LA

1.3K 187 89
                                    

Jinyoung sekarang sudah berada di rumah mark, malah sekarang dia duduk disofa bersama mark dan didepannya adalah orang tua mark yg sedang menatap kearahnya dengan tatapan yg menurut jinyoung menyeramkan.

Tidak aneh jika sedari tadi jinyoung menundukan kepala . ..

"Bisakah mommy dan daddy, jangan menatap jinyoung seperti itu, dia ketakutan "

Ucap mark yg membuat jinyoung sempat mengangkat kepalanya dan menatap sebentar kearah mark sebelum kembali menundukan kepalanya.

Terdengar hembusan nafas kasar, jinyoung bisa mendengarnya dan itu berasal dari pria paruh baya didepannya. Ayah dari mark tuan.

"Mark daddy menyuruhmu kembali pulang ke LA bukan mengajaknya "

"Tapi ini jawabanku dad "

Jinyoung hanya bisa mengerutkan kening, tidak mengerti atas pembicaraan mark dengan ayahnya.
Eoh... Alasan kenapa jinyoung dibawa ke sini saja dia tidak tahu, mark tidak menjelaskannya.

"Jinyoungie... Maaf merepotkanmu, aku yakin mark memaksamu sehingga kau jadi ikut ke sini "

Suara lembut yg sudah diketahui dari ibu mark membuat jinyoung mengangkat kepalanya dan mencoba berani menatap kearah orang yg tadi mengajaknya bicara.

Jinyoung tersenyum canggung dan mengangguk , seolah mengatakan tidak apa-apa tapi lidahnya kelu untuk mengeluarkan suara.

"Kamu tahu kenapa mark membawamu kesini ?" sekarang ayahnya mark yg berbicara, jinyoung menggeleng sebagai jawaban

Lagi ayahnya mark membuang nafasnya kasar
"Mark akan kami jodoh kan "

Dan saat itu jg tubuh jinyoung seakan kaku, dia mematung . bahkan terdengar imajiner suara bom yg meledak ,

Duar...

Itu hati jinyoung yg meledak

Mark dijodohkan ?

Jinyoung menatap mark yg hanya duduk diam dengan wajah datar, setelah itu kembali menatap kearah pasangan suami istri didepannya.

Kalau mark akan dijodohkan , kenapa mark membawanya, apa mark sengaja agar membuatnya terluka, apa mark bermaksud balas dendam karena selama ini jinyoung selalu menolak dan mengatainya dengan kata kata kasar. .
Jinyoung menggenggam erat tangannya, entah kenapa dadanya berdenyut dan terasa sakit, beberapa spekusi yg berhasil di simpulkan hanya membuat nya semakin bertambah sakit.

Jinyoung berdiri
Entahlah.. Refleks tubuhnya tiba tiba bergerak sendiri..
Membungkuk 90° didepan orang tua mark sebelum melangkahkan kakinya pergi menjauh dari mark,

Dadanya sesak sungguh.

Jinyoung berlari keluar, air mata tidak bisa di tahan lagi, jinyoung berlari dengan menangis.
Mark tentu saja dia terkejut melihat apa yg jinyoung lakukan. Mark menggeram setelah itu berdiri"awas saja jika terjadi sesuatu dengan jinyoung"
Setelah mengucapkan kalimat itu mark keluar mengejarnya

"JINYOUNG"

Jinyoung berhasil keluar dari pintu gerbang rumah mark.

Mark dengan cepat tentu saja mengejarnya, bahaya jika jinyoung keluyuran diluar, sudah gelap karena hari sudah malam ditambah ini LA bukan korea bukan tempat jinyoung, bahaya kan membiarkan jinyoung keluyuran kalau terjadi hal yg buruk bagaimana ?

"Hei.. Tunggu " mark berhasil memegang lengan jinyoung dan itu sukses membuat jinyoung menghentikan Larinya.

Mark cukup terkejut melihat wajah jinyoung yg merah dan air mata yg sudah memenuhi wajahnya.
Jinyoung nya menangis.

About markjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang