part 19

8.1K 881 10
                                    

VOTE DAN COMMENT UNTUK DOUBLE UPDATE HARI INI HEHEHE❤️❤️

Happy reading chingu-deul~

***
"The Wedding of Min Yoongi & Lee Hara"

Dua hari dari sekarang Yoongi akan melaksanakan upacara pernikahannya yang kedua bersama wanita lain. Tentu kenyataan ini sangat menampar batin Yoomi.

Yoomi tak sanggup lagi melihat kotak hitam yang berisi undangan pernikahan mantan suaminya. Ia bisa gila jika harus melihat itu dalam waktu yang lama. Ia lebih memilih untuk menangis dari pada melihat undangan tersebut.

Jimin memeluk Yoomi seakan menyalurkan ketenangan untuknya. Jimin menyalahkan kebodohannya dalam hati. Ia merasa bodoh karena tak melihat terlebih dahulu apa yang ada didalam kotak itu.

"Maafkan aku. Seharusnya aku tak memberikan kotak itu padamu." Gumam Jimin yang masih tertangkap di indera pendengaran Yoomi.

Yoomi melepaskan kedua tangan Jimin yang masih memeluknya. Jimin tak terlalu jelas untuk dilihat karena penglihatan Yoomi masih dihalangi oleh air matanya.

"Jimin."

"Ya?" Ujar Jimin sembari menangkup wajah Yoomi dengan kedua tangannya yang membersihkan sisa-sisa air mata yang ada disana.

"Boleh aku meminta sesuatu padamu?"

"Katakan."

"Aku ingin datang ke pernikahan mereka."

***

Jungkook menatap kesal kakaknya yang saat ini menundukan kepalanya. Beruntung Yoomi duduk ditempat yang sedikit jauh dari Jungkook sehingga ia tidak akan menerima sentilan panas dari Jungkook.

"Sebenarnya apa tujuanmu untuk datang ke acara pernikahan mereka?" Tanya Jungkook yang membuat Yoomi semakin menundukan kepalanya.

"Jawab aku noona!"

Yoomi tahu betul kalau Jungkook sudah marah dengan menggunakan embel-embel 'noona' berarti ia benar-benar sedang marah besar. Jungkook jarang sekali membentak Yoomi dengan embel-embel itu, pria siluman kelinci hutan itu lebih sering membentaknya dengan sebutan nama beserta marga.

"Tenangkan dirimu terlebih dahulu Jungkook-ah." Ujar Taehyung menenangkan emosi Jungkook.

"Bagaimana aku bisa tenang kalau dia masih tetap dengan keputusannya untuk datang kesana? aku tak mengerti kenapa kau sangat bodoh noona."

"Jeon, tapi aku hanya ingin mengucapkan selamat untuknya. Apa aku salah kalau aku datang ke pernikahannya?"

"Tentu itu salah besar! apa kata orang jika mantan istri menghadiri pernikahan mantan suaminya?kau hanya menurunkan harga dirimu!"

"Aku berjanji tidak akan lama disana. Aku mohon izinkan aku."

"Tidak. Kemari kau!" Jungkook menarik tangan Yoomi dengan kasar dan menyeretnya untuk masuk ke kamar. Tubuh Yoomi terbanting diatas kasur saat Jungkook mendorongnya secara paksa.

"JEON JUNGKOOK! JANGAN! JANGAN KUNCI PINTUNYA!!" Jerit Yoomi saat Jungkook menguncinya dari luar. Sebenarnya Yoomi tahu alasan Jungkook tak mengizinkannya untuk datang ke acara pernikahan Yoongi.

Jungkook tak ingin Yoomi menangis lagi. Hanya itu.

"Jungkook-ah, kenapa kau mengurung Yoomi? apa itu terlalu berlebihan?" Tanya Taehyung yang membuat Jungkook menghela nafasnya lelah.

"Ia adalah wanita yang keras kepala. Ia tak akan memikirkan apa yang dilarang orang lain dan akan tetap melalukan apa yang ia inginkan."

"Tapi itu keterlaluan. Kau mengurungnya dan apa kau tidak takut kalau itu akan berdampak pada bayi yang ada dikandungannya? ia akan menjadi stress dan juga kata dokter, Yoomi tidak boleh mengalami stress yang berlebihan." Jungkook mengusap wajahnya dengan kasar mendengar penjelasan Jimin. Jimin benar. Tapi, apa yang harus Jungkook lakukan untuk menahan Yoomi agar tidak datang ke acara pernikahan Yoongi?

"Jungkook-ah, bukakan saja pintunya. Aku tak bisa membayangkan jika pintu itu berlubang."

"Taehyung-ah, berhenti mengatakan hal-hal yang hanya ada dipikiran orang bodoh." Tukas Jimin.

Jungkook menghela nafasnya dengan berat. Siapapun tolong bantu Jungkook untuk menahan Yoomi agar ia tidak datang ke acara setan itu.

"Baiklah, aku tidak akan mengurungnya."

***

Sinar mentari memaksa wanita yang kini terbaring di lantai untuk segera bangun dari tidurnya. Yoomi mengucek matanya saat sudah terbangun.

"Sudah bangun? makanlah. Kau belum makan malam kemarin."

"Kau?!" Yoomi cukup terkejut saat mendapati Jungkook yang duduk diatas ranjangnya dengan nampan yang berisi banyak makanan dan juga segelas susu.

"Maafkan aku noona. Tak seharusnya aku bersikap kasar padamu semalam. Aku hanya kalut dengan emosiku." Lirih Jungkook.

Yoomi menarik tubuh Jungkook kedalam dekapannya. Baginya, saat ini Jungkook sangatlah menggemaskan.

"Tidak apa. Aku tahu maksudmu itu baik."

"Aku sangat kasar denganmu kemarin."

"Jangan dipikirkan lagi. Aku memaklumi sikapmu yang kemarin."

"Ta--"

"Makanan itu untukku kan? kemarikan. Aku ingin memakannya."

Jungkook memberikan makanan yang ia bawa untuk Yoomi. Hatinya terpukul melihat Yoomi makan dengan lahap dengan air mata yang tiba-tiba melesat dari kedua mata indahnya.

"Aku hancur Jeon. Aku hancur karena keputusanku sendiri." Gumam Yoomi yang semakin membuat Jungkook terpukul. Tubuh Yoomi tertarik kedalam dekapan Jungkook.

"Tidak noona. Kau tidak hancur. Kau bangkit."

"Hiks..hiks..aku bodoh! kenapa aku bisa-bisanya mengambil keputusan bodoh seperti itu?"

"Hentikan noona. Kau tidak boleh menangisi apa yang sudah terjadi. Sekarang sudah saatnya kau membuang luka yang Yoongi torehkan dihatimu."

"Tidak. Aku tidak akan pernah bisa membuang luka ini."

"Kau bisa."

"Bagaimana caranya?"

Jungkook menghela nafasnya sebelum menjawab pertanyaan Yoomi. Ia tak begitu yakin apa jawabannya akan diterima Yoomi atau tidak.

"Biarkan Jimin yang menghapus luka itu dari hatimu."

Part 19 ini pendek banget ahahaha😂 tapi tenang aja karna hari ini aku double update lagi dan juga maaf kalo part 20 terlalu panjang. Semoga kalian bacanya nanti sampe abis ya😭😭🙏🏻🙏🏻

Tears Of Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang