58

6.6K 660 40
                                    

CYEEE DIKIT LAGI TAMAT NIH BEB YUHUUU~~

VOTE COMMENT JANGAN LUPAAAK!❤️

***

Sudah lima hari lamanya Yoomi beristirahat di rumah sakit. Selama ia berada di rumah sakit, yang menjaganya hanya Yoongi 24 jam non stop. Yoongi begitu takut jika meninggalkan Yoomi lagi.

"Sudah saatnya kau makan. Sini aku suapi."

Hati Yoomi terasa begitu damai melihat Yoongi yang setiap hari menjadi objek pertama yang ia lihat ketika ia membuka matanya. Ia berharap ia bisa seperti ini dengan Yoongi untuk selamanya.

"Duduklah disampingku." Titah Yoomi sembari menepuk-nepuk sisi ranjangnya yang masih luas.

Yoongi duduk dengan canggung di samping Yoomi. Ia masih merasa sangat bersalah atas kejadian ini. Jika saja Yoongi tak macam-macam, pasti Yoomi tak akan seperti ini.

"Kenapa diam? kau bilang kau ingin menyuapiku."

Luar biasa. Cara Yoomi bicara begitu ampuh mengacak-acak hati dan pikiran Yoongi. Di saat seperti ini, wanita itu masih bisa bicara dengan tenang dan juga lembut.

Yoongi berusaha untuk menepis rasa canggung yang ada. Ia mulai menyuapi Yoomi. Tetapi ia tak melihat ke arah Yoomi. Ia hanya mengarahkan sendok ke mulut Yoomi, sedangkan pandangannya ia alihkan ke segala arah.

Yoongi tak menyukai cara Yoomi menatapnya. Ia tak suka melihat kesedihan di kedua mata Yoomi.

"Kau tidak mau melihatku ya?"

Reflek Yoongi langsung menatap Yoomi. Ia hanya tidak mau Yoomi salah mengartikan tingkahnya yang satu ini. Yoongi tak mau mengulang kesalahannya lagi. Sama sekali tidak mau.

Yoomi mengambil piring yang Yoongi pegang dan menaruhnya di atas meja yang ada disamping ranjangnya. Kemudian ia beralih untuk menggenggam kedua tangan Yoongi dengan erat.

"Aku tidak tahu harus berapa kali mengucap kata terima kasih padamu. Aku begitu bahagia saat aku tahu bahwa orang yang menolongku adalah orang yang tertanam sempurna di hatiku. Terima kasih Min Yoongi. Kau telah menyelamatkan aku dan anak yang sedang ku kandung."

Tanpa Yoongi sadari ia telah menurunkan air matanya. Ia mengagumi kesempurnaan yang Yoomi miliki.

Sebrengsek apapun diriku, bahkan kau masih tetap menanamku didalam hatimu. Kadang aku berpikir, apa aku pantas untuk dicintai wanita seperti dirimu Mi? apa aku layak untuk mendapatkan cinta yang begitu besar darimu? aku selalu berusaha bagaimana caranya mencintai wanita sesempurna dirimu, wanita yang pernah kupatahkan hatinya, wanita yang pernah kuhancurkan hidupnya, wanita yang selalu kutolak kehadirannya di hatiku. Bahkan sampai detik ini, kau masih sama. Masih mengirim cinta untukku darimu. Kau begitu sempurna. Mencintai seorang pria yang brengsek seperti diriku tanpa mengharap balasan. Kau selalu teguh dengan pendirian dan keputusanmu. Lain halnya denganku. Aku tidak bisa berdiri tetap di satu keputusan yang telah kubuat. Aku masih labil. Aku tak bisa menjadi pria dewasa yang sesungguhnya. Tetapi, tolong beri aku kesempatan untuk bisa belajar menjadi seorang pria yang kau inginkan. Jikalau aku masih tidak bisa menjadi pria yang kau inginkan, maka tolong tinggalkan aku. Jangan membuatku untuk tetap berada disisimu dengan diri yang tidak jelas ini. Aku ingin berada disisimu dengan hidup yang sepenuhnya sudah kupersembahkan untukmu. Kuharap kau bisa mendengar suara hatiku , Min Yoomi.

Yoomi memeluk erat Yoongi. Air mata telah keluar dengan deras dari kedua mata indahnya. Yoongi terdiam kaku. Kedua mata pria itu terpejam erat.

Aku yakin Yoomi mendengarnya. Hati Yoongi berucap.

Tears Of Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang