Part 36 - Persahabatan

1.6K 152 9
                                    

Sudah tiga hari Ica dan Windy bersikap seperti orang asing. Jika biasanya mereka akan makan bersama saat istirahat, tiga hari ini keduanya berpisah meja. Ica akan makan bersama Ken, dan Ico, serta Jeff dan Manda jika mereka sedang di kantin. Windy bersama Daffa, Daffi dan Gina.

Tidak lagi terdengar perdebatan ringan antara Ica dan Windy, atau celotehan Windy yang semangat saat membahas sesuatu bersama Ica. Meski baru tiga hari namun sudah terasa hilang.

Viska masih rajin mendatangi Ica di sekolah bahkan mengajak Ica pergi seperti ke toko buku, hal yang biasa dilakukan Ica bersama Windy.

Ingin rasanya kembali membuat Windy dan Ica berbaikan namun sayangnya mereka selalu mengalihkan pembicaraan setiap kali membahas soal hubungan keduanya.

"Kayak lagi liat orang pacaran yang putus karena orang ketiga." Ucap Gina saat berdua saja dengan Daffi di kantin.

"Iya ya," Daffi menopang dagunya dengan satu tangan, "gue udah terlalu biasa liat persahabatan mereka jadi kalau pisah gini kayaknya ada yang beda."

"Memangnya ngga bisa ya dibaikin gitu? Dimediasi gitu lho Fi."

"Lo kira ini sidang perceraian pake mediasi segala?"

"Yah kan hampir sama kayak gitu, kalian kan orang-orang yang paling dekat dengan mereka, masa ngga berusaha untuk mendamaikan mereka."

"Udah lho Gina sayang, tapi masalahnya Windy masih tetep kekeuh dengan keputusannya dan Ica menerima keputusan Windy. Sampai nanti ayam jantan brewokan ngga bakal dapat penyelesaian."

"Susah banget sih!" Gerutu Gina.

👊👊👊

Jam pulang sekolah, Ica sudah menghilang lebih dulu. Ica meminta Ico pulang bersamanya, jadi Ken pulang sendiri hari ini.

Daffi seperti biasa bersama Gina.

Lalu Daffa, "Lo yakin mau pulang sendiri?"


Windy mengangguk, "ada yang harus gue lakukan setelah ini."

"Apa?"

Windy tersenyum, "besok deh gue ceritain, sekarang lo pulang duluan sana."

"Beneran ini?"

"Iya lho Fa, nanti gue kabarin kalau udah sampai di rumah."

"Oke, hati-hati."

Windy mengangguk, "lo juga hati-hati."

Tidak lama setelah Daffa pergi, Windy berjalan keluar kelas menuju gerbang sekolah. Viska baru saja datang.

"Lo kalau mau cari Ica, dia udah pulang duluan." Ucap Windy.

Viska menatap Windy, "oh ya udah, gue pergi juga deh kalau gitu."

"Vis," panggil Windy membuat Viska kembali menatapnya.

"Apa?"

"Gue ada perlu sama lo, bisa bicara? Tapi ngga di sini."

Viska tersenyum miring, "lo mau bicara apa? Mau minta gue bujuk Ica buat baikan sama lo lagi? Kan lo yang minta dia putusin persahabatan sama lo?"

My Dearest Enemy 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang