Prince?

3K 132 6
                                    

**Di kamar pengantin baru**

Bram terjaga dari tidurnya. Ia mengeliatkan tubuh besarnya itu seperti kucing hutan jantan sambil menguap. Ia merasa tubuhnya ini berada diatas tubuh seseorang.

Bram membuka matanya dan tampaklah sosok seorang wanita yang sudah menjadi istrinya itu. Ia tidur berbantalkan dada empuk Dian.

Bram menaikkan tubuhnya supaya Dian tidak kaku dan berat karena tubuh besarnya ini mengimpit tubuh istrinya.

Kamu secantik matahari pagi ini dengan rambut yang mengikal mayang dan wajah polos bidadari. Mimpi apa kamu semalam? batin Bram puitis.

Bram menyusurkan jarinya pada rambut yang menutupi dahi Dian. Ia lelaki yang sangat beruntung mendapatkan istri sebaik dan semanis Dian. Tubuhnya sudah sedari mengeliat tadi menegang, sekarang dengan menatap wajah lembut istrinya itu, prince menyentak paha istrinya.

Dian mengeliatkan kedua lengannya ke atas, dadanya terangkat ke atas membuat Bram terbenam di kelembutan milik istrinya itu dan lelaki itu menekankan pinggulnya tanpa sadar pada istrinya. Dian langsung terbangun. Mata masih berbayang karena terbangun dengan terkejut.

"Akang..?" suara Dian serak dan seksi karena baru terbangun.

Bram menarik pinggul istrinya dan ia mengesekkan dirinya dengan pelan untuk merespon panggilan seksi itu.

Dian terkesiap merasakan bahwa tubuh suaminya sangat keras dibawah sana.

Bram menarik tangan Dian dan memandang wajah wanita itu.

"Lady, kamu istriku bukan?"

"Ya..?"

"Apa kamu mau menuruti perintahku?"

"Hmm, ya?"

"Kalau begitu lakukan ini untukku lady."

Bram memasukkan tangannya dan Dian ke dalam boxernya.

Dian tersentak sedangkan Bram mengerang.

"Jangan takut lady, percayalah aku tidak akan menyakitimu." suara Bram sangat parau.

Telapak tangan Dian menyentuh tubuh yang sangat liat, panas dan bergetar keras. Ia paham bahwa sebagian lelaki kalau bagun tidur akan seperti ini. Tapi menemukan suaminya siap sedia membuat tubuhnya berkedut resah.

"Apa.. apa yang harus saya lakukan kang?" tanya Dian pada suaminya.

Wajah Bram terlihat tegang menahan sesuatu.

"Aku akan membimbing kamu, lady."

Maka Bram membimbing istrinya untuk menyentuh serta menggengam tubuhnya dengan lembut. Lelaki itu mengajarkan bagaimana harus bertindak. Dian yang sangat cerdas dengan cepat memahami cara suaminya untuk membahagiakan diri di pagi hari.

Dian teringat petuah dari ibunya. Bahwa seorang wanita yang sudah bersuami harus melayani suaminya dengan sangat baik.

Dian lalu mendorong tubuh suaminya supaya Bram berbaring dan dengan mengejutkan ia sudah duduk dipaha suaminya dengan tangan masih menggengam si 'liat'.

"Lady..?"

"Saya mau melakukannya sendiri, saya sudah paham." bisik Dian didekat suaminya itu.

Bram mengerang karena istrinya ini ternyata sangat pintar. Wanita hebat miliknya. Ia tidak akan melepaskan Dian untuk selamanya.

"Lakukanlah sesuka hatimu pada prince, my lady." ucap Bram dengan mengeram karena tangan istrinya terus membuat dirinya merem melek.

"Prince?" tanya Dian dibawah.

MENCINTAI CEWEK MATRE? {Geng Rempong : 3}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang