Hy guys.. hehhe jumpa lagi..
Maaf ya udah buat kalian lalatan nunggunya😂...
Tapi sungguh, akhir2 ini jadwal padat banget (asek kayak artis aja😂), jadi gak sempat ngelanjutinnya..
Ni mumpung ada waktu aku usahakan update..
Dan tolong hargai juga akunya.. dengan cara vote sebelum membaca.. karna aju akan tambah semangat ngelanjutinnya..
♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤
Teeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeettttttttttt dari sebuah benda yang menunjukkan garis lurus...
Reyhan, dan Dea langsung berteriak memeluk dan memanggil Talia...
Sementara Toro memanggil dokter...
" TALIAA JANGAN PERGIII " Reyhan berteriak histeris...
Dokter dan beberapa orang susterpun datang...
" maaf dek.. bisa keluar dulu? " perintah suster itu..
Toro mengajak Reyhan keluar namun ia masih memberontak untuk mendekati Talia..
" Reyhan kita keluar dulu " kata Dea yang membantu Toro menarik Reyhan yang masih dengan sekuat tenaga melawan..
Sesampainya di luar ruangan suster langsung menutup pintunya..
" TALIA JANGAN PERGI.. BANGUN.. BANGUNLAH.. AKU MAU MASUKKK " teriak Reyhan dan berusaha mendobrak pintu tersebut..
" Reyhan sudah... kita berdoa saja... " teriak Dea berusaha menghentikan sikap Reyhan...
Brak brak
" GUE GAK PEDULI.. TALIA DI DALAAM DAN GUE GAK MAU DIA PERGI.. GUE MAU TALIA " Reyhan masih berusaha mendobrak pintu tersebut meski beberapa orang sudah melihat mereka dengan tatapan aneh..
" Rey jangan gila lo.. lepasin pintunya... " kata Toro berusaha menarik Reyhan menjauh dari pintu..
" nggak Talia mau mati.. gue gak bisa diam.. dia harus kembali.. harusss " bentak Reyhan..
Dea mengepalkan tangannya...
" Reyham sudah... lo itu waras kan.. ini di rumah sakit.. " Toro masih berusaha menarik Reyhan menjauh dari pintu..
Sedangkan Reyhan terus berteriak membantah...
Plak
Dea mendekat dan menampar Reyhan sehingga Reyhan memegang pipinya dan menatap Dea... sementara Toro hanya terdiam..
Dea yang tadinya menunduk menatap Reyhan..
" GUE TAU TALIA DI DALAM.. DIA GAK HANYA KEKASIH LO, DIA SAHABAT GUE JUGA... LO TAU KAN KALAU TALIA GAK SELEMAH ITU, DIA WANITA YANG KUAT, DIA PASTI BANGUN KOK.. DIA CUMA MAIN MAININ KITA AJA DENGAN PERGI KEMUDIAN DIA AKAN KEMBALI.. DOKTER SEDANG MENGECEK KEADAANNYA, DAN GUE YAKIN TALIA PASTI BANGUNN.... TALIAA... PASTI...... BANGUUNNN HIKS " kalimat Dea lama kelamaan melemah dan ia tak kuasa menahan tangis..
Ia berusaha menenangkan Reyhan meski dirinya tak bisa tenang...
" Talia akan bangun.. gue percaya itu " kata Dea memperlambat suaranya yang serak, dan air mata masih jatuh di pipinya...
Hujan lebat mengguyur atap rumah sakit itu dan sekelilingnya...
Bumi menangis, begitupun dengan Dea, Reyhan dan Toro...
Reyhan berlari ke luar rumah sakit.. ia melepas infusnya dan menaruhnya di luar ruangan Talia, sementara ia berlari kencang keluar...
Reyhan menerobos hujan yang sangat deras itu, tak dipikirkannya ia akan basah kuyup, yang penting ia akan terus berlari meski tanpa alas kaki sekalipun..
Reyhan pergi menuju mesjid terdekat...
Setelah sampai Reyhan langsung masuk ke dalam mesjid yang cukup sepi itu, ia berjalan dan tersimpuh di sana.. kemudian ia menangis..
" tuhan.. kenapa engkau ingin merenggut semua yang aku sayangi, kau telah mengambil mama dan membuat kehidupanku menjadi hancur, dan sekarang? Kau juga hendak mengambil Talia dariku.. kenapa tuhan? Kenapa? Dosa apa yang telah ku perbuat?? " kata Reyhan serak menahan tangis dan amarah..
Reyhan menadahkan tangannya..
" ya allah... aku mohon.. tolong selamatkanlah Talia.. jangan biarkan dia pergi begitu saja.. aku berjanji akan selalu menjaganya... aku mohon ya allah " Reyhan terus berdoa dan berdoa...
Sementara di sisi lain...
" suster coba lagi... setelah itu cek denyut jantungnya... jika tidak memberikan reaksi lakukan terus menerus.. jika sudah berhasil langsung pasangkan oksigennya... " kata Dokter...
Mereka masih berusaha mengembalikan keadaan Talia..
" ya allah.. aku mohon... aku mohon.... allahu akbar.... astaghfirullah... bismillahirrohmanirrohimm " Reyhan membacakan surah al insyiroh buat Talia.. ia terus membacanya sampai beberapa kali..
Dokter pun sudah hampir putus asa, ia berhenti bertindak dan memutuskan untuk menemui sahabat Talia di luar... namun tiba tiba...
Bip bip biip biip
Dokter berbalik...
" dokter.. dia bernafas lagi " teriak seorang suster..
Dokter segera mendekat dan memeriksa keadaan Talia..
" cepat ambilkan oksigen.. denyut jantungnya tidak stabil, terus panggil namanya.. ketika sudah stabil langsung pasang infus " semua susterpun bergerak cepat...
Reyhan masih berdoa dan membacakan ayat ayat pendek di mesjid, meski beberapa tikar mesjid ikutan basah oleh baju dan celananya...
" dokter tangannya bergerak " kata seorang suster...
" syukurlah akhirnya dia sadar juga.. cepat pindahkan dia ke ruang icu " kata Doker tersebut dan keluar menemui Dea dan Toro..
" dokter bagaimana keadaan sahabat saya? " tanya Dea khawatir..
" allah menyayangi anak ini, meski sudah di operasi 2 kali dan di tempat yang tidak begitu jauh jaraknya.. ia masih di berikan kesempatan untuk hidup, meski tadi dia sempat tidak bernafas dan detak jantungnya terhenti, tapi setidaknya dia sudah baikan... hanya saja.. jika dalam beberapa hari ke depan dia tidak sadar juga. Dia bisa di nyatakan koma sementara... " jelas dokter..
Seketika tubuh Dea melemah, ia menangis bukan karna sedih, melainkan karna bahagia...
Tubuhnya terjatuh ke lantai dan dengan cepat di sambut oleh Toro...
" Talia sudah ga papa... lo istirahat dulu.. gue akan ngehubungi Reyhan " kata Toro dan membantu Dea berjalan menuju bangku panjang yang tak jauh dari sana...
Reyhan masih terdiam menunduk. Membaca ayat ayat pendek dan sesekali mengeluarkan isakan...
Drrttt drtttt ponselnya berbunyi...
" hallo " kata reyhan dengan suara parau..
" ini gue Toro, cepat ke sini.. Talia baik baik saja " ucap Toro dari seberang sana..
Hatinya Reyhan berdebar.. jantungnya berdegup kencang dan dengan kekuatan kilat, dalam waktu 5 menit ia tiba di rumah sakit...
" Talia " gumamnya saat melihat Talia sedang di infus beberapa orang suster..
Yang penasaran sama kelanjutannya...
Follow dulu ig ku : rafiatulhikmah
Jangan lupa ya..
Makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Hidup TALIA
HumorPunya pacar, awalnya cuma sebagai taruhan, ntah kenapa secara perlahaan timbul rasa yang nyata dan sebenarnya ada.