hangat

2K 195 85
                                    

Jinyoung masuk kedalam kamarnya, membawa 1 cup minuman dengan asap yg mengepul

Melihat mark yg sedang berbaring diranjangnya dengan tubuh tertutup selimut bukan seperti tadi selimut yg melilit tubuhnya seperti kepongpong, sekarang hanya menutup biasa.

Mark sudah melepaskannya.

Jinyoung meletakan minuman yg dia bawa diatas nakas dan duduk disamping ranjang, menepuk pelan pundak mark karena mark memunggunginya

"Minum dulu ini mumpung masih panas"

Mark berbalik dan tersenyum cerah kearah jinyoung membuat jinyoung langsung mengalihkan pandangannya.

Tampan

Dan jinyoung selalu terpukau sekalipun setiap hari dia melihatnya, tidak bisa dibohongi jatungnya selalu bekerja lebih cepat setiap mark tersenyum tulus kepadanya.

"Susu jahe"

Jinyoung mengangguk
Tercium dari aromanya sekalipun mark tidak melihatnya .

"Gomawo"
Saat jinyoung memberikan cup itu kepada nya.

Mark meniupnya terlebih dahulu setelah itu dengan perlahan menyesapnya.

Hangat... Dan nikmat

Itu yg dia rasa...
Apa lagi minumnya sambil melihat jinyoung berasa tubuhnya yg tadi membeku langsung mencair.

"Lain kali jangan bertindak ekstrim seperti tadi mark, kau bisa mati "

Mark tidak memperdulikannya, dia masih menikmati susu jahe yg berada ditangannya.

Entah sudah berapa kali jinyoung mengatakan kalimat yg sama seperti itu, membuatnya bosan. Tapi mark sadar di balik ucapan jinyoung yg terkesan memarahinya itu memiliki arti lain 'jinyoung mengkhawatirkannya'

"Dari jam berapa kau didepan rumah ku "

Mark meletakan minumannya kembali diatas nakas
"Tidak lama "

Jinyoung berdecak dengan menyentuh pipi tirus mark
"Tidak mungkin tidak lama , karena tubuhmu seperti es "

"Aku sudah membangunkanmu , kau saja yg tidak bangun bangun "

"Seenggaknya kau tunggu didalam mobil "

Mark menggeleng
"Nanti kau tidak melihatku kalau aku didalam mobil"

Rasanya jinyoung ingin sekali memukul kepala mark, keras kepala sekali.
Tidak tahu apa tindakan bodohnya tadi bisa membuatnya terbunuh.

"Masih dingin "

Mark mengangguk

"Tidur dan pakai lagi selimutnya " Jinyoung menarik selimutnya bermaksud menutup tubuh mark yg masih duduk agar kembali berbaring, tapi mark menolaknya.
Dia malah mendekatinya dan merengkuh tubuh jinyoung yg masih duduk dipinggir ranjang

"Begini lebih hangat "

Jinyoung berjingkrak pelan, dia hanya kaget dan belum siap jika mark akan memeluknya ditambah tubuh mark benar benar dingin, tangannya yg melingkar dipinggangnya menyentuh tangan jinyoung dan itu seperti es dingin sekali.

Jinyoung menggenggam tangan mark , rasa khawatir kembali menyeruak dibenaknya , mark melakukan hal ekstrim seperti ini karena dirinya, tersentuh ..
Jujur tidak bisa di pungkiri kalau jinyoung tersentuh,
Jinyoung menengokan kepalanya kesamping karena mark sedang mengusel diceruk lehernya

"Tubuhmu dingin sekali"

"Hhmm.. Maka dari itu izinkan seperti ini "

Tidak ada penolakan, jinyoung membiarkan mark memeluknya , malah membiarkan tangannya di genggam erat oleh mark. Tangan yg kosong menarik selimut dan menutupi tubuh mark .

About markjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang