TOLONG VOTE PART 23 YA 😭😭😭 wattpadku bener bener error banget astaga...
Hello! maaf ya. Aku heran kenapa wattpad ku error akhir-akhir ini😭😭itu terjadi di part 23😭 pertama aku liat part 23 tiba-tiba ada di draft padahal malemnya udah aku publish eh paginya malah masuk ke draft😭💔💔
Makanya aku langsung re-publish part 23 eh malah jadi ada 4 part 23 :(
Jadi tolong maklumin kalo nanti ada part yang double yaa💜🙏🏻
JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN COMMENT YAAA!!!Happy reading chingu-deul🎉😜
***
"Yoomi-ah, aku merindukanmu."
PLAK!
Yoongi mendapat tamparan keras dari wanita yang ia peluk dari belakang. Tubuhnya limbung karena tak kuat menahan dirinya lagi.
"Astaga..maafkan aku Tuan. Aku refleks melakukannya." Ujar wanita itu yang tak bisa melihat wajah Yoongi.
Yoongi mendongakan kepalanya , sontak itu membuat wanita tersebut terkejut setengah mati.
Wanita itu menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Ia mengenal Yoongi.
***
"Noona, mau sampai kapan kau mengurung diri dikamar? cepatlah keluar. Kau sudah terlalu lama berada di dalam kamarmu. Kau harus menghirup udara segar noona." Ujar Jungkook dengan suara lemahnya. Bagaimana tidak lemah? sudah tiga jam Jungkook bersandar pada pintu kamar Yoomi ditemani Taehyung dan juga Jimin.
Lebih parahnya lagi, Yoomi mencuri kunci kamar cadangan miliknya agar Jungkook tak bisa masuk ke dalam kamarnya itu.
Sudah mau dua bulan Jungkook, Jimin dan Taehyung tidak melihat wajah cantik Yoomi lagi. Rasa takut tumbuh semakin besar didalam diri mereka bertiga.
\Ceklek!/
Jungkook, Taehyung dan Jimin membulatkan kedua matanya karena doa yang tiap hari mereka kirim untuk Tuhan akhirnya terkabulkan.
"NOONA! KAMI MERINDUKANMU!hiks..hiks.. ada apa denganmu?" Histeris Jungkook sembari memeluk tubuh Yoomi.
Jimin dan Taehyung menatap iba Jungkook yang sudah larut dalam tangisnya. Tangan Yoomi bergerak untuk mengusap halus surai Jungkook seakan mengatakan kalau ia baik-baik saja.
"Jangan menangis Kook-ah. Lihatlah Taehyung dan Jimin. Mereka tak menangis." Ujar Yoomi yang membuat Jungkook semakin mempererat pelukannya.
Perlahan Yoomi melepaskan kedua tangan Jungkook yang melingkari pinggulnya. Ia menangkup wajah besar Jungkook yang terlihat sangat menggemaskan.
"Adikku yang manis, tenanglah. Selama satu bulan setengah, aku makan dengan baik. Meski aku bersedih, aku tetap menjaga pola makanku dan tetap memberikan calon keponakanmu makanan yang bergizi. Jadi, berhentilah menangis." Ujar Yoomi yang dibalas anggukan dari Jungkook. Pria bermarga Jeon itu berlutut didepan Yoomi dan mengusap perut Yoomi yang sudah sangat besar itu.
"Ya! kau bayi! katakan padaku kalau ibumu ini menyebalkan. Aku akan menghukumnya."
Yoomi terkekeh mendengar penuturan kata yang Jungkook lontarkan. Sesekali ia memainkan surai Jungkook.
Jungkook bangkit dari acara berlututnya dan menatap Yoomi dengan bibirnya yang sengaja dikerucutkan. Astaga! Yoomi rasa adiknya ini akan tetap terus menjadi bayi besar yang menggemaskan.
Tubuh kecil Yoomi tertarik ke dalam dekapan Jimin saat pria itu memeluknya dengan erat. Ia menggerakan tangannya untuk mengusap surai Yoomi yang harum dan sesekali ia mengecupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tears Of Marriage
FanfictionYoongi memberikan Yoomi sebongkah cinta setelah perceraian mereka terjadi. Dulu pria bermarga Min itu sama sekali tak mencintai Yoomi. Sama sekali tidak. Lalu, akankah Yoongi dapat kembali pada Yoomi setelah mereka resmi bercerai? Itu adalah rahasia...