"APA? DIA NYIUM LO?"
"Sstt.. jangan teriak teriak nanti mama denger" Anin membekap mulut Shone dengan tangannya karena berteriak.
Saat ini gadis itu tengah duduk bersila dan memangku bantal diatas kasurnya menceritakan kejadian pagi tadi kepada sepupunya itu sewaktu Tofan mencium pipinya sekilas.
"Jadi dia nyium lo?" Shone mendekatkan wajahnya kearah Anin dan setengah berbisik. Hanya dibalas anggukan oleh gadis itu.
"Sialan, mesti minta traktiran nih gue sama Tofan" pria itu meringis kesakitan setelah mendapat tabokan kilat tepat dikepalanya.
"Bukannya marah adiknya dicium sembarangan malah mau minta traktiran. Gimana sih lo gak ada jiwa jiwa seorang kakak deh dalam diri lo. Kesel gue" gerutu Anin sembari membaringkan badannya dan menutup wajahnya dengan bantal.
"Gak papa kali Nin, Tofan orangnya baik kok. Ya walaupun agak sedikit bobrok tap-"
"Bukan sedikit, tapi banyak" selak Anin dengan cepat dibalik bantalnya.
Shone mendengus. "Sampai kapan sih Nin lo mau kesel sama semua cowok? Coba deh lo buka hati lo, jangan ditutup terlalu lama. Lo harus move on Nin, lo harus maju"
"Ntar, kalau gue udah punya ponakan dari lo gue bakal move on. Tenang aja bang I'm oke." Jawabnya asal.
"Susah ngomong sama kambing. Yaudah lo tidur siang gih, gue mau keluar bentar" Shone membelai lembut rambut sepupunya dan beranjak dari tempat tidur.
"Beliin gue snack. Kalau gak ada gak usah pulang lo"
"Iye bawel" pria itu berjalan menuju pintu kamar lalu menutupnya saat sudah keluar.
Anin melepaskan bantal dari wajahnya. Menatap langit langit kamarnya yang berwarna putih lalu menarik nafas panjang dan membuangnya perlahan.
"Bener apa kata Shone. Gue harus maju" gumamnya sambil menutup mata.
Seketika wajah Tofan muncul diotaknya. Ia membuka matanya dan kembali menatap langit langit kamarnya.
Apa salah kalau gue coba deket sama Tofan? Cuma dia yang bisa bantu gue saat ini.
Untuk pertama kalinya gadis itu memikirkan cara untuk move on. Tidak seperti kemarin kemarin, yang ia lakukan hanya diam dan mengisolasi diri dan hatinya sendiri.
Dia sendiri tidak yakin apakah ini benar dengan melibatkan Tofan? Belum tentu juga Tofan menyukai gadis itu kan?
Sudahlah, biarkan ia mencobanya dulu. Jika gagal, setidaknya dia sudah berusaha.
Tingg
Suara dentingan ponselnya berbunyi saat Anin hampir saja tertidur. Dengan malas ia meraih ponselnya yang berada dinakas lalu membuka pesan LINE dari seseorang.
Triptofan Grissham add you as a friend
Triptofan: ini kontak gue, kalau kangen chat aja. Open chat kok 24 jam buat kamu ;)
Anin berdecak sambil menggelengkan kepalanya pelan. Pria ini benar benar niat mengganggunya setiap waktu. Tangannya dengan lincah mulai mengetikkan pesan balasan untuk Tofan lalu mengirimnya.
Anin: jauh jauh deh.
Triptofan: Kalo kamu kangen gimana? Tau sendiri rasa kangen itu gimana kan?
Anin: Najis
Anin: gue-lo aja. Apa banget deh.Triptofan: Iya gue-lo aja kok gak ada dia :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Lies
Teen Fiction"Terus saja memaksaku merebut hatimu. Namun ternyata, perjuanganku hanya luka baru bagimu." -Tofan.