Reyhan dan Dea masih berusa membangunkan Talia, namun anak itu sepertinya telalu syok hingga gak sadarkan diri sampai sekarang.
" De, lo bisa keluar? Biar Talia gue yang bangunin " suruh Reyhan..
" ngapain sih lo, gue sahabatnya.. ngapain lo ngusir gue " sewot Dea
" gue pacarnya.. ini juga rumah gue.. jadi lo tolong keluar dulu.. biar Talia gue yang bangunin " Reyhan masih saja memaksa Dea...
" tapi gue takut dia kenapa napa " bantah Dea..
" LO DENGER GAK SIH.. KELUAR DULU " Reyhan mulai emosi
" lo ngapain marah " tanya Dea dengan mata yang mulai berkaca-kaca..
" gue sedang gak mau debat.. keluar lo " Reyhan menaikkan nada bicaranya..
" tapi dia tanggung jawab gue.. gue di suruh jagain dia " elak Dea..
" De kalau lo gak mau gue marahi.. keluar lo.. tinggalin gue dengan Talia!!! SEKARANG " bentak Reyhan..
Air mata Dea menetes.. baru kali ini dia melihat Reyhan marah segitunya padanya..
Dea berlari keluar rumahnya Reyhan dan pulang...
Selama di perjalanan Dea menangis dan mengumpat Reyhan dalam hatinya..
" Rey.. teganya lo bentak gue cuma mau berdua dengan Talia... lo jahat Rey, lo tau.. gue suka sama lo, tapi gue gak mau menghianati Talia.. karna itu gue pendem.. rasanya sakit tau gak.. apalagi lo kasarin gue.. gue kecewa sama lo Rey "
Dea berlari kekamarnya dan menutup pintu kamar sambil menangis...
" sakit mama.... rasanya nyesek banget... hati Dea hancur mama.. " Dea menangis sambil memeluk foto mama kandungnya...
Ya.. Ibu kandungnya Dea sudah meninggal.. sekarang dia tinggal dengan ayah dan ibu tirinya.. meski itu ibu tiri.. namun ibunya itu tetap baik dan sayang padanya...
Ini kedua kalinya dia perlakukan kasar oleh pria yang di sukainya.. sehingga membuatya benar benar merasakan sakit di hatinya..
" mama tau.. aku di bentak ma.. di bentak sama pria yang aku sukai... sakit ma.. sakit... " Dea menangis di depan pintu sambil memeluk foto mamanya itu...
*****
" Tal.. bangun.. aku disini " Reyhan masih berusaha membangunkan Talia yang masih pingsan..." Sayang.... bangunlah " Reyhan berbisik di telinganya Talia..
Tak lama kemudian Talia bangun.. mengamati di sekitarnya kemudian bertanya.
" Dea mana? " tanya Talia saat tidak melihat sahabatnya itu...
Reyhan cuma diam dan menunduk...
" Rey.. Dea mana? " tanya Talia lagi..
" dia pulang, katanya ada urusan " Reyhan berbohong pada Talia..
Talia manyun..
" urusan apakah yang membuat Dea pergi di saat gue pingsan? " guman Talia dalam hatinya...
" kamu kenapa? " tanya Reyhan saat melihat wajah bingung Talia..
" enggak kok " jawab Talia singkat..
" sudahlah.. ada aku disini, aku akan menemanimu.. lagian kamu kenapa pingsan sih? " tanya Reyhan dengan wajah polos..
" kamu tau.. aku pingsan karna kamu tau!! Ilang entah kemana.. di telpln gak diangkat, lampu mati.. pisau berserakan.. kamu pikir aku gak syok apa!! Terus ngapain hp mu pakai di matiin segala.. mau bikin aku jantungan.. Ha!!!!!! " Talia gak berhenti berhentinya ngomong dan mgomelin Reyhan...
" pingsan lagi sana " suruh Reyhan...
" gak mau " jawab Talia..
Reyhan cuma diam...
" Rey.. maaf kalau aku lancang.. tapi.. bagaimana dengan keadaaan orangtuamu? " tanya Talia sedikit merasa tidak enak..
Reyhan tersenyum membuat Talia bingung...
" huh... mereka tidak jadi bercerai.. ini cuma salah paham.. dan mereka tidak di rumah karna pergi pulang kampung untuk menghadiri acara pernikahan kakak sepupuku.. makanya gak sempat ngehubungi aku... jadi semuanya salah paham " jelas Reyhan..
Talia menghela nafas lega..
" syukurlah kalau begitu " jawab Talia senang..
Reyhan tiba tiba memeluk Talia erat..
" meskipun mereka pergi suatu saat nanti.. aku percaya kalau kamu tidak akan pergi meninggalkanku. Benar kan? " tanya reyhan..
Talia mengusap rambut Reyhan dengan penuh cinta..
" iya.. aku janji gak akan ninggalin kamu " balas Talia...
Talia dan Reyhan masih dalam keadaan berpelukan...
Tak lama kemudian ponselnya Talia berdering..
" hallo "
" hallo Talia " suara mamanya Dea terdengar jelas dari balik telepon..
" ya tante? Ada apa? " tanya Talia..
" tante mau nanya, Dea sama kamu kan? Mana dia? Kenapa ponselnya tidak aktive? Tante mau bicara dengannya" kata mamanya dea..
Talia mengernyitkan keningnya..
" lho tante.. bukannya Dea udah pulang ya . Tadi katanya ada urusan " jelas Talia..
" urusan? Urusan apa? Dia tidak pulang dan hpnya nonaktive " kata mamanya Dea mulai cemas..
" apa? Dea gak pulang? Baiklah tante.. nanti Talia kabari kalau tau Dea diamana " kata Talia..
" ya. Maksih ya nak "
" ya sama sama tante "
Talia menutup telponnya dan segera berdiri..
" Rey.. Dea gak pulang.. hpnya gak aktive... ayo temani aku mencarinya " kata Talia panik..
Reyhan mengangguk dan mengikuti Talia dari belakang..
" dea.. apa dia marah karna ku bentak tadi? " gumam Reyhan sambil menyalakan sepeda motornya dan merekapun pergi mencari Dea...
Talia masih berusaha menghubungi nomer hpnya Dea namun masih saja sama.. hpnya tidak aktive...
" De. Lo dimana? Kenapa belum pulang? " Talia masih saja panik dengan wajah di lipat lipat karna takutnya....
****
Dea terisak sambil bersimpuh di tanah.. di peluk lalu di ciumnya tulisan yang terdapat di depannya itu...Sesekali dia berteriak..
" mama.. Dea kangen mama.. entah kenapa ma.. biasanya Dea bisa menahan semuanya.. tapi sekarang rasanya penderitaan yang dialami Talia dulu berpindah pada Dea.. awalnya Dea biasa di bentak bentak sama orang orang.. lama lama Dea muak ma.. rasanya Dea ingin membunuh mereka yang jahat sama Dea.. Talia juga sama.. semenjak ada Reyhan. Dia jarang sama Dea, dikit dikit Reyhan dikit dikit Reyhan.. Dea benci Talia ma.. gara gara dia Reyhan jadi membentak Dea... " isak Dea di pemakaman mamanya itu...
Cuma pemakaman itu tempat yang selalu di kunjungi Dea apabila sedang bersedih.. tidak ada satupun orang yang tau termasuk Talia...
Saking lamanya nangis.. Dea jadi tertidur di pemakaman mamanya itu...
Sedangkan disisi lain... Talia dan Reyhan masih mencari Dea kesana kemari..
" De.. lo kenapa? Lo dimana? Sudah gue tanya di rumah teman teman yang lain lo gak ada.. urusan sama siapa sampai membuat lo gak pulang... "
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Hidup TALIA
HumorPunya pacar, awalnya cuma sebagai taruhan, ntah kenapa secara perlahaan timbul rasa yang nyata dan sebenarnya ada.