[44]

714 128 19
                                    

*Thank you für 4,69K viewers and 1,29K votes was reading this story*

*This is speçial  2800+ words für you*

[Wayo]
Beberapa jam setelah kunjungan P'Pha, P'Beam, P'Ming, dan P'Forth aku juga baru saja keluar dari ruang dokter.

Kakiku serasa begitu lemas, saat berjalan di koridor maka dari itu aku berjalan merapat kedinding sambil berpegangan.

Sungguh, untuk pertama kalinya aku merasa bahwa ini tidak adil untukku. Aku merasa bahwa aku tidak bisa meninggalkan P'Pha karena aku belum memberitahu semuanya pada P'Pha.

*Tap Tap Tap Tap Tap*
Suara langkah kaki berlari semakin dekat menghampiriku. Dan ternyata P'Pha kembali datang menjengukku dan berhenti didepanku sekarang. Aku berusaha sebisa mungkin untuk menyembunyikan beban hatiku untuk sementara waktu, sampai waktunya akan tiba nanti malam.

Iya, malam ini aku akan bersungguh-sungguh mengatakan semuanya kepada P'Pha, dan aku juga tidak perduli lagi jika memang ia harus meninggalkanku karena kemarahannya padaku.

"Yo, apa yang kau lakukan disini? Kau seharusnya beristirahat di kamarmu?" Pertanyaan resah dari P'Pha.

"Oh, aku baru saja dari ruang dokter!!" Ucapku berseru.

"Lalu, apa yang dokter katakan? Kau baik-baik saja kan?"

"Uhmmm ... sepertinya aku akan terserang gegar otak, Phi." Ucapku sedikit bercanda.

"Hoi, benarkah? Jadi kau lupa dengan kenangan kita dulu?" Tanyanya yang kaget.

"Hoi,, aku cuma bercanda!!" Jawab tawaku yang begitu senang menggodainya.

"Ouch,, kau benar-benar membuatku shock, Yo!!" Sebal Phana.

"Maaf. Dokter bilang padaku bahwa hari ini aku sudah boleh pulang, P'Pha." Ujarku.

"Benarkah?"

"Um."

"Yeeaaayyy ... Sayangku sudah benar-benar sembuh!!" Seru Phana sambil menariki hidungku.

"Ouch, sakit!!" Rengekku dan setelah itu P'Pha melepaskan tangannya dari hidungku.

"Oh ya, P'Ming mengundang kita pergi ke pertunjukannya di Bar yang waktu itu kita menemukan Kit." Ujarku.

"Ooohhh ... itu!! Kenapa? Kau ingin datang?"

"Um. Aku sangat ingin menyaksikan pertunjukannya."

"Yasudah, kalau begitu kita pergi. Sekarang kau ganti pakaianmu sebelumnya dan kita pulang."

"Oh ya, apa Boom menelfonmu?" Tanyaku yang tidak mendengar kabar Boom siang ini.

"Tidak."

"Oh, mungkin dia sedang menjemput Peak." Ucapku asal tebak.

"Yasudah, jangan terlalu banyak pikiran. Kau masih kurang sehat, dan itu bisa membahayakan dirimu."

Setelah itu ia memegangiku dan berjalan perlahan bersamaku untuk menuju ke ruanganku.

Dan malam harinya telah tiba, aku tengah bersiap-siap untuk pergi kepertunjukan P'Ming. Dan siang tadi aku baru sampai di rumahku dengan diantar oleh P'Pha.

Tak kama kemudian disaat yang bersamaan Boom masuk kekamarku dan ponselku berdering.

Langsung saja ku angkat ponselku karena ibuku menelfon, sedangkan Boom duduk di kasurku.

"Halo, ma?" Ucapku menjawab telefon.

"Hallo, sayang." Jawab ibuku.
"Bagaimana keadaanmu sekarang? Apa kau baik-baik saja. Aku begitu panik saat temanmu Boom menelfon ibu bahwa kau masuk rumah sakit lagi." Ucapnya yang terlihat begitu resah memikirkanku.

Sad Story - Happy Ending [Book 2] & [Book 3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang