Urusan Kenpi and the geng beres dilakukan oleh Bram dan Haris. Pokoknya mereka sangat lama mendekam disana. Semoga mereka nanti cepat sadar sehingga Bram tidak terlalu khawatir atas keadaan istrinya untuk ke depan.
Bram dan Dian sudah berpamitan sama ibunya Andi beserta keluarga Andi termasuk keluarga Kusuma yang rempongnya tidak ketulungan.
Bram mengingat ucapan Kusuma ketika ia sudah berada di mobil untuk diantar ke bandara bersama sang istri.
"Aduh.. aduh.. mbak Dian, jangan lupa bawa suncreen, kaca mata anti matahari, gaun cantik, terus jangan lupa titip tulisan nama kami sekeluarga ya ketika berada ditempat yang exotis." rentetan suara khas Kusuma membuat Dia tersenyum lebar dan senang.
"Dasar wanita!" rutuk Bram sendiri tapi didengar istrinya yang duduk di pangkuannya itu.
"Ada apa kang?" tanya Dian penasaran.
""Hmm.. tidak apa-apa, hanya mengingat ucapan si bawel istrinya Rendy itu saja." Bram nyengir dengan lebar.
Dian terkekeh pelan. Ia sangat tahu kebiasaan Kusuma dan Sari jika mereka sedang pergi jalan-jalan ke rute luar negeri ataupun domestik. Karena Kusuma yang pernah bekerja di travel agent, ketika ada tiket promo maka Kusuma duluan menelpon mereka untuk ikutan beli. Ya.. mereka sih nyari tiket yang super murah. Tapi, dengan suaminya ini, mereka duduk di kelas bisnist. Kata Bram untuk menyamanan selama perjalanan.
Dian sih agak keberatan, tapi Bram tidak mau dibantah.
"Pikirkan baby kita lady, kita akan mengalami perjalanan yang panjang."
Setelah perjalanan panjang, mereka sampai di Santorini terlebih dahulu, rute paket tour honeymoon ini memang dipilih secara private oleh Bram. Mereka mau guide lokal yang paham dengan keadaan sekitar lokasi tour.
Mereka menginap di The Esperas Santorini Hotel. Kamar itu memang menggugah semua insan untuk berlama-lama di dalam kamar beserta di balkon kamar yang menghadap langsung ke lautan.
Bram sangat suka dengan kolam kecil di depan jendela kamar mereka. Ia sudah punya fantasi sendiri nanti untuk istrinya itu.
Bellboy membawakan koper perjalanan mereka ke dalam kamar tidur. Ia menyelipkan tips ke bellboy yang menatap istrinya dengan penuh minat. Istrinya memang sangat manis untuk ukuran wanita asia. Pendek-pendek gimana gitu batin Bram jadi sebal melihat bellboy tersebut. Ia langsung mengucapkan 'thank you' pada si bellboy yang bernama Andrew terlihat dari name tag di seragamnya itu.
Si bellboy pergi dan Bram langsung menutup pintu dengan suara agak keras. Dian mengangkat alisnya bertanya, Bram langsung menerkam istrinya itu dan mengimpit pujaan hatinya tersebut ke dinding samping pintu kamar.
"Lelaki bule itu tidak boleh menatap cintaku ini lama-lama." suara Bram terdengar geram, lelaki itu langsung mencium bibir istrinya yang tersenyum lebar.
Dian membiarkan suaminya mengambil napasnya itu. Ia mengenakan dress sebatas lutut berwarna putih. Cuaca diluar sangat cerah. Ia akan keluar setelah suaminya ini puas menikmati dirinya itu dengan penuh cinta.
Mereka menikmati suasana bulan madu ini dengan bertukar pikiran, bercanda bersama, berpelukan, danntak. lupa makan malam romantis ala orang kaya. Dian sempat merinding berapa kira-kira. biaya yang dihabiskan suaminya itu untuk tour ini. Tapi, Bram dengan tenang saja mengeluarkan uang untuk tour tersebut.
"Uang bisa di cari lagi lady, tapi kebahagiaan itu tidak akan bisa dicari kalau kita tidak menyisihkan waktu untuk mereguk kebahagiaan itu." tutur Suaminya waktu ketika ia menanyakan biaya perjalanan tour mereka ini.
Ucapan suaminya itu membuat dirinya semakin terpesona serta memuja lelaki dewasa yang awalnya itu mengira dirinya wanita matre. Tetapi sekarang, semua uang lelaki itu dengan suka ria mau di habiskan oleh Bram hanya untuk menyenangkan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENCINTAI CEWEK MATRE? {Geng Rempong : 3}
RomanceDian, wanita sederhana yang pernah dihina oleh seorang lelaki bernama Kenpi karena tidak mau diajak untuk kegiatan asyik. Ia jadi sedikit trauma untuk mendekati lelaki lagi yang melibatkan perasaan. Bram, lelaki kaya dan mampan. Ia belum pernah dek...