Bagian 49

17.6K 862 42
                                    

Hari ini adalah hari yang gue tunggu tunggu... hari dimana gue akan bisa pulang dan terbebas dari rumah sakit ini... senang banget tau guys....

Dokter masuk dengan beberapa orang suster lainnya...

Mereka mendekati gue dan bicara dengan bahasa inggris...

" are you feeling better? " ucap dokter itu... gue berusaha mnerjemahkan kalimatnya barusan..

" you=kamu... feeling kalo gak salah merasakan.. kalo better apa ya? " pikir gue yang masih mencari tau apa yang dibicarakan dokter...

" mungkin artinya 'apa kamu sudah baikan?' Kali ya " gumam gue menduga duga..

" yes " gue cuma jawab satu kata yaitu yes.. entah jawabannya benar atau salah gak gue pikirin. Yang penting gue jawab... hohoho guys pintar kan gue?😎

Dokter cuma tersenyum... dia memberi kode ke suster untuk mendekat...

Lagi lagi dia ngomong pakai bahasa inggris yang sangat gue gak ngerti sama sekali.....

Gue melihat ke arah tante Diany yang cuma tertawa kecil...

Gue menunduk...

Dokter tersenyum dan menyuruh gue tiduran... gue pun tiduran...

Disini gue baru sadar kalau dokter akan melepas infus gue..

Gue melihat ke arah yang berlawanan dari infus tangan gue...

Perlahan infusnya dibuka.. rasa sakit kembali meradang.. suntikan yang di tarik, suntikan yang baru sangat terasa menembus kulit gue....

Gue mengeryitkan kening gue dan menggigit bibir gue karna menahan sakit... tiba tiba sebuah tangan menggenggam erat tangan gue...

Gue melihat orang tersebut... ternyata Reyhan....

Reyhan memegang erat tangan gue, dan tersenyum seolah sedang menguatkan gue...

Setelah selesai gue segera bangun... gue melihat bekas infus yang ditutupi kapas...

Namun perban di kepala gue belum boleh di buka.. perbannya masih harus di pasang sampe bekas operasinya benar benar hilang...

Setelah itu dokter dan tante Diany dan mama dan papa juga keluar ruangan.. mereka mengikuti dokter..
Tinggallah gue, Reyhan dan Dea yang sedang main hp...

Gue masih duduk di kasurnya dan kaki yang selonjoran ke bawah..

" gimana bidadariku? Apa kamu sangat senang sekarang? " goda Reyhan sambil memegangi erat kedua tangan gue dan menciumnya..
Gue sangat senang.. gue memeluk Reyhan..

" Rey.. aku pulang.. akhirnya aku pulang sekarang " kata gue sambil menangis karna terharunya..

Reyhan melepas pelukannya dan menghapus air mata gue... kemudian mencium kening gue...

" uhuk uhuk... ada orang disini... Jangan lupa.. yang jomblo patah hati... " sindir Dea yang membuat kami langsung tersadar bahwa disana ada Dea yang sedang duduk manis di sofa kecil...

Gue cuma tersenyum kecut...

Tak lama kemudian mama, papa dan tante Diany masuk.. mereka menghampiri kami dan mamapun mendekat ke arah gue..

" sayang, kamu sudah sembuh, tuhan begitu menyayangimu nak,, maaf... mama dulu tidak pernah perhatian denganmu.. yang mama pikkirkan dulu hanyalah harta.. tanpa sadar kalau kamu sedang kesepian disini... maafin mama ya "
ucap mama sambil menangis dan memeluk gue.. gue juga ikut nangis...

" sudahlah ma.. sekarang mama sudah sama Talia lagi kan? Mama jangan tinggalin Talia lagi ya ma.. janji " kata gue yang masih dalam pelukan mama...

Mama mengangguk dan mencium gue... begitupun papa.. papa juga memeluk dan mencium gue...

Rasanya kehidupan gue akan kembali penuh dengan warna warna cinta yang dulu sempat sirna....

Mama dan papa seegera menyusun dan merapikan barang barang yang akan di bawa pulang, skaligus mengambil beberapa barang tambahan yang harus dibawa untuk menjaga kesehatan gue, entah barang apa yang di kasih dokternya.. yang pasti mama bilang demi kesehatan gue juga..

Mama merapikan baju dan memasukkannya ke dalam koper yang cukup besar...... papa mengangkat dan membawa koper koper tersebut ke dalam mobil yang udah di sediain dokter Jeans.. dokter yang udah membantu gue dan berjuang juga untuk menyembuhkan gue.. rasanya gue gak bisa membalas kebaikan dokter dokter itu semua.... gue janji.. akan menjadikan rumah sakit ini surga bagi semua orang...

Reyhan membantu tante yang sedang menyapu dan membuang bekas makanan yang bertumpahan....

Sedangkan Dea, sahabat yang gue sayangi itu malah mengumpulkan makanan dan memasukkannya ke tasnya secepatnya.. takut ketahuan... gue yang melihat itu berdehem...

" ehem... " sindir gue..

Dea gak peka.. dia gak melihat sama sekali ke gue...

" sepertinya ada yang sedang mencari kesempatan deh " sindir gue lagi..

Dea sadar dan melihat ke gue.. gue cuma pura pura gak tau...

" gue cuma mau bantu " jawab Dea yang merasa kalau gue sedang nyindir dia..

Gue cuma ngangkat alis dan bahu gue..

" yaudah sana.. awas lo habisin makanan gue.. gue jotos pala lo " ancam gue ke Dea..

Dea mengangkat jempolnya dan kembali mengemasi makanan yang ada disana...

Gue cuma menggeleng kepala melihat sahabat gue yang gila dengan makanan itu...

Tiba tiba Reyhan datang dan mengulurkan tangannya.. sebagai tanda kalau gue akan pergi ke mobil yang di bantu olehnya.. gue tersenyum dan menerima uluran tangan Reyhan...

Gue turun pelan pelan...

" hati hati ya nak bawa Talianya " saran mama pada Reyhan.. Reyhan mengangguk...

Dia memegangi pinggang dan tangan gue... membantu gue berjalan pelan pelan...

Tiba tiba kepala gue pusing, awalnya gue mengabaikannya dan berusaha menutupi agar Reyhan gak tau... tapi kekasih gue itu emang tau semuanya isi hati gue...

Reyhan membungkuk dan menggendong gue...
Gue cuma membesarkan mata gue.. gak kuat ngomong..

Gue memegang leher Reyhan yang sedang menggendong gue dan menatapnya.. gue nutup mata dan membukanya lagi.. Reyhan juga melihat ke gue... menatap gue lekat.. seolah gue bisa mendapatkan cinta dari tatapannya itu...

Saat sampai di mobil yang sangat mewah itu.. yang pintunya ke atas itu lho guys.. yang pernah gue ceritain waktu itu.. yang gue gak bisa membukanya, gue kira pintunya akan kebuka kedepan.. ternyata ke atas... kalian gak lupa kan??

Gue diturunin dan pintu mobil di buka Reyhan.. gue tersenyum dan masuk...

Tak lama kemudian semua orang datang dan menaruh barang barang di belakang mobil...

Kali ini yang bawa mobilnya papa, mama di sebelahnya... ditengah gue dan Reyhan.. sedangkan paling belakang itu Dea sendiri.. tante Diany ada urusan sebentar dan akan ketemuan dengan kami di taman..

Saat di perjalanan gue cuma diam.. melihat pemandangan... dan melipat kedua tangan gue di dada tanda kalau gue kedinginan... gue menyandarkan kepala gue ke kursinya dan melihat ke arah jendela...

Tiba tiba Reyhan membuka jaketnya dan memasangkannya ke gue... gue terkejut dan berbalik melihatnya.. Reyhan tersenyum dan memeluk gue... dia merebahkan kepala gue ke bahunya dan mengusap usap behu gue yang dengan tangan kirinya... sementara tangan kanannya memegangi tangan gue...

Sekarang kepala gue berada di bahunya Reyhan.. Reyhan juga menyandarkan kepalanya di atas kepala gue.. dan tangan kami berpegangan erat.. meski gak ngomong namun gue tau Reyhan pasti sangat menyayangi gue...

Reyhan.. aku juga menyayangimu.. sangat... semoga kamu selalu begini.. memberiku kehangatan disaat aku kedinginan..

Perjalanan Hidup TALIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang