[Beam]
Aku tengah bersenang-senang dengan P'Forth saat ini, sembari melakukan tugasku untuk kompetisiku dan P'Forth melakukan tugasnya untuk kompetisinya pula.Berkeliling adalah hal yang terpenting untukku, dan mungkin untuknya pula. Karna dengan berkeliling aku menemukan sebuah objek yang indah untuk fotoku dan objek yang indah pula untuk P'Forth.
Tak lupa aku selalu membawa kamera kesayanganku pula untuk selalu bersamaku setiap waktu.
[Ming]
Aku menghadiri acara ulang tahun keponakanku. Namun aku tidak datang sendirian, aku membawa Kit bersamaku.Dan saatnya untuk memukul seekor kuda plastik yang tergantung untuk di pecahkan yang didalamnya berisi ratusan permen.
Namun keponakanku meminta Kit untuk memukulnya.
"Aku tidak bisa. Ini bukan ulang tahunku." Ujar Kit yang menolaknya karena malu.
'Dasar bocah nakal.' Batinku berkata demikian.
"P'. Tolong paksa temanmu!!" Pinta keponakanku dikerumunan teman-temannya.
Ming menengok padaku dengan memasang wajah melasnya agar aku mengasihaninya, namun aku menunjukan wajah seramku agar aku juga ingin mengerjainya.
Dan ia pun akhirnya pasrah pada keputusannya sendiri.
Ku tutup matanya dan ku ikat talinya kebelakang kepalanya, namun aku sedikit menggodainya dengan berbisik
"Kau tahu, jika kau bisa memecahkan itu ... aku tidak ingin memakan semua permen itu. Bukannya aku takut gemuk atau apapun, karna memakanmu adalah jauh lebih nikmat dari permen itu."
Aku pun tersenyum sendiri, dan begitu pula dengannya yang berusaha untuk menyembunyikan senyumannya itu.
"Ku pukul kau." Gerutunya yang tidak bisa kesal padaku.
[Beam]
Kami mengenkan kereta sebagai alat transportasi kami. Dan penumpangnya cukup ramai sehingga kami harus berdiri tidak mendapatkan tempat duduk.Tapi tidak apa-apa, aku bisa bersandari ditubuh Forth. 😳😳
Tapi itu tidak akan terjadi karena aku malu untuk melakukannya ditempat umum. 😮😮
Dan karena itu pula membuat tanganku capek karena menggantung selama perjalanan, ku pijat-pijat sendiri tanganku lalu P'Forth berkata padaku.
"Bersandar saja. Kau tidak perlu malu, orang-orang tidak sedang menatap kita." Ujar P'Forth.
Malu gimana gitu rasanya mendengar ia mengatakan hal itu. Lalu dengan sedikit kegugupanku, ku sandarkan kepalaku dibahunya dan kemuan perlahan tanganku mengingkar di pinggangnya.
"Kau tahu ..." Ucapku.
"Apa?" Jawabnya.
"Tidak ada bahu orang lain yang lebih nyaman daripada milikmu." Ujarku sedikit menggombalinya.
Entah aku tidak melihat ekspresi wajahnya ketika aku berkata seperi itu, yang jelas kurasakan bahwa tubuhnya sedikit bergerak malu setelah aku mengatakan hal itu.
[Author]
Saat malam telah tiba, Wayo tengah mengagumi kemewahan piano klasik milik Phana berwarna hitam mewah dan bersih semakin nampak anggun.
Lalu Yo pun duduk dan mengetes suaranya dengan menyeret jemarinya dengan lembut dari kiri ke kanan.
Yo tersenyum senang dan begitu tegoda untuk memainkan piano itu.
Satu nada ia tekan dan semakin membuatnya tergoda untuk melanjutkannya.
Dan akhirnya ia pun melanjutkannya. Yo memainkan lagu Symphony No. 5th (Fur Elise) dengan begitu lembut (ballad) sambil tersenyum senang menikmati setiap nada yang dialunkannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sad Story - Happy Ending [Book 2] & [Book 3]
Ficción General[BOOK 2] #54 dalam GENERAL FICTION (November 28, 2017) 3 Part for LAST CHAPTER and 3 Part for Epilogue ?? Karakter 2 Moons milik Chiffon_Cake Main Cast : >. Phana ❤ Wayo >. Forth ❤ Beam >. Ming ❤ Kit Another Cast : 👉 Boom 👉 Captain 👉 Meme M.I.A...