Pulang sekolah, Ica tidak berkumpul dengan tim Delta melainkan anggota-anggotanya yang pernah menjadi timnya di OSIS sekolah.
Vika lah yang mengusulkan pertemuan ini dari pagi lewat broadcast message.
"Jadi kenapa lo tiba-tiba ajak kita kumpul di kantin gini?" tanya Sandra.
"Wiits sabar dulu bu," Vika mengarahkan telapak tangan kanannya pada Sandra lalu menoleh pada Ica, "lo sama Ken lagi ngga ada rencana kan Ca sekarang?"
"Rencana apa?"
Vika mengangkat sekilas bahunya, "kencan mungkin?"
Ica menatap datar Vika, "mendingan lo langsung to the point aja deh sama maksud lo ajak kumpul disini."
Vika terkekeh sejenak, "oke santai, kalau emang semua lagi free jadi gue bakal kasih tau tujuan mengumpulkan kita di sini."
"Langsung aja Vik." protes Rado.
"Iya pak sabar dikit kenapa?"
"Lo kebanyakan basa basi tau ngga!" Arga ikut protes.
"Sengaja lho biar part gue agak panjangnya dikit."
Semua menatap datar Vika membuat Vika kembali terkekeh, "iya iya ngga usah liatin gue kayak mau nelen gue gitu! Jadi tujuan gue ini untuk merayakan hal yang luar biasa di tim kita ini!"
"Apa hal luar biasa yang harus dirayakan?" tanya Ken yang sejak tadi diam menyimak.
Vika memasang senyum anehnya, "yah apalagi kalau bukan resminya hubungan Sandra dan Rado." Vika menatap Sandra dengan tatapan jahil membuat wajah Sandra memerah.
"Kok lo--?!"
Pertanyaan Sandra terpotong oleh tawa singkat Vika, "pasti mau nanya ya kenapa gue bisa tau?"
Sandra memberikan Rado tatapan menuntut penjelasan.
"Jangan nuduh gue," protes Rado dengan nada datar, "gue juga ngga tau dari mana nih anak dapet informasi."
Sandra kembali menatap Vika.
"Memangnya kalian sengaja mau rahasiain ini?" tanya Ken.
"Bukan mau rahasiain, tapi belum nemu waktunya buat kasih tau kalian! Eh malah nih anak duluan yang ngomong!" Sandra menudingkan telunjuknya ke arah Vika yang memang duduk di hadapannya.
Vika menyingkirkan telunjuk Sandra dari hadapannya, "Makanya jangan langsung nyela dulu dong guys biar gue bisa ceritain."
"Ya udah buruan cerita." ucap Rado.
"Intinya sih gue tau karena gue denger sendiri percakapan kalian di perpustakaan." Vika memasang cengirannya sedangkan Sandra mendelik ke arah Vika.
"Lo--"
Masih dengan cengiran, Vika mengangguk sekilas, "gue juga ada di sana, awalnya sih mau temuin lo San tapi pas gue mau samperin lo yah gue urungin karena gue denger kalian lagi bicara super serius."
Wajah Sandra memerah karena malu, ini artinya Vika mendengar semua ucapannya dan Rado.
"Seberapa banyak yang lo denger?" tanya Sandra.
"Hmm.." Vika mengurut dagunya, memasang ekspresi berpikir, "gue denger semuanya."
Wajah Sandra bertambah merah.
Ica terkekeh pelan, "jadi sekarang kita dapet pajak jadiannya nih?"
"Yoi Ca!" Vika menaik-turunkan alisnya ke arah Ica, "hari ini kita dapet traktiran dari dua sejoli baru kita!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest Enemy 2
Romance[Season 2 My Dearest Enemy] Kisah Ica dan tim Delta masih terus berlanjut. Semakin banyak masalah, baik dalam kehidupan pribadi serta pekerjaan mereka sebagai agen rahasia yang akan mereka hadapi kedepannya. ---------------------- Action - Romance