tengah malam

1.7K 180 115
                                    

Mark terbangun dari tidurnya karena merasa tidurnya tidak nyaman, malam ini Mark tidur di ruang studio dengan musik yg mengalun membuatnya nyenyak. Tapi karena dia tidur di sofa dengan bagian kaki yg terjuntai kebawah tentu saja itu tidak nyaman. Bahkan kakinya terasa kebas.

Melirik jam yg tergantung di tembok, jam 03:00 . Dia bener benar ketiduran. Melihat ponsel yg jelas mati karena lupa di charger .

Memilih berdiri dan berjalan keluar ruang studio niatnya melanjutkan tidur kekamar tapi tenggorokannya terasa kering jadi Mark turun kedapur untuk minum, sedikit melihat jendela dengan tirai yg sedikit terbuka di ruang depan . Dan Mark menghentikan langkahnya.

Ada bayangan seseorang.

Siapa ?

Maling kah ?

Rasa haus di tenggorokan mendadak menghilang, lenyap. Mark berjalan pelan bahkan mengendap menuju ruang tamu mengintip seseorang yg berdiri diruang depan.

Tapi saat mark melihatnya dia sedikit terkesiap terkejut . Di luar rumah jinyoung berdiri dengan kepala yg menunduk.

Dengan cepat mark membuka pintu, dan Jinyoung tentu mendongak menatap Mark yg berdiri didepannya. , Wajah merah sudah penuh dengan air mata, dengan cepat jinyoung mendekat dan memukul tubuh Mark tentu saja dengan keras, walau posisi Jinyoung dibawah dlam artian uke tetap saja dia namja dan pukulannya tentu tidak main main.

"Yaak... Jinyoung.. aahh... Aduuh... Yaak.. kau kenapa... Aduh sakit... Sakit Jinyoung" Mark meringkuk menutupi bagian kepala , Jinyoung dengan nafas yg tersenggal masih terus memukuli Mark tidak sedikitpun kata keluar dari mulutnya, hanya air mata yg sedari tadi keluar, Jinyoung menangis bahkan terisak. Mark yg merasa dianiyaya bahkan rasa ngantuk mendadak hilang  tentu saja berusaha melawan memegang kedua tangan Jinyoung dan memeluk tubuh jinyoung. Sekalipun dia tidak mengerti dengan apa yg terjadi, kenapa Jinyoung bisa seperti ini dan berada dirumahnya saat tengah malam, dan Kenapa jg Jinyoung menangis serta datang dengan memukulinya.

"Brengsek.. kau brengsek... Kurang ajar hiks~~~ lepas.. aku belum puas memukulimu "  kedua tangan Jinyoung di pegang erat bahkan pergerakannya di kunci membuatnya sulit bergerak sedikitpun.

Mark memeluk erat tubuh jinyoung, membawanya masuk kedalam rumah dan mendudukkannya di sofa, Jinyoung masih menangis, bahkan membalas pelukan Mark , memeluk erat tubuh Mark, membuat Mark semakin tidak mengerti, tadi memukulinya sekarang memeluk dengan erat.

"Kau kenapa ? "

Tidak ada jawaban Jinyoung masih menangis terisak, membiarkan kaos bagian depan Mark basah karena air mata dia tidak perduli. Yg penting sekarang Jinyoung bisa bertemu Mark dan memeluk Mark kembali karena sejujurnya Jinyoung itu takut.
Takut Mark pergi meninggalkannya lagi.

Dari saat pulang jalan jalan Jinyoung menghubungi mark tapi tidak bisa. Berakhir saat itu jg jinyoung nekat pulang kembali ke Seoul, dari pada tetap dibusan dengan keadaan hati yg kacau .

"Sayang, kau kenapa ?" Elusan dibelakang kepala dan nada lembut serta panggilan sayang membuat perasaan Jinyoung sedikit menghangat bahkan perasaan buruk yg tadi menghinggapinya seakan menguap dan menghilang begitu saja.  mulut Mark hebat bukan... Bisa menjinakan seorang park Jinyoung hanya dengan panggilan sayang

Jinyoung melepaskan pelukannya, mengusap wajahnya yg jelas penuh dengan air mata , menatap Mark yg juga menatapnya dengan raut bingung. Bahkan alisnya hampir menyatu

"Ada apa ? Kenapa kau disini ? Dan ya Tuhan ini tengah malam dan kau pulang keseoul ? "

"Ini semua karena mu bodoh ... "

"Aku" Mark terkejut, jelas saja bahkan dia memunjuk dirinya sendiri,

"Kau tidak bisa di hubungi seharian ini kau jg tidak menghubungiku kenapa ? "

About markjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang