Kabar duka pun menyelimuti orang-orang terdekat Yo.
Seorang jasad terbaring diatas bed up diruangan ICU tempat Yo melakukan operasi jantungnya.
Dokter menarik sebuah kain putih untuk menutupi jasad tersebut. Diluar ruangan sang ibu menahan tangisnya begitu pula dengan Ming yang lantas membalikan badannya karena tak kuat menampung kesedihannya dan Kit mencoba untuk menenangkan Ming.
Bocah malang itu sudah menyerahkan dirinya begitu saja meski banyak orang yang masih tidak bisa menerima kepergiannya.
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
*Tiiiiit .... Tiiiit ... Tiiiiit ...*
Suara monitor itu masih mengeluarkan bunyi yang normal, menandakan bahwa sebuah jantung berdetak normal.Sudah berhari-hari Yo lewati dengan tak sadarkan diri, keadaan Yo sudah mulai normal. Kancing baju pasien yang dikenakan oleh Yo memang sengaja di buka agar bekas jahitan baru yang Yo miliki cepat mengering.
Phana yang selalu disamping Yo, Kit, Chimon, Look Mo, dan tentu saja sang ibu juga berada disana. Semuanya menanti kesadaran Yo untuk membuka matanya.
Begitu Yo mengedipkan matanya, dalam benaknya ia mendengar suara-suara samar-samar yang ia ingat
"Ayo kita bermain petak umpet."
"Kau yang jaga. Kau tutup matamu, hitung sampai seratus. Setelah kau menghitungnya sampai seratus, kau buka matamu dan cari aku. Bagaimana?""Baiklah." Jawab Yo.
"Yasudah, cepat tutup matamu dan hitung sampai seratus."
Dan diiringi suara penuh harapan dari orang terdekat Yo.
"Yo, Apa kau baik-baik saja?" Ucap Phana yang terdengar cukup bahagia.
"Anakku, apa kau sudah sadar sayang?!!" Ucap sang ibu pula.
"Tolong panggilkan dokter, cepat panggilkan dokter." Pinta Phana kepada yang lainnya.
"Krub." Jawab Look Mo.
"Look Mo, aku akan pergi denganmu." Ucap Chimon pada Look Mo.
Kit menutup mulutnya karena bibirnya bergetar hampir menangis.
Phana dan sang ibu terus memanggil-manggil nama Yo dan meminta untuk membuka matanya.
Tetapi Yo selalu di hantui oleh suara-suara yang samar itu berkali-kali dengan ucapan yang berbeda.
"Lelucon macam apa ini Yo?"
"Apa kau sudah gila?? Waktumu masih lama daripada aku."
"Aku tidak suka lelucon seperti ini"
"Apa kau tidak kasihan pada Phana? Dia sangat mengidam-idamkanmu, dia tidak ingin kehilangan dirimu."
"Apa P'Beam juga tidak begitu??"
Dan pada akhirnya Yo membuka matanya dengan perlahan, dan sang dokter dengan dua orang perawat pun datang bersama dengan Look Mo dan Chimon.
Dokter lantas memeriksakan detak jantung Yo dengan stetoskop. Setelah kedua mata Yo terbuka ia mengarahkan kedua bola matanya ke kanan dan kiri, lalu keatas dan kebawa, sudut demi sudut ia pandangi bak seorang ling-lung.
![](https://img.wattpad.com/cover/123106070-288-k537681.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad Story - Happy Ending [Book 2] & [Book 3]
General Fiction[BOOK 2] #54 dalam GENERAL FICTION (November 28, 2017) 3 Part for LAST CHAPTER and 3 Part for Epilogue ?? Karakter 2 Moons milik Chiffon_Cake Main Cast : >. Phana ❤ Wayo >. Forth ❤ Beam >. Ming ❤ Kit Another Cast : 👉 Boom 👉 Captain 👉 Meme M.I.A...