Hari menjelang malam, Ica sudah duduk manis di atas sofa dengan sebungkus keripik kentang pemberian Ken ditangannya. Di sebelah kanan ada Vika yang sibuk memilih film-film yang akan diputar malam nanti di laptopnya, di sebelah kiri Ica ada Sandra yang asik dengan ponselnya.
Para cowok tengah berada di dapur, tugas mereka menyiapkan makan malam, Sandra dan Vika lah yang menitahkan. Awalnya Rado protes namun ujungnya menurut juga.
"Udah belum Vik pilihnya? Emang berapa banyak sih koleksi film lo?" Sewot Sandra merasa tidak sabar.
"Banyaklah, gue kan pecinta film jadi pantang ngga koleksi film-film yang hits!" Jawab Vika.
"Para cowok belum selesai ya?" Sesekali Ica menoleh ke arah dapur, "gue udah laper."
"KEN BURUAN! TUAN PUTRI LO UDAH LAPER NIH!" Pekik Sandra.
"SABAR SAYANG!"
Sandra memasang wajah datar karena yang baru saja menjawab bukannya Ken justru Rado.
"Sayang hidung lo peyang!" Gumam Sandra.
"Eh San," Ica menyenggol pelan lengan Sandra, "sambil nunggu para cowok, gue mau nanya."
Sandra mematikan layar ponselnya lalu menatap Ica, "tanya apaan Ca?"
"Lulus nanti lo mau lanjut di mana?"
"Oh," Sandra memasang wajah berpikir sejenak, "yah paling masih di ibukota, kalau lo?"
"Sama sih, gue juga ngga keluar kota."
"Si Ken juga?" Tanya Vika ikut masuk dalam obrolan masih sambil berkutat dengan laptopnya.
Ica mengangguk, "iya si Ken juga, kalau lo Vik?"
"Masih bingung gue, antara di luar kota atau engga, masih mencari yang sesuai menurut gue. Tapi kalau si Arga katanya mau lanjut keluar negeri gitu."
"Sama kayak Rado dong?" Tanya Ica yang langsung menghentikan kegiatan Vika.
Vika menoleh pada Ica, "Rado mau keluar negeri Ca? Lo serius?"
Ica mengangguk lalu menoleh pada Sandra yang juga menatapnya, "kalian ngga tau? Gue kira si Rado udah cerita."
Vika menggeleng pelan, "belum ada cerita, kapan dia bilang ke lo Ca?"
"Yah udah lumayan lama sih, waktu belanja keperluan OSIS."
"Kasian Sandra deh ditinggal pangerannya." Celetuk Vika membuat Sandra mendelik ke arahnya.
"Kenapa harus gue?" Sandra terlihat sedikit gelagapan karena ucapan tiba-tiba Vika.
Vika mengangkat sekilas pundaknya, "yah siapa tau lo mulai ada rasa sama Rado karena sering digangguin."
"Enak aja!" Sandra kembali menyalakan ponselnya dan memilih tak menggubris Vika kembali.
"Makan malam udah siap nih!" Ketiga cowok datang mendekat dengan membawa masing-masing dua piring.
Ken menyerahkan salah satu piring berisi makanan pada Ica, Arga pada Vika dan Rado tentunya pada Sandra.
"Lo kenapa kusut gitu mukanya?" Tanya Rado setelah duduk di sofa lain yang tak jauh dari Sandra.
"Lagi galau dia." Ucap Vika sembari mengaduk makan malamnya. Sandra langsung memberikan tatapan datar pada Vika yang dibalas dengan cengiran.
"Galau kenapa lo?"
"Gapapa." Ketus Sandra lalu menyuap makanan ke mulutnya.
"Film pilihan lo udah beres?" Tanya Arga mengalihkan topik obrolan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest Enemy 2
Storie d'amore[Season 2 My Dearest Enemy] Kisah Ica dan tim Delta masih terus berlanjut. Semakin banyak masalah, baik dalam kehidupan pribadi serta pekerjaan mereka sebagai agen rahasia yang akan mereka hadapi kedepannya. ---------------------- Action - Romance