Part 21 - Random

2K 136 20
                                    

"Hayoo, lagi jadian ya?"

Gina dan Daffi terkejut lalu menoleh ke arah pintu UKS. Ica berdiri di sana dengan senyuman jahilnya. Di sampingnya berdiri juga Ken, sepertinya rapat mereka baru saja selesai.

Wajah Gina dan Daffi mendadak merona mendengar pertanyaan Ica barusan.

"Malah diem ditanyain juga." Ica berjalan mendekat, begitupula Ken.

"S-Sok tau lo!" Elak Daffi.

"Yee kok malah sok tau, justru karena gue tau makanya gue nanya!"

"Kalo tau ngapain nanya?!"

Ica kembali memasang senyumannya, "tuh kan bener habis jadian."

Daffi mendadak menyesali ulah mulutnya yang bisa terpancing oleh umpan Ica.

"Itu jidat kenapa?" Ica menatap kening Daffi yang sudah diplester, "lo habis uji ilmu di mana?"

"Lo kira gue silat?" Daffi menatap sebal Ica, "Ken, pacar lo ini habis makan apa sih tadi?"

"Makan perhatian dari gue." Jawab Ken dengan wajah datar.

"Bodo amat! Yang cewek sama yang cowok sama aja!"

Gina terkekeh pelan melihat wajah sebal Daffi membuat Daffi menoleh padanya, "kenapa lo malah ketawa?"

"Karena ketawa ngga dilarang di sini." Jawab Gina.

"Astaga, ini kenapa malah ketularan juga sih!"

Gina kembali terkekeh, "ada apa Ca ke UKS?" Tanya Gina mengalihkan topik pembicaraan.

"Cuma numpang lewat aja sih tadi, eh liat ada yang lagi pelukan makanya mampir." Jelas Ica membuat Gina tersenyum kaku.

"Untung bukan guru BK yang lewat tadi." Timpal Ken, "bisa di 'cie ciein' kalian."

Ica menatap datar pacarnya ini, "gue ngga bisa bayangin wajah guru BK yang killer ngomong kayak gitu."

"Jangan dibayangin lah, mending bayangin wajah gue aja." Ken memasang senyuman manisnya pada Ica.

"Ngga ah, bayangin lo berat mending liatin aja kayak sekarang." Ica balas tersenyum.

"Kenapa malah kalian yang gombal-gombalan aneh di sini?" Protes Daffi.

"Kenapa?" Tanya Ica, "pingin juga? Gih gombalin Gina biar tau rasanya gombalin pacar."

"Sial." Sungut Daffi merasa tidak bisa lagi membalas ucapan Ica.

Ica dan Ken pergi meninggalkan Gina dan Daffi yang belum mau beranjak dari UKS.

Keduanya berjalan menuju kantin, mereka yakin ada anggota tim Delta yang sedang 'mangkal' di kantin sekarang. Benar saja, Windy dan Daffa masih ada di sana.

"Kenapa si Windy?" Tanya Ica setelah duduk di hadapan Daffa dan Windy. Terlihat Windy sedang menutup wajah diantara kedua lengannya di atas meja.

"Pusing mungkin." Daffa mengangkat sekilas bahunya.

"Pusing kenapa?" Tanya Ken.

"Pusing merencanakan masa depan gue dan dia." Jawab Daffa dengan nada polos.

"Yaelah, jauh banget pikiran lo Win."

Windy mengangkat wajahnya yang terlihat merah, "lo jangan dengerin Daffa master! Dia itu lagi mabok cilok!"

Ica mengangkat sebelah alisnya, "lo kali yang mabok Win, di kantin kan ngga ada jual cilok."

"Ish! Anggap aja ada master!"

My Dearest Enemy 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang