Part 8 - Monopoli

2.5K 161 11
                                    

Jam pulang sekolah sudah berbunyi sejak beberapa menit lalu, namun Ica dan Ken belum mau pulang ke rumah. Keduanya berjalan beriringan menuju ruang rapat OSIS di mana anggota inti lainnya juga sudah berada di sana.

"Ada apa nih bu ketua?" Tanya Rado begitu Ica dan Ken masuk ke dalam ruangan.

"Sabar dulu kali, biar Ica duduk dulu." Protes Vika.

"Langsung aja," ucap Ica setelah mendudukan dirinya di kursi, "gue kumpulin kalian di sini karena dua bulan lagi akan ada pergantian kepengurusan OSIS."

"Jadi gue mau umumin kalau mulai besok tugas kita adalah mencari para calon kandidat yang bisa kita calonkan sebagai penerus OSIS selama satu tahun ke depan."

"Lo udah punya kandidat?" Tanya Arga.

"Untuk sekarang gue belum dapat makanya gue umumkan biar besok kita mulai mencari kandidatnya." Jelas Ica.

Arga mengangguk mengerti.

"Kenapa muka lo aneh gitu?" Sandra menatap heran Rado. "Lo ngga rela turun jabatan? Apa perlu lo jadi kandidat lagi?"

Rado memberikan tatapan datarnya pada Sandra, "itu bibir minta dicium ya? Bawel banget."

Sandra mengembungkan pipinya lalu membuang tatapannya ke arah lain.

"Jadi sama seperti tahun kemarin, kita cari 6 kandidat baru." Ujar Ken, semua mengangguk.

"Ngga kerasa yah," Vika menopang dagunya dengan satu tangan, menatap Ica dan yang lain bergantian, "udah satu tahun kita jadi rekan tim inti di OSIS ini."

"Kenapa lo tiba-tiba jadi melow?" Tanya Arga.

"Dih," Vika menatap sebal Arga, "siapa juga yang melow! Gue kan cuma mengatakan hal yang sebenarnya."

"Iya Vika bener, kalo dipikir-pikir, setahun ini banyak bener yang kita lewatin sebagai tim di sekolah ini." Sela Sandra.

"Tapi, walau kita udah ngga anggota OSIS lagi, kita masih bisa kumpul gini kan teman-teman?" Vika kembali menatap Ica dan yang lain bergantian.

Ica tersenyum kecil, "ya iyalah bisa, kita tetep bisa kumpul gini walau udah ngga menjabat sebagai OSIS lagi."

"Gimana kalau kita kumpul setelah pelepasan jabatan nanti?" Usul Rado.

"Mau kumpul di mana?" Tanya Arga.

"Kebetulan om gue punya Vila di Anyer, kita ke sana aja akhir pekan setelah lepas jabatan." Ujar Ken.

Ica, Sandra dan Vika tersenyum sumringah, "setuju!" Ucap ketiganya bersamaan.

👊👊👊

Besok adalah akhir pekan, jadi hari ini tim Delta akan menginap di rumah Ken berhubung orang tua Ken juga sedang tidak berada di rumah.

Begitu Ica dan yang lain tiba, Ken segera mengambil plastik yang berisi makanan mereka untuk malam ini dari tangan Ica.

"Lebay banget lo." Sindir Daffi.

"Sirik aja lo." Balas Ken.

"Gue sleding ntar kalian kalo berantem." Ancam Windy yang berada di belakang Daffi.

Para cowok langsung masuk ke kamar Ken untuk menaruh barang-barang sedangkan Windy dan Ica pergi ke dapur untuk menyiapkan beberapa makanan.

"Co." Panggil Ica pada kakak kembarnya saat melihat Ico lewat dekat dapur.

"Kenapa Ca?" Ico segera berjalan mendekat.

"Lo bisa beliin minuman lagi ngga? Kayaknya kurang deh."

My Dearest Enemy 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang