gue harus berusaha menjauh dari Reyhan... tapi gue gak sanggup untuk berpisah dengannya....

Tuhan apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku menjauhinya agar dia bahagia atau tetap bersamanya sampai akhir hidupku dan meninggalkan penderitaan di hatinya?
Nggak.. aku gak mau Reyhan menderita...
Baiklah aku akan berusaha menjauh darinya.... apapun yang akan aku dapatkan aku terima dengan ikhlas....
Reyhan maaf... aku melakukan ini demi kebahagiaanmu....

Perjalanan Hidup TALIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang