Nama gue Talia Amanda Utami. Umur gue 16 tahun dan sekarang duduk di kelas XI IPA 5.
Pagi ini gue duduk di depan rumah gue sambil nungguin Reyhan,calon pacar gue buat jemput.. gue janji mau jawab sekarang pernyataanya yaijng sudah gue janjiin dengannya 2 hari yang lalu, tepatnya hari sabtu...
Jadi cerita gini..
# gue punya bakat nyanyi, dan gue di pilih mewakili sekolah untuk lomba, sore ini gue pulang telatan buat latihan, gue latihan dengan buk sari, guru kesenian gue.. kra-kira lombanya 10 hari lagi, saat nyanyi sambil memetik gitar kesayangan gue, gue ngliat anak basket berkeluyuran usai latihan, salah satu antara mereka ngliatin gue dari depan pintu.. itupun cowok, gue cuek bebek aja solah dia tidak aa dan melanjutkan latihan gue, dan tak lama setelah itupun tu orang udh gak ada.
Usai latihan gue mutusin buat langsung pulang kerumah, tapi apa daya tiba-tiba takdir berkata lain...
" tunggu, kamu Talia ya" ucap seorang cowok tinggi, dia tampan, tinggi, dan berkeringat habis latihan basket.
" dia kan cowok yang tadi di pintu, dia belum pulang.. ganteng juga ya... akh gue mikir apa sih " gumam talia..
Ah mana ada cogan nungguin gue.. mungkin gue lagi nglidur karna kecapean.. pulang ah "
Gue ninggalin tu pria dan berbalik.. gue pikir gue mimpi ternyata nyata.
" hey! "
Ucap pria itu yang memegang tangan gue, mencegah gue buat ninggalin dia..
" ya, a-apa " jawab talia bingung.. " ternyata bukan mimpi toh " gumam gue
" kamu belum jawab aku, kamu Talia ya " tanya pria itu..
" ya emang kenapa? " tanya gue..
" kamu mau gak jadi pacar aku, soalnya aku lagi ada taruhan sama temanku, yang bisa nemuin pacar yang pandai nyanyi dia yang menang, aku lihat kamu pandai bernyanyi... jadi gimana? "
Seketika jantung gue serasa berhenti berdetak,
" hmm... a-aku... apa boleh beri aku waktu untuk mengenalmu dulu? " tanya gue paa pria itu..
" yaa.... aku beri kamu kesempatan sampai besok, nih aku kasih line ku, ntar malem kamu boleh nanya apa aja tentang aku " kata pria itu sambil memberi gue id linenya, gue iya in aja..
Dan gue bilang bakal jawab hari senin #
" oi, kok ngelamun " seorang pria lagi-lagi membuyarkan lamunan gue, oh, ternyata si Reyhan,
" ayo berangkat " katanya, dan gue langsung berdiri menuju sepeda motor ninjanya.
" ni " kata Reyhan memberi helm putih ke gue, gue ngambil helm itu dan duduk di belakang Reyhan.***
" woi, princes Talia, pagi gini lo udah males-malesan " sapa si Dea, sahabat gue yang selalu ada di saat gue senang dan susah.
Gue duduk dan merebahkan kepala gue ke meja, ntah kenapa pagi ini mood gue jelek.
" De, gue mau cerita ni, " rengek gue ke Dea.
" cerita apa, " tanya Dea, gue menegakkan kepala gue.
" kemaren gue di tembak Reyhan " kata gue dengan lemas. Sebenarnya gue seneng sih di tembak cogan, cuma kali ini alasannya bukan karna suka tapi karna taruhan.
" what!! Lo serius? " tanya Dea tidak percaya pada gue.
Gue mengangguk pelan, si Dea begitu antusia denger cerita gue..
" terus kok lo bisa lemes, gak seneng di tembak cogan tha? Bukannya lo sering ngintai-ngintai cogan di sekolah kita " tanya Dea yang membuat semua teman-teman sekelas gue mendengarnya.
" ya senang lah, tapi dia nembak gue bukan karna suka, melainkan karna sedang taruhan sama temannya, yang dapet cewek bisa nyanyi dia yang menang.. karna itu dia meminta gue jadi pacarnya " jelas gue ke Dea. " mending lo tolak deh, lo mau di jadiin pacar bukan karna cinta tapi karna taruhan? Dimana harga diri lo " kata Dea ada benarnya juga sih. " gue belum jawab, dia nunggu gue di belakang sekolah pas istirahat pertama " kata gue lemes.
" ya udah ntar gue temenin "
Kata-kata Dea membuat gue semangat tinggi..Jangan berhenti di sini ya membacanya....
Karna episod-episod selanjutnya akan seru..
Jangan lupa vote' n commen.
Mkasih...
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Hidup TALIA
HumorPunya pacar, awalnya cuma sebagai taruhan, ntah kenapa secara perlahaan timbul rasa yang nyata dan sebenarnya ada.