Happy reading my beloved readers💖~
***
Taehyung,Jimin dan Jungkook tengah berjongkok di hadapan Yoomi. Mereka bertiga menopang dagunya dengan kedua tangannya masing-masing.
Sudah dua jam mereka bertiga berjongkok di depan Yoomi. Tapi wanita itu masih saja diam dan melamun. Sudah berkali-kali Taehyung memanggil namanya dengan marga Min , Go , Kim , Park , dan Jeon secara bergantian tetapi Yoomi tak kunjung merespon panggilan-panggilan tersebut.
"Yoomi-ah , sebenarnya ada apa denganmu?" Tanya Jungkook yang mungkin sudah keseratus kalinya.
"Jangan mendiami kami bertiga. Apa kau marah karena kemarin ruanganmu kami kacaukan?" Kini Jimin yang mencoba untuk membujuk Yoomi agar ia mau bicara.
"Kalau misalnya kau marah karena hal itu , salahkan saja Jimin dan Jungkook. Kalau saja mereka tak mengejarku , aku pasti tidak akan menyelamatkan diri ke ruanganmu sehingga pada akhirnya ruanganmu menjadi kacau berantakan."
Memang benar apa yang di katakan Taehyung. Pagi tadi saat Yoomi memasuki ruang kerjanya , ia berteriak histeris karena melihat sofa yang terbalik , buku bacaan terkapar di lantai , piano putih kesayangannya yang ketumpahan air , lantainya yang penuh dengan bulu-bulu kemoceng , karpet putih bulu-bulu yang basah tersiram air , dan tak lupa meja kerjanya yang di penuhi dengan sampah.
Sebenarnya apa yang di lakukan tiga anak biji itu sampai-sampai ruang kerja Yoomi jadi seperti ini?
Tapi Yoomi mendiami mereka bukan karena hal itu. Ada hal lain yang membuat Yoomi merenung sejak pagi tadi. Baru kali ini Jimin, Taehyung dan Jungkook tak bisa menebak apa alasan Yoomi jadi merenung seperti ini. Biasanya tebakan mereka selalu tepat.
"Bicaralah Go Yoomi. Kau tidak boleh memendamnya sendiri. Kau bisa berbagi dengan kami. Bukannya setiap kau ada masalah kau selalu cerita dengan kami?"
Akhirnya Yoomi menatap Jimin yang perkataannya mampu meluluhkan hatinya. Jimin benar. Ia tak boleh memendamnya sendiri. Ia harus berbagi dan meminta saran. Tapi , kenapa sulit sekali rasanya untuk menceritakan semuanya kepada mereka?
Yoomi menghela nafasnya dengan erat. Ia menggigit bibir bawahnya kuat-kuat sehingga bibir tipis itu mengeluarkan cairan kental berwarna merah pekat.
"Jimin-ah , Taehyung-ah , Jungkook-ie , apa menurut kalian aku ini adalah gadis bodoh?"
Jimin,Taehyung dan Jungkook mengerutkan keningnya. Mereka bingung dengan pertanyaan Yoomi yang konyol itu.
"Apa maksudmu? kau bodoh? tidak. Kau tidak bodoh Yoomi-ah."
"Jangan berbohong padaku Jungkook-ie. Katakan padaku yang sebenarnya." Yoomi menundukan kepalanya. Entahlah. Ia hanya pening memikirkan semua masalah yang menimpa dirinya.
"Iya. Kau bodoh. Kau sangat bodoh. Kebodohanmu melebihi Kim Taehyung." Ucapan Jimin berhasil membuat Yoomi menatap kedua matanya dengan tatapan sendu. Sebenarnya Yoomi tak terima jika Jimin mengatainya sebagai wanita bodoh. Tapi , bukankah kita harus menerima kenyataan yang ada?
"Apa maksudmu Jimin-ah? kenapa kau bisa berkata kalau Yoomi itu bodoh?" Tanya Taehyung.
"Yoomi bodoh karena ia mau menikah dengan orang yang selalu saja melukai hatinya. Dia selalu saja mengabaikan luka yang semakin lama semakin membesar di hatinya dan membiarkan Yoongi memperbesar luka itu yang amat sangat pedih untuk ia rasakan. Dia bodoh bukan?"
Taehyung dan Jungkook mengangguk bersamaan saat Jimin mengatakan alasan kenapa ia berkata kalau Yoomi itu bodoh.
"Hiks..hiks..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tears Of Marriage
FanfictionYoongi memberikan Yoomi sebongkah cinta setelah perceraian mereka terjadi. Dulu pria bermarga Min itu sama sekali tak mencintai Yoomi. Sama sekali tidak. Lalu, akankah Yoongi dapat kembali pada Yoomi setelah mereka resmi bercerai? Itu adalah rahasia...