Jangan lupa vote terus yaa
*****************************
" kita harus secepatnya menemukan pendonor untuk Reyhan, keadaannya semakin parah... " kata Dokter.." dok lakukan apa saja.. asal bisa di tundak sampai kami menemukan pendonornya" jawab Dea...
" kita tidak punya banyak waktu, waktu baginya bertahan berkemungkinan hanya samapai besok, jika besok masih belum menemukan pendonornya, maka... "
" baiklah dok.. jangan di teruskan.. kami akan berusha lagi mencari pendonornya " kata Toro...
$$$
Talia kini sudah duduk di dalam pesawat, ia duduk di dekat jendela pesawat, ia teringat sewaktu ia pergi, dan sekarang ia kembali...
" Reyhan.. bersabarlah.. aku akan segera menemuimu " kata Talia pelan sambil memeluk foto Reyhan..
Sementara Dea dan Toro masih menunggui Reyhan di rumah sakit sambil berharap bahwa pendonor itu cepat ketemu dan menyelamatkan nyawa Reyhan..
" lo udah kasih tau Talia tentang Reyhan? " tanya Toro..
Dea menarik nafas panjang..
" gue sudah menghubunginya.. tapi dia tidak merespon dan telponnya terputus, setelah itu gue gak menghubungi dia lagi " kata Dea..
Toro terdiam...
" semenjak Talia pergi anak ini selalu mendapatkan masalah, Talia pergi, mamanya meninggal, papanya menikah lagi, dan sekarang? Ia terkena bocor ginjal, dan papanya sama sekali tidak menjenguknya " kata Toro merasa kasihan pada Reyhan..
Ranjang dingin, bau obat, wajah pucat, dan keadaan yang kritis, itulah yang ada pada Reyhan saat ini...
Mereka baru tahu kemaren bahwa Reyhan terkena bocor ginjal, mereka tidak tahu sejak kapan Reyhan mengalami itu dna kenapa ia menyembunyikannya...
" jadi sekarang bagaimana? " tanya Dea..
Toro berdiri dan menatap ke luar jendela..
" kita sudah berusaha sekuat tenaga kita.. tapi tetap gak ada hasil.. saat ini kita hanya bisa berserah diri pada yang maha kuasa.. semoga dia memberikan keajaiban pada kita semua " kata Toro...
Dea menatap Reyhan dengan mata yang berkaca kaca... ia sangat sedih, ia sunggu tidak menyangka ini semua akan terjadi.. ia berharap Reyhan bisa sadar, ia sudah cukup kehilangan talia, meski Talia tidak selamanya pergi, tapi ia tidak mau lagi kehilangan sahabatnya...
Dulu mereka sangat bahagia, tertawa bersama, bercanda bersama.. suka duka bersama.. dan sekarang? Hanya ada kesedihan dan penderitaan.. ini semua terjadi saat kepergian Talia yang mampu membuat hidup mereka berubah, terutama Reyhan...
" Tal.. gue harap lo pulang saat ini... Reyhan sedang mempertaruhkan nyawanya saat ini, dan gue sangat berharap lo ada disini " gumam Dea...
◇◇◇
Keesokan harinya...
Hari dimana Reyhan akan di pastikan untuk hidup atau tidak..
Di hari itu pula Talia telah pulang namun masih belum menemui mereka di rumah sakit...
" pak bisa cepetin bawa mobilnya? " tanya Talia pada supir taxi yang akan mengantarkannya ke rumah sakit...
Talia sudah menghubungi kedua orangtuanya.. mereka kebetulan sedang tidak di Indonesia, mereka di Singapura karna ada beberapa yang harus di kerjakan sehingga mereka tidak bisa menjemput Talia di bandara..
Jam demi jam pun berlalu..
Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 20.00 malam... dan Talia masih berada di perjalanan...
¤¤¤¤
Sementara di rumah sakit...
" dokter, denyut jantung pasien mulai tidak stabil!! "
Teriak salah seorang suster kepada dokter yang sedang berbicara dengan Toro dan Dea..
Dokter langsung berlari ke ruangan Reyhan.. Dea dan Toro pun juga ikut..
" maaf kalian tunggu di luar " kata suster itu..
Dea menangis dan Toro kelihatan panik...
Mereka sangat ketakutan, cemas, khawatir... semuanya bercampur di kepala mereka..
Dea gemetar.. air matanya tak henti henti keluar...
Melihat keadaan Dea yang seperti itu Toro memeluknya untuk menenangkannya...
" sudah.. kita berdoa saja semoga tidak terjadi apa apa dan Reyhan baik baik aja " ucap Toro sambil memeluk dan mengelus kepala Dea..
Awalnya Dea merasa terkejut akan perlakuan Toro.. tapi lama lama ia membalas pelukannya, ia juga butuh di tenangkan untuk saat ini, ia sudah sangat cemas saat ini...
Tak lama kemudian dokter pun keluar...
" kita tunggu beberapa jam lagi.. kalau dia masih seperti itu... kita sudah tidak bisa ngapa ngapain lagi.. saat ini jantungnya tidak normal " kata Dokter...
" dokter kami mohon carikan pendonornya, Reyhan sahabat kami.. kami tidak bisa kehilangannya.. please tolong carikan orang yang mau menyumbangkan ginjalnya untuk Reyhan " pinta Dea memohon...
Tiba tiba terdengar suara seorang wanita, suara yang familiar yang membuat Tiro dan Dea terkejut setengah mati..
" dokter, saya akan mendonorkan ginjal saya " kata Talia tiba tiba dengan keadaan yang masih membawa koper..
Ia baru sampai di rumah sakit dan langsung menemui Toro dan Dea..
" Talia " ucap Dea pelan dna kemudian berlari ke pelukan sahabatnya itu..
Mereka menangis...
" Tal.. Reyhan " kata Dea...
" gue tau.. gue ke sini untuk mendonorkan ginjal gue " jawab Talia..
" apa!! Tapi ini berbahaya Tal.. gue gak mau kehilangan lo " ucap Dea menangis dan memeluk Talia..
" dan gue gak mau kehilangan Reyhan Dea, gue udah banyak membuat dia menderita, gue akan membayarnya karna gue masih mencintainya " ucap Talia..
" sebelum itu gue ingin menemui Reyhan " ucap Talia..
Dokter mengantarkannya pada Reyhan yang terbalut selang, dan beberapa infus lainnya..
Talia menangis...
Talia langsung berlari ke pelukan Reyhan..
Air matanya mengalir deras, ia sangat merindukan pria itu.. dan kini pria itu terbaring lemah, nyawanya terancam...
Pucat dan dingin, itulah yang di rasakan Talia saat memeluk Reyhan...
" bertahanlah sebentar, aku akan menyelamatkanmu, Sayangku " ucap Talia
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Hidup TALIA
HumorPunya pacar, awalnya cuma sebagai taruhan, ntah kenapa secara perlahaan timbul rasa yang nyata dan sebenarnya ada.