Part 48 - Tercyduk

1.4K 119 8
                                    

Setelah memarkirkan mobil mereka di tempat yang aman, Ica dan tim masuk perlahan lewat gerbang belakang sekolah.

"Kita bagi 3 tim." Bisik Ica pada yang lainnya, "gue dan Ken, Windy dan Daffa, lalu Ico, Daffi dan Jeff."

"Oke Master!" Sahut Windy dengan nada berbisik.

Ica langsung membagi tugas. Setelah mengerti, mereka berpencar.

Windy dan Daffa bersembunyi dibalik dinding yang tak jauh dari kelas Manda, fokus mengawasi.

"Lo kenapa?" Tanya Daffa menatap Windy yang juga menatapnya sambil merangkul erat lengan Daffa.

"Jangan peduliin gue, mending fokus aja." Windy memanyunkan bibirnya.

"Lo takut?"

"Engga ih, udah lho Fa fokus aja!" Bisik Windy dengan nada sebal.

Daffa terkekeh pelan lalu kembali mengawasi.

Ica dan Ken berjalan mendekati kelas Manda dengan mengendap-endap.

"Lo yakin mau masuk Ca?" Tanya Ken yang berdiri di belakang Ica.

"Belum ada pergerakan dari dalam kelas jadi gue yakin kelas ini masih kosong." Ica menyentuh knop pintu lalu membukanya perlahan.

Ruang kelas cukup gelap, hanya sedikit cahaya masuk melalui jendela yang tertutup tirai.
Ica menyalakan senter pada jam tangannya.

"Jadi di mana laptopnya?" Tanya Ken.

"Nanti juga lo bakal tau." Ucap Ica.

Ica berjalan ke area belakang kelas diikuti Ken, "mendingan kita tunggu aja dulu di sini." Ica mendudukan dirinya di balik kursi siswa di barisan paling belakang. Ken ikut duduk di samping Ica. Keduanya mengambil posisi yang tidak akan terlihat dari pintu masuk kelas.

"Ca, lo yakin target kita ini belum datang ke sekolah? Bisa aja kita telat kan?" Tanya Ico lewat alat earpiece mereka.

"Percaya aja Co, mendingan lo awasi terus deh di sana, lapornya kalau ada yang datang aja." Sahut Ica.

Keadaan kembali hening. Baik Ica maupun Ken, tidak ada yang membuka suara sama sekali.

"Minum kopi enak nih." Ucap Daffi yang sedang mengawasi gerbang belakang sekolah dari tempat yang aman bersama Ico dan Jeff.

"Lo kira kita lagi ronda?" Tanya Ico.

"Memang keliatannya gitu kan?"

Ico tak berniat menjawab.

"Jeff, menurut lo Ica udah tau siapa pelakunya?" Tanya Ico pada Jeff.

"Mungkin." Jawab Jeff.

"Mungkin? Lo juga ngga yakin?"

"Tapi kak Ica udah tau di mana laptopnya."

"Serius?!" Tanya Daffi, "Ica udah tau di mana laptopnya?!"

Jeff mengangguk, "memangnya kak Daffi dan kak Ico ngga terpikir kenapa kak Ica memilih sembunyi di dalam kelas?"

Ico dan Daffi saling berpandangan sejenak, "oh iya ya." Ucap keduanya bersamaan.

"Jadi laptop itu di kelas? Di bagian mana?"

Jeff mengangkat sekilas pundaknya, "kak Ica yang tahu."

"Ica ngga kasih tau lo?"

"Engga."

👊👊👊

Hampir dua puluh menit Ica dan Ken saling diam, suasana kelas juga sangat sunyi. Sesekali terdengar suara jangkrik dari luar kelas.

"Masih belum--"

My Dearest Enemy 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang