Talia dan Dea sudah berada di depan rumahnya Reyhan..
Talia masih saja memencet bel rumahnya Reyhan, namun hasilnya nihil, gak ada yang bukain...
Kreek
" Tal.. pintunya gak dikunci "
" iya... gelap lagi " balas Talia..
Talia dan Dea pun masuk ke dalam rumahnya Reyhan..
" permisi.. Rey... " kata Talia sambil masuk pelan pelan..
" De.. Reyhan ada gak? " tanya Talia pada Dea..
" oi nyet, lo tanya gue.. lo pikir gue emaknya apa? Mana gue tau ya " sewot Dea sambil memukul pelan kepala Talia...
" oi.. kepala gue masih ada perbannya.. jangan main pukul aja " bantah Talia..
" oh ya.. pantesan kepala lo di bungkus.. otaknya lagi bermasalah ya " balas Dea lagi..
Talia mengernyitkan keningnya dan kembali melawan Dea..
" yang dibungkus itu kepala gue.. bukan otak gue keles "
" ya sama aja.. otak lo dalam kepala, sementara kepala lo di bungkus.. jadi otaklo juga ikut kebungkus, makanya gak bisa mikir " balas Dea sambil mengusap usap kepala Talia..
" enak aja lo.. " Talia kehabisan kata-kata untuk melawan Dea..
" enak? Emang lo makan gue.. kok enak gitu " Dea mulai berulah membiat Talia naik darah...
" lo gak ngerti ya yang gue maksud "
" emang nggak.. orang lo gak ngomong.. "
" terus lo pikir dari tadi gue ngapain kalo gak ngomong? "
" eh.. jadi lo tadi ngomong? Gue kirain nangis "
" lo tu ya.. gak gue sakit gak gue sembuh masih aja ngajak duel "
" emang " ejek Dea sambil mengeluarkan lidahnya..
" aaaah. Udahlah.. sekarang gimana caranya kita nemuin Reyhan. Gelap " tanya Talia sambil khawatir...
" coba lo telpon " suruh Dea..
" oh iya ya.. kok gak kepikiran ya sama gue.. " kata Talia sambil merogoh saku celananya..
" kan udah gue bilang.. otaklo kan lagi di bungkus, makanya gak bisa mikir " ejek Dea lagi..
Talia sengaja pura pura gak dengar apa yang di katakan Dea dan berusaha menelpon Reyhan...
" De.. gak diangkat "
Talia mulai panik dan masih mondar mandir sambil menghubungi Reyhan..Sementara Dea berusaha mencari Reyhan sana sini di dalam rumahnya.. siapa tau ketemu di balik lemari...
" Aaaaaaaa Taliaaaaa.... sinii " teriak Dea dari dapur...
Talia langsung berlari menuju dapurnya Reyhan dan melihat Dea yang masih teriak...
" Tal.. da.. darah tal.. darah.. Reyhan mana.. " teriak Dea yang membuat Talia hampir jantungan..
" astaga Reyhan.. jangan mati dulu " kata Talia ngasal.
" oi nyet.. dia belum mati.. lo ini ngomongnya gimana sih..belum tentu ada darah berarti orangnya mati " kata Dea..
" lo dari tadi manggil gue monyet terus.. emang miril tha? " tanya Talia..
Dea cuma diam.. " gimana ni Reyhan.. polisi? " tanya Dea..
Talia masih berusaha menghubungi Reyhan..
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Hidup TALIA
ЮморPunya pacar, awalnya cuma sebagai taruhan, ntah kenapa secara perlahaan timbul rasa yang nyata dan sebenarnya ada.