protes

2.2K 182 138
                                    

.
.

Uuhhh.....

Jinyoung meringis merasakan seluruh tubuhnya yg terasa remuk, gila rasanya Jinyoung seperti ngedance tanpa pemanasan, tubuhnya kaku dan terasa sakit semua. Melirik seseorang yg masih terpejam di belakangnya, tanpa melihat Jinyoung jg sudah tahu siapa orangnya.

Orang kurang ajar yg semalam menghajar habis tubuhnya dan sialnya Jinyoung menyukai sekalipun sekarang dia kesakitan.

Mark memeluk pinggang Jinyoung sangat erat , Jinyoung mencoba melepaskan pelukannya tapi Mark malah mengeratkannya.

"Hyuung, aku ingin ketoilet " Jinyoung tahu Mark terbangun karena usahanya barusan .

"Tidak "

Jinyoung berdecak

"Tubuhku lengket dan bau"

""Kau wangi aku suka" Mark malah mencium tengkuk Jinyoung, posisi Mark memeluk jinyoung dari belakang. Tentu saja Jinyoung menggelinjang kegelian.

Jinyoung memilih berbalik menghadap Mark dan mark sama sekali tidak protes malah menampilkan senyuman tipis dengan mata masih terpejam yg sialnya malah terlihat tampan dan Jinyoung pun mengakui itu .

"Morning my future "

Kecupan di kening ,Jinyoung hanya bergumam Sebagai jawaban

"Tidur lagi"

"Shirreo... Aku mau mandi" Jinyoung memberontak nolak dan berusaha melepaskan dekapan Mark

"Tunggu sebentar lima menit saja"

"Gak mau"

"Mataku berat sayang"

"Aku yg mau mandi bukan kau Hyung"

Mark membuka matanya perlahan, kembali tersenyum melihat wajah Jinyoung yg cemberut ditekuk, memilih menyibak rambut depan Jinyoung yg menutupi kening.

"Kau sangat cantik"

"Hyuung...." Jinyoung merengek bahkan mencubit pelan pinggang Mark tapi tidak bisa di bohongi pipinya merona, dan rasa membuncah saat Mark mengucapkannya, sekalipun itu terdengar sangat Cheese . Bangun tidur sudah mendapat gombalan Mark tuan

"Jangan mandi dulu, nanti aku siapkan air hangat untuk berendam, tubuhmu sakit kan ? "

"Remuk Hyung tubuhku remuk " Mark malah terkekeh mendengar jawaban Jinyoung nada bicara Jinyoung yg terkesan marah tapi malah terdengar manja di telinga Mark.

"Mau bagaimana lagi, aku rindu "

(  Jangan rindu itu berat kau tak kan kuat )

Hanya decakan yg Jinyoung berikan

"Kau jg keluar banyak kan berapa kali.... Aaww...ssshhh" Mark meringis tentu saja karena perutnya di sikut , percayalah itu sakit

"Jangan mengatakan nya "

Mark kembali tertawa sekalipun merasakan perutnya linu.

"Melakukannya disaat rindu yg menggunung dan cinta yg mmembuncah membuat aku gila "

"Kau memang sudah gila"

"Iya dan itu karena kau " ciuman dipucuk hidung, Jinyoung protes tapi tetap tidak bisa berbuat apapun

"Hyung aku mau mandi "

"Beri morning kiss dulu " Mark memajukan bibirnya Jinyoung berdecak bahkan memutar bola matanya terlanjur malas

"Dari tadi kau sudah mencium ku "

"Beda sayang, aku butuh charge dan energi ku adalah dirimu "

About markjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang