busan city 2

1.2K 166 118
                                    

"Jadi kalian pacaran ?"

Jinyoung mengangguk pelan menjawab suara lembut yg tadi bertanya suaranya eoma park, ibu dari seorang park Jinyoung. Mark Hanya diam duduk disamping sang pacar yg menundukan kepala.

Terdengar suara helaan nafas, eoma park pelakunya, bahkan dia berdecak . Menatap kedua anak muda didepannya secara bergantian .

"Namamu Mark ? "

Mark tersenyum dan mengangguk
"Mark tuan eoma-nim"

"Yg dulu datang dan membawa Jinyoung kembali ke Seoul saat Jinyoung tidur"

Mark kembli mengangguk ternyata eoma park masih mengingatnya, syukurlah.

"Eoma tidak perduli jika kalian sudah pacaran eoma juga tidak larang hanya saja tolong___  kalian jaga sikap jangan pacaran dipinggir jalan aigooo..." Bahkan eoma park mengelus dadanya , merasa sangat menyayangkan kelakuan anaknya yg bertindak sungguh memalukan .

"Eoma kami tidak pacaran di jalan "

"Pelukan dan ciuman apa itu bukan pacran ?"  terdengar sebuah pertanyaan yg jelas langsung membuat Jinyoung bungkam tidak bisa protes lagi, memang keadaan dia saat itu ya begitu Mark yg memeluknya bahkan menciuminya hanya saja bukan pacaran tapi Mark yg kesal dan menghukumnya bukan semata mata Karena aada niat pacaran di pinggir jalan, tapi percuma jg sih sang ibu tidak akan mendengarkannya

"Dan park Jinyoung sejak kapan kau jadi namja murahan" lebih menohok lagi ucapan eoma park . "Harusnya kau bisa jaga harga dirimu" Jinyoung total menunduk sedangkan. Mark sungguh merasa sangat bersalah .

"Eoma-nim itu bukan kesalahannya ji..."

"Aku bukan hanya memarahi Jinyoung tapi memarahimu jg Mark"  dan seorang mark tuan jg ikutan tediam bungkam, lawan bicara seorang calon mertua tentu membuatnya langsung mengibarkan bendera putih .

"Siapa yg posisi memimpin ?" Mata eoma park melirik satu persatu antara Jinyoung dan mark sedangkan Yg ditatap jg ikutn saling tatap seolah merasa tidak begitu paham dengan pertanyaan sang ibu yg terdengar sangat ambigu .

"apa maksud eoma "

"Yg submissiv antara kalian itu siapa ?"  Langsung keintinya

"Eoma-nim pasti tahu kan hanya melihat dari tampang kami jg " Jinyoung mencubit pelan paha Mark, "yg sopan " ucapnya pelan bahkan berbisik, Mark hanya bisa meringis merasakan panas Siagian paha .

"Jinyoung, manis dan lembut tentu saja mungkin, tapi wajahmu jg Mark imut malah mendekati cantik" mark melongo terlihat sangat syok. Jinyoung menahan tawa sebisa mungkin melihat tampang mark. Tidak mungkin dia akan tertawa kencang dihadapan sang ibu yg sedang serius . dijamin pantatnya tidak akan selamat di tendang sudah pasti karena bertindak tidak sopan , iya seperti itulah eoma park .

"Jadi siapa ?? "

"Aku seme eoma-nim aku top" bahkan Mark sangat antusias menjawabnya. Jinyoung terkikik geli, nanti dia akan menggoda Mark dengan panggilan ' Mark hyung cantik' sepertinya itu panggiln baru untuk Mark.

Eoma park manggut-manggut tanda mengerti,
"Baiklah sebaiknya kalian istirahat saja nanti makan malam eoma pnggil untuk makan bersama "

Jinyoung langsung berdiri, dan hendak berjalan ke kamar tapi langkahnya terhenti karena malihat maRk yg masih duduk ditemptnya
"Hyung ayo "

"Oohh... Aku kira tidak diajak" mark nyengir dan ikut berdiri,

"Kalo aku tidak mengajakmu mau kau tidur di pinggir jalan ?" Jelas Mark menggeleng berakhir merangkul bahu Jinyoung dan berjalan masuk kekamar

About markjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang