Part 3 - Malaikat Tanpa Sayap

2.6K 170 14
                                    

Jam makan siang, Ica dan anggota OSIS inti berkumpul di ruang OSIS. Semalam Ica sudah mengabarkan kalau siang ini ketika istirahat mereka akan mengadakan rapat sejenak.

Ken dan yang lain sudah tahu apa yang akan dirapatkan oleh Ica karena dari sebelum masuk sekolah, mereka sudah membicarakan ini.

"Jadi ini hari terakhir MOS, seperti yang kita bicarakan kalau besok akan diadakan perkemahan menyambut adik kelas yang baru, apa sudah beres semua persiapan?" Tanya Ica memulai rapat.

"Semuanya sudah beres," lapor Arga, "tempat dan tenda-tenda sewaan sudah siap."

"Bus untuk besok juga sudah dipesan Ca." Imbuh Ken.

"Rincian pengeluaran besok gue kasih." Ucap Vika.

"Surat dispensasi untuk semua anggota OSIS yang ikut juga sudah tinggal di kasih ke setiap kelas." Timpal Sandra.

Ica mengangguk, "jadi besok kita tinggal berangkat ya."

Semua mengangguk.

"Kenapa cuma gue kayaknya yang ngga ngomong di sini sih?!" Protes Rado.

Ica menatap Rado datar, "lo sendiri kenapa ngga mau ngomong tadi?"

"Ya karena tugas gue kan sama kayak Vika."

"YA UDAH!" Ucap Ica, Vika dan Sandra bersamaan.

"Kenapa lo malah protes cacing kremi!" Lanjut Vika.

"Iya maap deh selirnya cacing."

"Najis!" Sarkas Vika lalu menatap ke arah lain.

"Udah deh," Rado berdiri dari kursinya, "bentar lagi jam istirahat habis, gue mau persiapkan diri untuk mendapat banyak surat cinta dari adik kelas."

"Ya elah Do," Ica ikut berdiri, "tobat deh lo, pede tuh jangan ketinggian, ngeri gue kalo ada pesawat jatoh gara-gara nabrak kepedean lo." Ica langsung beranjak meninggalkan ruangan OSIS lebih dulu, disusul Ken.

"Dengerin tuh kata bu ketua." Bisik Vika dan Sandra bersamaan lalu pergi.

"Heran gue sama cewek-cewek di sini, kenapa ngga ada yang seneng sama gue? Padahal kurang apa coba gue?"

"Kurang ajar Do." Sahut Arga dengan nada datar setelah membereskan bukunya lalu meninggalkan Rado sendiri di ruang OSIS.

"Ternyata mereka memang lebih kejam dari ibukota." Rado memasang wajah sendu sambil berjalan keluar ruangan.

👊👊👊

Jam istirahat usai, semua peserta MOS masuk ke dalam ruang auditorium.

Para anggota OSIS sudah berjajar di bawah panggung, berdiri menghadap seluruh adik kelas mereka.

Ica masuk terakhir sambil membawa microfon dan berdiri di depan anggota OSIS yang lain. Ica langsung memberi sapaan yang disambut oleh semua peserta MOS.

"Oke, jadi seperti yang kemarin dikatakan, hari ini kalian semua diminta membawa coklat dan surat yang akan diberikan pada kakak-kakak OSIS yang berdiri di hadapan kalian saat ini. Beberapa dari mereka mungkin sudah kalian kenal selama 3 hari ini, dan saya yakin ada yang kalian favoritkan."

"Jadi nanti kalian maju dengan tertib dan berikan coklat serta surat yang kalian bawa pada kakak yang kalian pilih. Siapapun itu."

Ica mundur beberapa langkah dan berdiri diantara anggota OSIS yang lain. Kemudian mempersilahkan para murid baru untuk memberikan coklat dan surat mereka.

My Dearest Enemy 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang