"Mianhae ,... Aku tidak bisa menjaga anakmu " Jinyoung menunduk, Mark masih diam seolah mencerna ucapan Jinyoung 'maaf' sebuah kata maaf, apa ucapan yg taehyung ucapkan benar ? Jinyoung keguguran ? Jinyoung hamil dan...
"Mian"
Mark mengedipkan mata, menatap Jinyoung yg masih menunduk, wajahnya pucat, bibir yg biasa merah dan lembab malah terlihat kering, jinyoung memang terlihat tidak sehat.
Mark menarik tubuh jinyoung dan memeluknya, tidak tahan sungguh, sedari tadi menahan hanya bisa menatap tanpa bisa menyentuh. Jinyoung sendiri lebih memilih memejamkan mata saat Mark memeluk tubuhnya dengan erat menyembunyikan wajah di ceruk leher Mark, dalam hati merasa senang marknya kembali hanya saja mengingat apa yg terjadi padanya lebih tepatnya apa yg terjadi beberapa Minggu yg lalu dia keguguran anaknya dan Mark meninggal Jinyoung kembali menangis, menumpahkan seluruh beban yg selama ini dia tahan .
Sekarang Mark disampingnya tidak ada alasan lagi Jinyoung untuk menahannya sendiri . Kali ini jinyoung akan membuang rasa gengsi dan egois yg sudah membuat dia kehilangan segalanya. Jinyoung kali ini ingin memperbaiki sifatnya. Ingin jujur tentang semua perasaan yg selama ini terpendam. Tidak ingin kembali merasa menyesal dan merasa bersalah.
"Mianhae hiks... Hyung.. mianhae... "
Mark mengelus belakang kepala Jinyoung , setelahnya mengangkat wajah jinyoung menatapnya , mengelus pipi Jinyoung yg penuh dengan lelehan air mata . Jinyoung memejamkan mata saat mark mendekatkan wajahnya memangkas jarak mencium bibir jinyoung melumatnya pelan setelah itu melepaskannya. Tersenyum saat Jinyoung kembali membuka mata
"Bibir mu kering sekali " Mark kembali mengelus pipi Jinyoung wajah yg tadi mark pertama lihat pucat sekarang berubah mejadi merah karena menangis.
"Uljima"Jinyoung menggeleng kembali menangis , meremas hodie Mark seakan melampiaskan rasa malu dan kesal yg dirasa.
"Kau harusnya marah kepadaku , aku salah Hyung bahkan aku ..." Jinyoung tersekat tenggorokannya seakan kering
"Aku membunuh anak mu " Jinyoung kembali menunduk . Terisak dan kembali mennagis merasakan rasa sakit akan hilangnya sesuatu yg berharga, dan menyalahkan diri sendiri akan kesalahan yg terjadi.Wajah Mark masih datar masih terlihat bingung dan tidak mempercayai tapi melihat tingkah taehyung dan ucapan taehyung serta keadaan Jinyoung saat ini Mark mencoba mempercayainya. Ingin bertanya lebih serius tapi keadaan Jinyoung tidak memungkinkan jadi untuk sekarang Mark Hanya ingin menenangkn Jinyoung terlebih dahulu. Dia yakin selama dia jauh Jinyoung pasti tertekan.
Eoh.. pilihan menjauhi dan lenyap dari hidup Jinyoung ternyata itu pilihan yg salah."Sudah jangan menangis lagi nae, sebaiknya kita pulang, aku merindukan masakanmu " Mark mengukir senyum menghibur Jinyoung saat ini lebih penting , Jinyoung ikut tersenyum tipis dan mengangguk
____
Dan disinilah mereka di rumah milik keluarga tuan rumah Mark. Jinyoung sejujurnya sangat merindukan seluruh isi rumah mark, lama jg kan dia tidak masuk kerumah ini, rumah yg banyak sekali menyimpan kenangannya dan Mark.
"Kopermu kenapa masih di sini " koper milik Mark masih berdiri diruang depan, jinyoung menariknya tapi lantas mark mengambil alih
"Aku buru buru kekampus, karena jackson mengajakku bahkan aku tidak sempat masuk kamar"
Jinyoung tersenyum tingkah konyol Mark memang tidak berubah.
"Kau ingin makan apa Hyung" mereka berpisah karena Mark menaiki tangga menuju kamar untuk menaruh kopernya sedangkan Jinyoung berbelok menuju dapur tapi Mark tentu masih mendengar suara Jinyoung.
"Memakanmu boleh "
Andai saja Mark didepannya pasti Jinyoung sudah menendang tulang kering Mark , eoh.. sifat menyebalkan Mark memang tidak berubah masih saja suka menggodanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
About markjin
Randomkelanjutan dari ff absurd... sebaiknya sebelum baca ff ini, baca dulu ff absurd nya biar nyambung. kenapa dipisah ?? itu karena di ff yg absurd tidak bisa di up . jadi aku buat yg baru. terima kasih yaoi boyxboy markjin garis keras.... Konten dewa...