busan city 3

1.2K 206 80
                                    

.
.
.
Aku tahu ff ku jelek, tapi aku mohon dengan sangat hargai karya ku sekalipun jelek, cukup memencet gambar bintang di pojok bawah untuk menghargai nya, gak mau muluk muluk ko.

Terima kasih... aku yakin readernim orang yg baik hati.
.
.


"huh.. melelahkan" Mark membaringkan tubuhnya diatas kasur dengan kasar bahkan terdengar bunyi bedebum tapi mark tidak memperdulikannya toh tidak sakit, Jinyoung hanya menatapnya dengan jengah
"Gila..  aku berasa disidang di pengadilan karena ketahuan memperkosa anak dibawah umur, menakutkan dan menegangkan "

"Kau pedofil" dengus Jinyoung memilih ikut membaringkan tubuhnya disamping Mark" geserlah hyung aku lelah" Jinyoung mendorong tubuh mark yg berbaring dengan merentangkan tangan dan kaki tentu saja membuat ranjang king size nya menjadi sempit.

"Dan korbannya adalah dirimu , itu lucu sekali park Jinyoung " mark menurut menggeser dan membiarkan Jinyoung merapihkan tangannya .

"Sudah tutup mata dan mulutmu Hyung kau lelah kan "

Hanya gumaman, Mark memilih memiringkan tubuhnya menghadap Jinyoung yg lebih memilih memejamkan mata tidak meladeni sekalipun Mark menatapnya. Bahkan menyingkirkan rambut yg menutupi kening.
"Tapi aku senang mereka sudah merestui kita "

"Siapa bilang mereka merestui kita " Jinyoung membuka matanya melirik Mark setelah itu menarik selimut menutupi tubuh keduanya sebatas pinggang .
"Mereka mengizinkan Hyung bukan merestui"

"Itu sama saja sayang" ciuman dibubuhkan di kening Jinyoung dan Jinyoung mendelik merasa tidak terima ayolah.. dia lelah sekarang perjalanan dari Seoul ke Busan itu lama ditambah mereka sempat turun dan naik bus walau memang itu kesalahannya dan memang berniat untuk mengerjai Mark tapi tidak bisa dibohongi jika dia pun merasa kelelahan.

"Tapi setelah dekat dengan orang tuamu aku jadi mengerti dari mana sifat mu itu berasal"

Jinyoung hanya menatap Mark tanpa sedikitpun mengeluarkan suaranya. Mark tersenyum tipis, Jinyoung membuka mata itu artinya Jinyoung penasaran dengan ucapannya kan .

"Sikap kerasmu mirip ayah mu dan sifat lembut dan selalu ambil kesimpulan sendiri tanpa mendengarkan penjelasan itu turunan dari ibumu, wah.. kombinasi yg sangat sempurna " bahkan mark mengucapkannya dengan wajah binar dan ibu jari yg diacungkan .

Dan Jinyoung sangat tahu Mark sedang meledeknya.

"Aku beritahu orang tua ku dan aku jamin kau ditendang dari sini"

Jinyoung membalikan tubuhnya membelakangi mark, tidak ingin lebih mendengar celotehan mark yg menurutnya tidak bermutu dan menyebalkan.

"Harusnya kau seneng aku bicara seperti itu artinya kau memang bagian dari mereka ?"

"Apa maksudmu?"

"Saat aku pertama melihat kedua orang tuamu dan saudara-saudara mu jujur saja aku meragukan jika kau adalah bagian dari mereka "

Mata Jinyoung mendelik lantas membalikan tubuh nya menghadap Mark dan Mark faham akan ada amukan Cinderella kalo dibiarkan, maksudnya sepatu yg melayang, dan lihatlah Jinyoung sudah membawa sandal rumah yg sudah siap ditangannya.
"Dengarkan dulu aissh... Lihatlah kau benar benar mirip dengan ibumu belum mendengarjan penjelasannya sudah ambil kesimpulan dan marah"

Mark mendengus mengambil sandal yg berada di tangan Jinyoung dan melemparnya kebawah.

"Karena kau beda, wajahmu beda sekalipun kau namja tapi kau cantik , kedua kakamu yg yeoja saja kalah jauh cantiknya "

Bugh

Tuh kan sandal tidak jadi mengenai kepala Mark, tapi berakhir sebuah boneka yg berada diatas kepala melayang mengenai wajah Mark, dan Jinyoung lantas membalikan tubuhnya bukan marah tapi karena  Jinyoung merasa malu mendengar ucapan Mark, ngalusnya mark bener bener membuat Jinyoung berasa terbang

About markjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang