Gue melihat kiri kanan.. sana sini... namun gue tetap gak nemuin Reyhan....
" adehhh... ni anak ke mana sih.. " gumam gue...
Tadi Reyhan katanya mau beli sesuatu, dia berarah ke gerbang menuju luar rumah sakit, ntah apa yang akan dia beli...
Dan sekarang gue sendiri di taman ini, seperti anak yang di telantarkan ibunya....
Banyak yang melihat dan menertawakan gue.. bahkan ada yang mengajak gue ngobrol.. namun gue gak ngerti apa apa... jadi gue gak tau harus gimana...
" sorry, lama... " tiba tiba Reyhan datang dari belakang dan memberi sebuah kotak...
" apa ini? " tanga gue penasaran...
" sini aku bantu buka " tawar Reyhan dan membuka kotak itu...
" tadaaaa....... kotak ini Isinya sebuah topi cantik... yang akan lebih cantik jika kamu yang memakainya... jadi mereka gak akan bisa menertawakan kamu lagi... jadi kamu gak akan edih lagi... yey......" kata Reyhan penuh senyuman...
Gue cuma diam......
" lho... kok diam? Gak suka ya? Yaudah deh aku cariin yang lain " katanya dengan cemas dan segera berbalik....
Gue memegang tangannya Reyhan...
" tidak... jangan kemana mana... tetaplah disini bersamaku.... " Reyhan bingung dan menurut... dia jongkok di depan gue....
" aku gak mau apa apa supaya membuatku senang... yang hanya bisa membuatku senang itu hanya satu... yaitu kamu.... gak ingin yang lain.... kalau kamu ada bersamaku, tawa yang merka masih tidak ada apa apanya... dan aku tidak akan menanggapinya... jadi plis.. jangan pergi lagi..... " pinta gue ke Reyhan... Reyhan cuma diam dan tersenyum...
Dia mengusap pipi gue....
" baiklah... jika itu yang kamu inginkan.... pangeranmu ini akan memenuhinya.. " ucap Reyhan...
Gue cuma mencibir....
" dan... topi itu kamu beli dimana? Masih aja sempat sempatnya beli topi dan ninggalin aku.. kamu tau? Aku udah kayak anak yang ditelantarkan ibunya tau gara gara kamu... " kata gue sewot... gue terus ngomel ngomel ke Reyhan...
"Udah selesai ngomelnya? " tanyanya sambil mengangkat alis..
" kalau belum selesai terusin dah.. aku setia kok mendengarnya" ucapnya lagi.....
Gue cuma diam dam mencibir ke Reyhan...
" hmm.... mending kamu pakai ini " Reyhan memakaikan topinya ke kepala gue, dan mengusap usap kepala gue....
" cantik kan " ucapnya....
Pipi gue memanas dan memerah... rasanya jantung gue kembali berdebar... gue heran.. padahal udah sering dan biasa dengan situasi seperti ini.. tapi entah kenapa gue masih saja berdebar untuk menghadapi tingkahnya...
" mau beli roti? " tawarnya.
Gue mengangguk semangat...
Reyhan membeli sebuah roti coklat yang merupakan roti favorite gue....
" ni.. aku suapin ya " ucapnya lagi.... lagi lagi gue mengangguk...
Reyhan menyuapkan gue roti coklat hingga habis dan memberi gue air minum...
Gue juga menyuapkan Reyhan...
" hap " gue menarik kembali roti yang hendakk gue suapin ke Reyhan dan memakannya....
" hahaha...... " gue tertawa saat melihat ekspresi Reyhan dengan wajah yang di tekuk tekuk....
" ish nakal ya " Reyhan membalas perbuatan gue dan menggelitik pinggang gue...
" aaa... geliii.... ahhah..... ampun Rey... malu di lihat orang " gue masih berusaha melepaskan tangannya Reyhan yang sedang menggelitik gue....
Tiba tiba kursi roda gue terdorong dan gue hampir terjatuh....
Masih hampir guys.. belum jatoh beneran☺....
Reyhan menangkap tubuh gue... gue dan Reyhan bertatapan mata... semua orang yang di sana senyum senyum dan anak kecil yang ada di sana juga tertawa....
Matanya Reyhan sangat indah... jarak antara gue dan Reyhan sangatlah dekat....
" hemm.. Rey... lepasin... ini bukan dunia kita berdua... malu " ucap gue ke Reyhan...
Reyhan langsung mendudukan gue ke kursi rodanya...
" maaf " kata Reyhan menyesal..
Gue cuma diam...
" sudahlah... ayo kembali ke ruangan " ucap gue masih menahan malu....
Reyhan mendorong kursi rodanya dengan sangat lambat... selama perjalanan menuju kamar kami cuma saling berdiam, masih menahan malu....
" kalian dari mana? " tanya Dea...
" dari luar " jawab gue singkat...
Dea membantu gue naik ke atas tempat tidur...
" lo kenapa? " tanya Dea heran
" eh nggak kok " jawab gue sesingkatnya...
" lo habis di apain Reyhan " tanya Dea lagi sambil duduk di temlat tidur gue...
Gue cuma diam.. masih malu banget... padahal kan gue udah sering ngalami ini.. kenapa malunya harus sekarang.. sebelumnya gue gak malu....
Gue melihat ke jendela... masih ada Reyhan yang sedang menatap gue balik... gue kaget dan nunduk..
Dea yang melihat gue dan Reyhan saling bertatapan pun keluar...
Dea menarik Reyhan masuk ke dalam.. gue udh ngasih kode ke Dea agar membiarkan gue dan Reyhan diam dulu.. tapi sepertinya sahabat gue gak mengerti dengan kode yang begituan... gue cuma narik nafas...
" ayo sini " teriak Dea yang masih menarik Reyhan....
Reyhan masuk dan melihat gue... Dea segera keluar dan mendorong Reyhan ke dekat gue...
Reyhan menatap gue.. gue cuma nunduk... deg degan banget...
" ah " gue dan Reyhan bicara serentak dan saling berpandangan...
" kamu duluan " tawar Reyhan..
" eh.. kamu aja duluan " balas gue...
" kamu aja "
" kamu aja"
" kamu "
" kamu "
" kamu "
" kamu "
" hahahah " kami saling tertawa melihat ekspresi masing masing....
" maaf ya.. tadi buat kamu malu " ucap Reyhan yang duluan bicara...
" tidak.... tidak apa " balas gue yang menyeka air mata gue yang jatuh karna tertawa....
Reyhan mendekat dan mencium pipi gue.. kemudian dia lari ke luar.. entah mau kemana tu anak..... pusing gue liatnya...
Daripada pusing liatnya mending gak usah di liat aja deh ya.... tapi kalo gak diliat gak seru dong...
Sudah berjam jam an gue sendiri di kamar ini.. gak ada yang datang.. entah pada kemana mereka... gue di tinggal.. dasar.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Hidup TALIA
HumorPunya pacar, awalnya cuma sebagai taruhan, ntah kenapa secara perlahaan timbul rasa yang nyata dan sebenarnya ada.