28. Gugup Setengah Mati

2.3K 324 53
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Aneka lauk pauk tampak lezat tersaji di meja makan. Lampu temaram, dengan lilin-lilin pijar menyala di sudut ruang makan. Menambah kesan hangat dan intim. Sekali-kali terdengar obrolan hangat di sela-sela waktu menyantap makan malam mereka. Wajah Kinal terlihat begitu cerah. Senyum terus mengembang indah di bibirnya. Sepasang matanya menatap hangat pada pasangan yang tengah saling dimabuk cinta—yang duduk tepat di seberang tempat duduknya. Terlihat Kinan menggenggam lembut tangan Veranda yang menempel di atas meja.

"Ah iya, hampir kakak lupa sesuatu." Kinan merendahkan tubuhnya menyambar paper bag di samping kursi meja makan tempatnya terduduk lalu mengulurkan ke arah Kinal. "Ini kadonya! Kamu tahu, itu Kak Veranda yang pilihin, lho. Ternyata, Kakak emang enggak jago urusan milih hadiah ulang tahun buat kamu."

Dengan riang Kinal menyambar paper bag itu. "Terima kasih, Kak. Sebenarnya, enggak usah repot-repot kayak gini. Kak Kinan udah pulang di hari ulang tahun Kinal aja, Kinal udah seneng banget," ucap Kinal.

"Boleh Kinal buka sekarang?"

"Tentu saja. Bukalah!" Kinan menoleh ke arah Veranda. Tersenyum sambil kembali merengkuh hangat tangan Veranda.

Haris dan Wulan saling tatap sepersekian detik. Senyum mereka merekah indah. Di hari istimewa Kinal, mereka sangat bersyukur bisa menikmati makan malam bersama seluruh anggota keluarga. Ditambah lagi, dengan kehadiran Veranda untuk pertama kalinya di rumah ini.

Mata Kinal berbinar begitu melihat jaket hoodie Real Madrid—original. "Waah, ini bagus banget. Pasti mahal banget, ya. Dan ini ...," Kinal mengangkat kepala menatap Kinan dengan wajah semringah. "Gimana Kakak bisa dapet jaket edisi UCL ini?" Kinal memerhatikan seksama jaket yang didominasi warna hitam itu.

 "Gimana Kakak bisa dapet jaket edisi UCL ini?" Kinal memerhatikan seksama jaket yang didominasi warna hitam itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tanya sendiri aja sama calon Kakak Ipar kamu. Karena idenya kan dari dia." Kinan tersenyum bangga melirik Veranda yang tengah menyunggingkan senyumnya.

Kepala Kinal bergerak ke arah Veranda. Ia hanya menaikkan sepasang alisnya tanpa berkata apa pun. Namun, isyarat pancaran mata legam yang terhalang lensa kacamata bisa Veranda tangkap.

My Secret Lover [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang