Hari ke 4

8.6K 618 32
                                    

Hy guys, PHT up, biasakan vote dulu ya sebelum baca😊..

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Hari ini adalah hari ke 4 Talia melakukan UAS...

Dan tinggal 4 hari lagi ia akan pergi dan terbebas dari penderitaannya di kota ini...

Talia duduk melamun di bangkunya, meski Dea sudah beberapa kali menyadarkannya namun kali ini hayalannya sangatlah kuat sehingga panggilan Dea tidak terhiraukan olehnya...

Talia membayangkan apa dia akan mampu hidup di Jerman sendiri? Tante Diany selalu sibuk, otomatis dia akan sendiri di Jerman...

Tanpa orangtua, padahal baru beberapa bulan bersama dengan mereka setelah beberapa tahun terpisah, dan sekarang dia akan terpisah lagi dengan orangtuanya karna keinginannya sendiri...

Tanpa Dea, sahabat yang selalu melindungi dan menyayanginya, yang selalu membelanya dan ada buatnya, apa dia akan sanggup?

Tanpa Reyhan, pria yang selalu di cintainya, selalu di hatinya, apa dia akan mampu? Atau jangan jangan setelah dia ke Jerman bayangan Reyhan tetap akan ada, jadi percuma dong dia pindah kalau bayangan Reyhan masoh mengikutinya...

Tiba tiba Talia teringat akan perkataan tante Diany saat telephonan dengannya kemaren malam...

Flashback

" kamu hanya pergi ke Jerman untuk menghilangkan kesedihanmu, dan kamu bahkan meninggalkan orang orang yang kamu sayangi, emang sih kamu akan bisa hidup tanpa mereka... tapi apa mereka bisa hidup tanpamu? Dan tante yakin bahwa hati kamu sebenarnya masih ingin di sana, di rumahmu " kata tante Diany..

" tidak tante, Talia yakin akan bisa.. Talia akan melakukan apapun yang bisa menghilangkan kesedihan Talia terrmasuk itu pergi jauh " jawab Talia..

" Tal, dengar tante, tante bukannya berniat mencegahmu, tante hanya ingin pastikan kalau hatimu benar benar kuat... kamu saat ini berniat untuk pergi dari orangtuamu, Dea, Reyhan dan yang lainnya... kamu ke Jerman bukan mau menuntut ilmu, tapi pergi melarikan diri dari masalah... kamu mneinggalkan semuanya, tapi apa kamu tau? Tante yakin bahwa yang kamu tinggalkan tidak akan bisa melupakanmu, mereka juga akan sedih jika kamu pergi, apa lagi orangtuamu, yang baru bertemu beberapa bulan lalu denganmu dan sekarang kau ingin meninggalkan mereka? Kau pergi hanya dengan keinginanmu sendiri tanpa memperhatikan keinginan orang lain, apa bedanya kamu dengan seseirang yang egois? Kamu egois Talia jija kamu seperti itu, karna yang menurutmu yang kamu lakukan baik belum tentu baik buat orang lain, dan kamu tidak melihat hati mereka, kamu hanya larut dalam kesedihanmu yang membuatmu tidak berfikir panjang sehingga telah menyakiti sekelilingmu... jadi putuskanlah Talia mumoung masih ada kesempatan, jangan jadi orang yang egois, ok "

Prak

Talia menjatuhkan hp mamanya, ia melihat mama dan papanya yang sedang duduk sambil menonton tv.. emang sih akhir akhir ini ia melihat bahwa kedua orangtuanya selalu murung, tapi ia tidak pernah memperhatikan mereka..

" apa aku egois? " gumam Talia...

Flashback off

" Tal " panggil Dea lagi.. kali ini ia berhasil membuat Talia terkejut dan tersadar dari lamunannya..

" De " panggil Talia...

Dea duduk di sebelah Talia..

" apa " tanya Dea penasaran..

" apa gue ini egois dengan peegi seperti ini? " tanya Talia..

Dea terdiam mendengar pertanyaan Talia..

" jawab gue De " paksa Talia..

" Tal, sekarang gue nanya, lo sebenarnya pergi itu alasannya karna apa? Gak mungkin kan hanya karna meninggalkan Reyhan " tanya dea balik..

Talia menunduk..

" De, gue pergi karna banyak hal.. pertama yang lo bilang itu, kalau gue ingin ninggalin Reyhan biar dia tau rasanya di tinggalin itu seperti apa, kedua karna gue ingin mencari kebahagiaan baru, emang sih gue udah dapat kebahagiaan disini, tapi gue ingin mencari kebahagiaan yang baru, dan gue harap gue bisa membantu orangtua gue dengan kehidupan gue yang akan datang, saat gue udah sukses gue bakal pulang dan menemui semuanya, minta maaf dan kembali memperbaiki semuanya, ini hanya sementara " jelas Talia pada Dea..

" Tal, ada masanya kita harus egois untuk kebahagiaan kita sendiri, menurut gue ya, sekali kali sih ga papa kan akhirnya lo juga akan memperbaiki segalanya, jadi gue hanya bisa mendukung lo " jawab Dea...

Talia memeluk Dea dengan erat...

" oh ya De, temani gue ke kepala sekolah yuk, kemaren gue lupa nemuin kepala sekolah " pinta Talia..

Dea menganggui dan mereka pergi ke ruang kepala sekolah..

Brak

Talia bertabrakan dengan kak Candra hingga foto yang ia abwa terjatuh.

" waduh foto siapa ni, kok jelek gini " ejek kak Candra sambil memunguti foto Talia..

Dea hendak melawan namun di cegah talia..

" maaf kak ini fotoku " rampas Talia..

" oalah fotomu, pantas saja seperti itu " ejeknya lagi ..

" maksud kakak apa? " tanya Dea tidak terima..

" pantas saja jelek.. " jawab kak Candra lagi...

" maaf kak, kakak dosa lho bilang saya jelek, karna saya ciptaan tuhan, kakak memaki saya berarti kakak memaki ciptaan tuhan... " jawab Talia dan hendak meninggalkan kak candra.. namun kemudian ia berhenti dan berbisik...

" saya jelek ciptaan tuhan, dari pada anda cantik tapi plastik " bisik Talia membuat kak Candra terkejut...

" ka kamu.. apa maksudmu " tanya kak candra gugup...

" aku tau semuanya.. kakak juga sudah berusaha menjaga hal ini dari semua orang tapi tidak denganku " kata Talia dan kemudian pergi meninggalkan kak Candra..

" emang kak candra kenapa? Tadi dia kelihatan ketakutan" tanya Dea

" enggak kenapa, gue hanya mengancamnya dengan memberinya kecoa kalau berani lagi gangguin gue " jawab Talia berbohong...

Dea hanya mengangguk..

" maaf De, gue gak bisa kasih tau lo, meski kita sahabat tapi ini mengenai aib seseorang dan gue harus menjaganya " gumam talia..

Setelah selesai memberikan foto dan berbicara panjang lebar dengan kepala sekolah akhirnya hati Talia sudah tenang...

Namun tiba tiba ketenangan itu hilang saat Talia melihat Toro berada di depan ruang kepala sekolah dan mendengar semuanya...

" To Toro... lo ngapain disini? " tanya Talia..

Toro hanya diam dan menunduk, kemudian ia menegakkan kepalanya dan menatap Talia..

Tatapan penuh amarah, kemarahan berhasil menguasai Toro saat ini...

" kenapa lo menyembunyikannya" kata Toro...

" apa maksud lo" tanya Talia..

" ikut gue " Toro menarik tangan Talia menuju kebelakang sekolah..

Dea hanya terdiam...

" apa maksud lo pergi ke Jerman? " tanya Toro..

" emang kenapa? " tanya Talia..

" kenapa lo gak ngasih tau gue " tanya Toro lagi..

" emang kenapa sih? Gue mau pergi kemanapun apa hubungannya sama lo? Lo juga bukan siapa siapa gue " jawab Talia. .

" tapi setidaknya lo ngasih tau gue.. gue pikir kita sahabat " jawab Toro..

" gue gak nganggap lo sahabat gue cuma nganggap lo teman.. lo kenapa sih.. kenapa lo-- "

" Karna gue suka sama lo Tal, gue masih sayang sama lo meski li sslalu ngebuang gue, gue udah berusaha lupain lo tapi gak bisa.. gue tetap masih menyukai lo tal " jelas Toro dengan suara di tekan..

Talia tersentak...

Perjalanan Hidup TALIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang