Istirahat

2.5K 129 6
                                    

Bram masuk ke kamar tidur dan segera mencuci serta menggosok gigi lalu ia melepaskan semua pakaiannya untuk tidur. Ia tidak suka berpakaian jika tidur. Ia langsung masuk ke dalam nad cover untuk menutupi tubuh besarnya itu yang terlihat mempesona tanpa sehelai pakaian pun.

Bram menghidupkan televisi untuk membuat ruangan ini bersuara saja walaupun ia tidak menonton.

Dengan kedua lengan berada di bawah kepalanya ia memandangi plafon kamar sambil memikirkan wanita di kamar bawah ruang tamu.

"Kamu akan segera menjadi milikku lady."

"Tidak akan ada lelaki yang bisa merebut dirimu dariku."

"Aku tidak akan membiarkan Syarif mendekati kamu lagi."

"Ibu beserta adik-adik kamu akan hidup dengan sangat layak. Aku tidak akan membuat kamu menderita lagi."

"Kenpi akan mendapatkan ganjarannya karena telah berani membohogiku perihal kamu untuk mendapatkan simpati dariku. Ia akan aku cari walaupun sampai ke ujung dunia sekalipun."

Semua itu di ucapkan Bram dengan sepenuh hati pada dirinya sendiri. Ia lalu memejamkan matanya sambil menguap karena lelah sudah seharian beraktivitas seperti bertengkar dan terlibat pukulan dengan Syarif.

Bram tersenyum dalam hati mengingat bahwa lelaki cantik itu sangat melindungi temannya dari dirinya yang tadi siang seperti orang tidak berpendidikan.

"Kamu memang teman yang hebat Rif, nanti akan ada seorang wanita akan yang ditakdirkan untuk kamu. Dan yang pasti bukan Dianawati." gumam Bram sambil tertidur.

***

Dian mengeluarkan novel dari dalam tas hitam yang ia bawah sewaktu ke rumah Sari.

Ia memang mempunyai kebiasaan membaca novel sebelum tidur, supaya pikiran rileks. Ia sudah banyak menangis hari ini. Sebenarnya sih ia bisa tidur dengan cepat karena semua kelelahan yang menyergapnya ini. Tapi kebiasaan lama tidak bisa dihilangkan.

Ia berbaring dengan punggung bersandar pada bantal empuk. Lampu kamarnya ia biarkan menyala karena harus mendapatkan cahaya untuk membaca.

Novel yang ia baca ini jenis historical romance. Novel yang bercerita tentang zaman Inggris raya, yang mana status masih sangat diperebutkan untuk para wanita single yang mencari calon pasangan dari kalangan ningrat alias berstatus setidaknya Duke, Marquess, Earl, Viscount, dan Baron.

Rata-rata wanita yg dibaca oleh Dian ini mengharapkan salah satu dari pria berstatus seperti itu.

Untung dirinya tidak hidup seperti di zaman Inggris raya batin Dian ngeri. Dengan statusnya yang dari kalangan bawahan tidak akan mungkin mendapatkan lelaki berstatus seperti itu. Ya walaupun ada juga dikehidupan nyata seorang wanita dicintai seorang Duke of Cambrige yaitu Kate Middelton, wanita cantik serta pintar juga sangat beruntung pikir Dian.

Dian memikirkan dirinya sekarang yang harus memutuskan dalam waktu seminggu untuk menerima lamaran dari Bram, seorang lelaki kaya punya banyak perusahaan alias uangnya mungkin segudang itu. Lelaki yang menganggap dirinya wanita matre sebelum Bram mengetahui cerita sebenarnya.

Dian terlelap dengan novel tergeletak disamping dirinya. Dirinya menyerah pada rasa mengantuk yang meresap dalam otaknya itu.

Dikamar atas Bram juga tidur dengan televisi menonton dirinya. Lelaki itu tidur dengan senyuman diwajahnya seolah besok ia pasti akan mendapatkan keinginannya itu.

Sedangkan, di kamar Andi, Sari baru saja selesai mengurus Karim yang mau tidur dengan ditepuk-tepuk punggungnya oleh sang Ayah. Andi menyeringai atas kelakuan anaknya itu. Karim langsung dipindahkan ke ruangan sebelah kamar mereka yang khusus dibuatkan untuk anaknya itu. Sang baby sister sudah menunggu untuk menjaga anaknya sampai tengah malam.

MENCINTAI CEWEK MATRE? {Geng Rempong : 3}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang