Manda berjalan memasuki kamarnya lalu membaringkan diri ke atas kasur memeluk bantal guling dan menenggelamkan wajahnya di sana.
Perasaannya tak karuan dan matanya terasa panas. Meski sudah merasa siap namun kenyataan tak semudah ekspektasi. Meski sudah mengiranya namun ternyata rasanya lebih menyesakkan.
Beberapa menit yang lalu saat bersama Jeff di dalam mobil di depan gerbang rumahnya,
"Kenapa lo bisa suka sama gue?" tanya Jeff masih dengan menatap Manda.
"Awalnya karena waktu kakak nolongin Manda di toko buku waktu itu, gue mulai merasa respek sama kakak, dan makin ke sini, makin sering bersama kakak perasaan suka itu mulai bertambah dan hari ini gue bener-bener ngga bisa tahan lagi buat bilang kalo gue suka sama kakak."
Jeff terdiam, menatap ke arah lain lalu kembali menatap Manda, "Manda, maaf gue--"
"Ngga papa kak," potong Manda, "gue udah tau kok kalau kakak bakal nolak, ngga apa kak gue udah siap kok," Manda tersenyum kecut, hatinya terasa sesak, "maaf kalau pernyataan gue tadi buat kakak kaget, gue cuma mau kakak tau aja kok, sekali lagi maaf ya kak."
"Manda--"
"Makasih kak udah dianterin pulang." Manda turun begitu saja dari mobil Jeff dan masuk ke rumahnya.
Tanpa sadar air mata Manda lolos dari bendungannya, Manda menutup wajahnya agar suara tangisannya tidak terdengar keluar kamar. Ia tidak ingin Mamanya dengar dan khawatir.
Sore itu Manda memuaskan diri dengan menangis di kamarnya. Puas menangis, Manda masuk ke kamar mandi, berendam air hangat untuk merilekskan dirinya.
Usai mandi dan berganti pakaian, Manda menatap dirinya lewat pantulan di cermin. Matanya sedikit sembab.
"It's okay Manda," ucapnya pada diri sendiri, "setidaknya lo udah berusaha buat menyatakannya, soal jawaban, lo harus siap Nda!" Mata Manda kembali memanas namun ia tahan agar tidak kembali menangis.
"Lo kuat dan gak boleh cengeng lagi!"
Manda memoles sedikit wajahnya dengan bedak tipis agar tidak terlalu terlihat kalau dirinya habis menangis lalu melangkah keluar kamar karena sudah waktunya makan malam.
"Manda kenapa?" tanya Cleo melihat putri tunggalnya yang baru saja masuk ke ruang makan.
"Kenapa apanya Ma?"
"Itu mata kok agak bengkak gitu? Manda habis nangis? Kenapa sayang? Ada masalah?" Cleo terlihat cemas.
Ternyata tetap terlihat kalau dirinya habis menangis di kamar tadi.
"Oh ngga kok Ma," Manda tersenyum kecil, cuma habis ditolak gebetan Ma, "tadi Manda ketiduran Ma di kamar."
"Bener?"
"Bener Ma."
"Ya udah ayo makan dulu, Mama udah masak masakan kesukaan Manda nih."
Manda memasang senyum sumringahnya, "wah enak nih!"
Malamnya sebelum tidur, Manda kembali bercerita pada Ica mengenai penolakan Jeff padanya.
Ica hanya bisa menghibur Manda dan Manda minta agar Ica tidak membahas hal ini dengan Jeff karena Manda tidak mau Jeff tau kalau kakak sepupunya itu juga tau tentang perasaannya.
Esoknya, Manda belum siap berhadapan dengan Jeff hingga berusaha menghindari Jeff selama di sekolah. Manda juga meminta Ken untuk tidak membuat dirinya pulang bersama Jeff lagi.
Rasa suka Manda yang besar terhadap Jeff membuat Manda takut untuk bertemu Jeff sementara waktu ini.
"Lo kenapa wajah ditekuk gitu?" Reno menoel pipi Manda yang duduk di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest Enemy 2
Romance[Season 2 My Dearest Enemy] Kisah Ica dan tim Delta masih terus berlanjut. Semakin banyak masalah, baik dalam kehidupan pribadi serta pekerjaan mereka sebagai agen rahasia yang akan mereka hadapi kedepannya. ---------------------- Action - Romance