Part 1

40.7K 2.4K 52
                                    

Seorang wanita memasuki rumahnya dengan langkah gontai. Malam ini ia begitu lelah dengan pekerjaan yang menghujaninya sejak tadi pagi.

Go Yoomi.

Wanita yang memiliki paras bak bidadari surga dan memiliki hati yang amat sangat lembut. Ia adalah penerus Go Corp , perusahaan yang di dirikan kakeknya dan kini di jalani oleh Yoomi.

"Aku pulang." Ucap Yoomi yang terdengar sangat lelah.

Yoomi beranjak menaiki anak tangga untuk mencapai kamarnya. Ia begitu terkejut saat mendapati sang suami yang tengah berbaring di atas ranjang dengan pakaian kerjanya yang masih terpasang sempurna.

"Yoongi-ah , apa kau sudah pulang dari tadi?" Tanya Yoomi pada suaminya.

Tak ada jawaban.

Yoomi yakin pasti suaminya sudah terlalu jauh bermain di alam mimpinya. Yoomi berinisiatif untuk menggantikan pakaian kerja yang masih melekat di tubuh Yoongi.

Baru saja tangan Yoomi menyentuh kancing teratas kemeja Yoongi , pergerakannya langsung terhenti. Rupanya tangan Yoongi menahan tangan Yoomi.

"Jangan menyentuhku."

Satu kalimat yang keluar dari mulut Yoongi sukses membuat penglihatan Yoomi buram karena air mata yang menumpuk di pelupuk matanya. Untung saja Yoomi masih sanggup menahan air mata itu agar tidak melesat jatuh. Jika air mata itu jatuh , sudah pasti akan mengenai wajah Yoongi.

Yoomi hanya tak mau membuat suaminya marah karena wajahnya basah terkena air matanya.

"Cepat ganti pakaianmu Go Yoomi. Aku tak bisa tidur dengan nyenyak jika lampu masih dalam keadaan menyala." Ucap Yoongi dengan mata yang tertutup.

Yoomi yang merasa mendapat perintah dari sang suami , langsung saja beranjak ke lemari pakaiannya. Ia mengambil piyamanya lalu bergegas ke kamar mandi untuk menggantinya.

Hanya lima menit waktu yang Yoomi gunakan untuk sekedar mengganti pakaiannya dan menghapus sisa makeupnya.

Setelah ia selesai mengganti pakaiannya , ia beranjak keluar dari kamar mandi dan segera meraih saklar untuk mematikan lampu yang membuat Yoongi tak bisa tidur dengan nyenyak.

"Yoongi-ah , lebih baik kau benarkan posisi tidurmu. Kau tidak boleh tidur tanpa menggunakan bantal. Itu akan membuat kepalamu pusing." Gumam Yoomi yang terdengar lirih.

Yoongi menggerakan kepalanya untuk pindah ke bantal yang ada di samping Yoomi. Seperti biasanya , Yoongi tidur membelakangi sang istri.

Ini sudah menjadi makanan Yoomi sehari-hari.

Mendapat perlakuan yang tak seharusnya seorang istri dapatkan dari suaminya.

Yoomi memejamkan matanya. Setiap malam ia selalu berdoa pada Tuhan. Tiada ada hari tanpa berdoa. Bahkan , di setiap langkahnya , Yoomi selalu berdoa,berdoa,dan berdoa pada sang pencipta.

Tuhan , tolong berikanlah aku kesempatan untuk merasakan cinta dari suamiku. Aku berhak mendapatkannya. Tak apa walau itu hanya sementara. Doa Yoomi untuk malam ini sebelum ia bertemu dengan alam mimpinya.

***

Sinar matahari yang menerobos masuk ke kamar tidur Yoongi dan Yoomi membuat mata Yoomi terbuka sedikit demi sedikit.

Yoomi tak membutuhkan waktu yang lama untuk mengumpulkan semua nyawanya. Ia melihat ke sisi kirinya. Nihil. Berarti Yoongi sudah berangkat ke kantor.

"Apa dia sudah sarapan?" Gumam Yoomi.

Sudah biasa bagi Yoomi saat tidak mendapati sang suami di sampingnya saat pagi hari. Ia sama sekali belum pernah merasakan nikmatnya pagi hari bersama Yoongi.

Tears Of Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang