Saat ini Talia sedang menelpon Dea, Anggi, Annisa, dan Geisha untuk menanyakan bahan bahan apaa saja yang akan di beli, dan yang akan di buat saat perkemahan nanti..
" ok baiklah " kata Talia dan menutup teleponnya, setelah itu Talia menelpon Reyhan..
" Rey, temenin belanja yuk, untuk makan nanti di perkemahan " kata Talia..
" ok.. aku jemput ya "
" ok "
Beberapa menit kemudian Reyhan pun datang..
" hy.. ni taruh di depan saja tas belanjanya " kata Talia.. Reyhan mengangguk dan menyuruh Talia naik ke atas motornya..
" emangnya mau beli apa saja " tanya Reyhan..
" banyaklah.. beras, cabe, bawang, bumbu masakan, sarden, teh, gula, garam---"
" ok cukup, sepertinya gak akan selesai jika di bicarakan" potong Reyhan..
" ok sampai " kata Reyhan lagi saat mereka telah sampai di pusat perbelanjaan...
Reyhan dan Talia pun masuk dan mulai memilih bahan bahan yang akan di bawa besok...
" Rey, pegangin ini ya,, aku mau beli bawang di sana dulu" kata Talia dan memberikan tas belanjaannya pada Reyhan...
" Tal, aku tunggu di luar saja ya dekat parkiran, disini kebanyakan emak emak, cuma aku yang cowok " keluh Reyhan..
" hehehe ok... " jawab Talia dan kembali fokus ke bahan yang akan di belinya..
" teh, gula, telur.. hmm apa lagi ya.. sarden udah,,, ah iya beras belum " kata Talia dan pergi ke tempat menjual beras.. ia membeli beras sekarung karna akan di pakai seminggu untuk 10 orang....
" ah ada jagung, beli ah... malam malam nanti bakar jagung, pasti seru " kata Talia dan membeli banyak jagung untuk sediaan 10 orang..
" oh ya.. mentega sama susu belum... terus.... ah iya micinnya lupa " kata Talia dan kembali ke tempat ia membeli bumbu tadi...
Setelah sekitar 2 jam belanja, akhirnya Talia menyudahi perbelanjaannya dan menelpon Reyhan untuk meminta bantuan membawa bahan bahan belanja..
" hallo Rey, bisa ke sini sebentar? Aku butuh bantuan " kata Talia mengeluh...
" kamu diamana???....... oh ok " kata Reyhan dan segera menyusul Talia..
Saat ia menemukan Talia, seketika ia melongo melihat beberapa kantung kresek di sekeliling Talia...
" i-itu semua... bahan bahannya? " tanya Reyhan tidak percaya..
" lah.. iya... kok kamu bingung sih, kan kita kemahnya seminggu dan anggota kelompok kita 10 orang, ya harus beli banyak kan? " kata Talia..
Reyhan hanya mengangguk pasrah...
" kamu bawa beras, kresek yang ini, kresek merah itu, bawa kresek bumbunya juga... dan kresek jangung tu.. berat soalnya " kata Talia..
" what? Tanganku cuma 2 " kata Reyhan menolak...
" tanganmu 2.. jarimu kan banyak.. jadi satu kresek taruh di satu jari aja " jawab Talia..
" sudah ayo " Talia jalan duluan meninggalkan Reyhan yang masih tidak percaya melihat belanjaan yang sebanyak itu.. sementara Talia hanya membawa 2 kresek saja, itupun isinya cuma gula sama teh..
" dasar cewek... pergi tasnya satu.. pas pulang tasnya beranak 10... gak mau lagi dah ikut cewek belanja.. kapok " gumam Reyhan dan segera mengangkat belanjaan itu dan menyusul Talia menuju parkiran...
" eh? Kresek ini taruh dimana lagi? Motornya udah penuh " kata Reyhan saat melihat 3 kresek besar lagi...
" hmm... taruh di pahamu aja 1.. biar di pahaku 2 " kata Talia memberi pendapat..
" tapi kan aku jadi susah bawa motor " keluh Reyhan...
" eh lihat tuh, kayaknya suaminya mengeluh karna belanjaan istrinya deh, kasihan ya.. " ejek ibu ibu yang ada di sana..
" kamu di ejek tu.. masih gak mau nurut? Tambah malu disini " kata Talia santai..
Reyhan menarik nafas panjang dan mengangguk.. ia menaiki motornya dan meletakkan kresek itu di pahanya..
Setelah itu mereka pun pulang.. Reyhan mengantar Talia ke rumahnya dan membantu membawakan belanjaan itu ke rumah Talia, karna kedua orang tua Talia sedang ada urusan...
" taruh dimana? " tanya Reyhan..
" taruh di dapur aja... " jawab Talia..
Reyhan mengangguk dan membawa bahan bahan itu ke dapur...
Setelah selesai Reyhan menghempaskan tubuhnya ke atas sofa rumah Talia yang cukup empuk..
" caapeeeekk " kata Reyhan sambil memeramkan matanya...
Talia yang melihat itupun tersenyum dan duudj di sebelah Reyhan..
Talia menciumi bibir Reyhan pelan, membuat pria itu terkejut dan langsung membuka matanya..
" makasih ya udha bantuin dan nemenin aku belanja " kata talia lembut..
Reyhan duduk dan membelai rambut Talia..
" sudah jadi tanggung jawabku " jawabnya..
Talia bingung, masih loading..
" astaga... tanggung jawab apa maksudnya" gumam Talia panik..
" tanggung jawab sebagai pacar, jangan mikir yang aneh aneh " kata Reyhan seolah tahu apa yang sedang di pikirkan oleh Talia..
Talia tersenyum malu..
" heheh iya deh.. capek? Mau minum dulu? " tanya Talia...
" iya deh " kata Reyhan..
" mau minum apa? "
" apa aja terserah, yang penting dingin " jawab Reyhan... Talia mengangguk dan menuju dapur untuk membuatkan kekasihnya itu minuman..
Greb
Talia tersentak saat Reyhan memeluk pinggangnya dari belakang...
" Rey.. lepas... jangan gitu ah.. ntar aku cubit kamu " ancam Talia...
" gak mau.. buat saja dulu tehnya.. baru aku lepas " jawab Reyhan..
Talia hanya menarik nafas panjang..
" ni minumanmu.. sekarang lepas.. " suruh Talia..
Reyhan masih menolak..
" aduh " jerit Reyhan saat Talia menendang kakinya dan melepas pelukan darinya...
" sudah gak sabar besok, kemah.. " kata Reyhan..
" iya.. kayamnya seru ya " jawab Talia..
" ya harus seru dong, kan ada aku " jawabnha ke PD an..
" auk ah.. " jawab Talia..
Setelah sekitar setengah jam an Reyhan di rumah Talia.. akhirnya dia memutuskan untuk pulang..
" yaudah.. aku pulang dulu ya.. sampai ketemu nanti di sekolah " kata Reyhan dan membelai rambut Talia.. kemudian dia keluar rumah dan segera menaiki sepeda motornya..
" daaa.. "
" dadaaa... "
Talia senyum senyum sendiri melihat reyhan pulang.. ia menunggu Reyhan sampai benar benar hilang dari hadapannya...
Hy guys.. up nih...
Jangan lupa voment nya ya..
Jagan jadi pmbaca gelap lho😀..
Follow juga ig ku : rafiatulhikmah
Makasih😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Hidup TALIA
HumorPunya pacar, awalnya cuma sebagai taruhan, ntah kenapa secara perlahaan timbul rasa yang nyata dan sebenarnya ada.