Saat ini Talia tidak sekolah karna dia sakit..
Semalaman gak mau makan sehingga membuatnya lemas...Reyhan berniat akan memberi pelajaran pada Dea hari ini karna sudah membuat Talia sedih bahkan sampai menangis...
Sepulang sekolah.. Reyhan menunggu Dea di gerbang sekolah.. sudah setengaj jam dia nunggu namun si Dea belum juga keluar...
Tiba tiba Reyhan melihat Dea menuju gerbang sekolah dari ruang guru...
" hai " sapa Reyhan mulai ngedrama...
" eh, Rey.. lo ngapain disini? Oh ya Talia kok gak sekolah? Dia kenapa? Apa dia baik baik aja? " tanya Dea dengan mutados...
" dasar ni anak.. bermuka dua... awas aja lo " gumam Reyhan sambil memanjang Dea jijik...
" Talia gak sekolah.. dia sakit... kayaknya dia lagi sedih deh.. ntah kenapa gue jadi benci sama orang yang membuat Talia sedih.. dia juga gak mau cerita.. apa lo tau dia kenapa? " tanya Reyhan polos...
" eh.. eng-enggak kok... gu-gue gak tau... kalau gue tau gue pasti akan bacok tu orang yang membuat Talia sedih " jawab Talia gugup dan keringat dingin...
" benarkah? Aku juga.. kalau tau orang yang membuat Talia sedih.. akan ku habisi hari ini juga " kata Reyhan sambil memandang Dea dengan wajah mematikan...
" terus lo ngapain disini? " tanya Dea...
" gue? Mau ketemu lo lah " jawab Reyhan..
" gu gue? Emang ada apa? " tanya Dea...
" mau membunuh lo " spontan mata Dea terbelalak..
" nggak kok.. gue gak bunuh orang.. cuma mau ngajak lo jalan.. gimana.. mau gak? " tanya Rethan yang masih ngedrama..
" i-iya.. boleh " kata Dea senang...
" kyaa.. senangnya bisa jalan sama Reyhan.. cuma berdua.. lihatlah Tal.. gue bakal bikin Reyhan klepek klepek sama gue " gumam dea sambil tersenyum jahat...
" yes.. kena lo " gumam Reyhan juga tersenyum jahat..
" ayo " ajak Reyhan pada Dea...
Dea mengikuti arah jalannya Reyhan... dan berusaha memgang tangannya.. namun Reyhan seperti mengalihkan diri dari sentuhan Dea...
" Rey.. mau kemana? " tanya Dea bingung...
" hmm... ke kafe mau? " tawar Reyhan pada Dea..
Dea mengangguk cepat...
Reyhan dan Dea pun pergi berjalan menuju kafe terdekat..
" mau pesan apa? " tanya Reyhan saat mereka sudah sampai dan duduk...
" hmm terserah lo aja " kata Dea...
Reyhan mulai memesan makanan dan tak lama kemudian pesanan mereka datang...
" jadi ada apa lo kok tumben ngajak gue jalan " tanya Dea sambil menteruput es jeruk yang di pesan Reyhan untuknya...
" nggak kenapa.. " jawab Reyhan cuek...
" ahh... Reyhan tampan banget " sorak Dea dalam hati...
" ah " jerit Dea sambil berdiri saat Reyhan menumpahkan es jeruk di seragamnya...
" oh sorry " kata Reyhan..
Dea mengangguk..
" sengaja " lanjut Reyhan yang membuat Dea mengernyitkan keningnya...
" maksud lo? " tanya Dea sambil berdiri...
Reyhan ikut berdiri pula dan memukul meja..
" wanita seperti lo seharusnya berpakaian kotor seperti itu.. percuma pakaian bersih kalau hati lo kotor.. mending sekalian semuanya lo kotori " balas Reyhan dan menatap Dea...
" apa? Lo gila ya " balas Dea...
" gue gak gila.. seharusnya lo berterima kasih sama gue karna gue udah bantu lo menunjukkan sifat asli lo.. " jawab Reyhan lagi...
Dea berusaha menampar Reyhan, namun tangannya di pegang oleh Reyhan..
" ngapain lo nampar gue? Seharusnya gue yang nampar lo saat ini.. tapi gue pikir percuma.. karna gak ada gunanya nampar orang yang busuk seperti lo... " kata Reyhan lagi dan melepas tangan Dea..
" lo ngomong apa sih.. gue gak ngerti.. " kata Dea pura pura bego..
" terserah.. mending gue pulang aja " kata Dea dan berusaha pergi secepatnya karna udah merasa takut sama Reyhan..
Brak
Reyhan memukul dinding dan menyudutkan Dea..
" lo bilang lo gak ngerti.. baiklah gue akan buat lo ngerti... Talia... kenapa lo berani membuatnya sedih? Kenapa? " tanya Reyhan masih menahan amarahnya...
Dea diam...
" DEA JAWAB GUE!!! KENAPA BERANINYA LO NGELAKUIN ITU KE TALIA?? KENAPA!!! JAWAB " bentak Reyhan...
" KARNA GUE BENCI DIA.. GUE SAYANG SAMA LO REY.. GUE CINTA SAMA LO.. WANITA PENYAKITAN SEPERTI DIA GAK AKAN BISA MEMBAHAGIAKAN LO REY.. DIA- "
Brak
Reyhan memukul meja yang ada di sana dan melempar kursinya.. semua orang yang ada di kafe itu berdiri dan melihat mereka...
" LO TAU... DIA SANGAT MENYAYANGI LO DE.. DIA SERING BELA BELAIN LO DI DEPAN GUE... DIA MENGANGGAP LO SAUDARANYA.. NAMUN APA YANG LO LAKUIN? LO NGEHIANATI DIA... TAU GAK LO.. TALIA ITU JAUH SEMPURNA DARIPADA LO.. MESKI DIA PENYAKITAN TAPI DIA GAK BUSUK KAYAK LO... DIA MASIH MEMIKIRKAN ORANG LAIN.. GAK SAMA SEPERTI LO YANG EGOIS... LO BISA NGACA GAK SIH? ATAU LO GAK PUNYA KACA? KALAU PUNYA COBA LO NGACA SEPERTI APA DIRI LO.. APA LO UDAH SEMPURNA APA BELUM SEHINGGA LO MENGHINA ORANG SEPERTI ITU.. LO PIKIR LO SEMPURNA? NGGAK.. MENURUT GUE LO GAK LEBIH DARI SEORANG WANITA YANG BUSUK.. YANG LICIK... YANG MEMALUKAN...
Huh... bersyukurlah karna lo cewek.. jika lo cowok mungkin lo udah ada di rumah sakit.. kalau gak lo udah di yasinin.. ingat.. sekali lagi jangan ganggu Talia.. biarkan dia bahagia.. sekali lagi lo buat Talia sedih.. gue gak akan peduli lo cewek atau cowok.. bakal gue habisi.. " kata Reyhan yang sudah meredakan amarahnya dan berjalan menuju pintu keluar..." apa? Mau minta ganti rugi? Ni " Reyhan melemparkan beberapa lembar uang seratus ribu kepada pelayan saat menghampiri Reyhan..
Reyhan berjalan menuju luar kafe tersebut dan berjalan pulang...
Dea?
Dea masih di kafe tersebut.. dia sangat syok... tanpa sadar ia menangis terisak dan terjatuh ke lantai...
Perkataan Reyhan sangat kasar sehingga membuat hatinya remuk..
Dea menghapus air matanya dan berdiri..
" lo boleh ngatain gue busuk atau apalah.. tapi lihatlah.. gue akan balas... gue akan buat Talia lebih menderita.. semakin lo nyakiti gue.. nyawa kekasihlo akan semakin dalam bahaya... target gue Talia.. gue akan balas dendam ke Talia.. lihatlah Rey.. betapa gue akan membuat Talia menderita di hadapan lo " gumam Dea kemudian pergi ke luar kafe tersebut...
Dea pulang... meski sudah merencanakan sesuatu untuk balas dendam..namun hati Dea masih sakit... yang ingin dia lakukan hanya balas dendam..
Kepada TALIA....
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Hidup TALIA
HumorPunya pacar, awalnya cuma sebagai taruhan, ntah kenapa secara perlahaan timbul rasa yang nyata dan sebenarnya ada.