Part 23 - Misi Tunggal

1.8K 138 5
                                    

"Dia--"

Carter mengangguk. "Yes."

"Dia adik kelasmu Ca, itu kenapa big boss memilihmu untuk melaksanakan misi ini sendiri."

"Jadi apa yang harus aku lakukan?"

"Penjelasan misimu ada di lembar kedua."

Ica mengangkat lembaran data kliennya, ada kertas lain yang berisi rincian tugas untuk Ica.

"Baiklah," Ica kembali menatap Carter, "Agen Dove menerima misi."

Carter mengangguk dan Ica pamit pulang ke rumahnya.

Sesampainya di rumah, Ica masuk ke dalam kamar, meletakkan tasnya di meja belajar. Rumahnya terlihat sepi saat Ica tiba. Kemungkinan orang tuanya belum pulang dan Ico sudah bertapa di kamarnya.

Ponsel Ica berbunyi saat ia akan masuk ke kamar mandi, panggilan masuk dari Ken.

"Ada apa tadi dengan Carter?" Tanya Ken setelah Ica menjawab.

"Gue dapat misi tunggal, menjaga seorang gadis."

"Seorang gadis?"

"Iya, dan anak itu ternyata adik kelas kita."

"Serius?"

"Serius udah ngga ada Ken."

Ken memutar bola matanya, "malah becanda si eneng."

Ica terkekeh, "iya beneran, tadi gue juga sempet kaget sih, mungkin gue bakal jalanin misinya sembunyi-sembunyi karena kan anak itu pasti kenal sama gue."

"Iya lo hati-hati aja."

"Ho'oh tenang aja."

"Lo baru sampe rumah ini? Mandi dulu sana."

"Gue tadi ceritanya mau mandi, tapi tiba-tiba ada pangeran gitu nelpon."

Ken terkekeh, "ya udah tuan putri mandi sana biar makin cantik."

Ica menutup panggilan setelah berpamitan dan melanjutkan kegiatan yang tertunda.

👊👊👊

Kabar misi tunggal Ica sudah tersebar diantara tim Delta karena Ica yang mengabari mereka semalam lewat grup chating online.

"Terus rencana lo gimana Ca?" Tanya Daffi.

"Selama misi ini gue mau pinjem mobil Ico, jadi sementara Ico balik bareng Ken dulu. Soalnya gue harus ikutin tuh anak."

"Jadi penerornya ini ngga mengizinkan klien untuk melibatkan polisi?" Tanya Ico.

Ica mengangguk, "dari apa yang gue denger sih gitu, dan juga klien ini memang ngga mau karena tidak ingin sampai ke publik kasusnya. Dia maunya semua beres tanpa tersebar beritanya."

Semua mengangguk mengerti. Obrolan terjeda karena bel masuk kelas sudah berbunyi.

Pulang sekolah, Ica memisahkan diri dari timnya. Lebih dulu Ica keluar kelas untuk mencari targetnya.

Gadis itu pulang dengan diantar seorang supir. Menggunakan mobil Ico, Ica mengikutinya.

Tak jauh dari rumah gadis itu, Ica menepikan mobilnya.

"Sepertinya untuk sekarang masih aman."

Ica mengeluarkan ponselnya dan melakukan panggilan suara.

My Dearest Enemy 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang