nyidam dan menyiksa

1.3K 171 88
                                    


Malam ini pukul 1 dini hari, Jinyoung terguguk menangis sendiri didalam kamar, memeluk erat selimut yg menutupi sebagian tubuhnya, bagaimana dia tidak menangis perutnya terasa bergejolak mual, bahkan dia selalu bolak balik kamar mandi , tidak bisa tidur , ditambah sendiri, lengkap sudah penderitaannya.

"Hiks.... Hiks.... Kenapa menyakitkan seperti ini hiks...  Mmppt ..."

Jinyoung kembali berlari masuk kedalam kamar mandi, memuntahkan kan isi perutnya yg sudah diketahui kosong tidak ada yg dikeluarkan tadi sore dia sudah makan dan itu jg sudah keluar semua, mata ngantuk tapi keadaan tubuh yg enggan untuk tidur, perutnya menolak

"Hiks... Apa mau mu ? Ini menyakitkan " Jinyoung menangis dan berbicara sendiri mengelus perutnya yg jelas masih rata

"Hoek... Hoek.... Uuh hiks...
Mark Hyung tolong hiks aku.. hiks... Aku tidak sanggup sendiri.. hiks... "

Jinyoung berjalan kembali keranjangnya menjatuhkan tubuhnya yg memang sudah terasa lemas, air mata terus mengalir karena dia sedari tadi memang menangis, keadaan yg dia alami sungguh menyiksa, rasanya tidak sanggup di tambah jinyoung menjalninya sendiri tidak ada seorangpun tempat dia untuk mengadu.

Hamil tanpa seseorang yg menemani total sendiri membuat Jinyoung semakin dibuat merana , Mark... Jinyoung butuh sosok Mark sungguh , ingin sekedar mendengar Suara namja yg sekarang meninggalkannya. , Kangen rasanya kangen sekali

"Mark Hyung... Hiks... Maaf kan aku , maaf hiks... Ku mohon kembali, aku hamil Mark Hyung, aku benar hamil hiks .... aku tidak kuat sendiri aku tidak bisa"

Malam itu Jinyoung menangis semalaman, menangisi nasibnya menangisi kebodohannya yg sudah membuat mrk pergi, sekarang sunguh Jinyoung merasa sangat menyesal. Seandainya waktu bisa diputar Jinyoung ingin menjawab pertanyaan Mark tentang perasaannya satu bulan yg lalu sebelum Mark pergi, menjawab semuanya yg selama ini jinyoung  tahan karena rasa gengsi dan ego

Tapi sayangnya waktu tidak bisa diputar kembali yg bisa Jinyoung lakukan sekarang hanya menyesal, dan menangisinya tanpa bisa berbuat apapun.

__

Jinyoung membuka mata yg teras berat, ingin tertidur lagi tapi cahaya mata hari yg masuk melalui jendela yg dibuka menusuk kelopak mata membuatnya terpaksa untuk bangun

Tunggu...
jendela yg dibuka ??

Seingatnya Jinyoung selalu menutup jendela setiap malam, terus siapa yg membukanya ? Apa ada orang yg membukanya ? Siapa ?

Mata yg terpejam karena masih teras berat dan mengantuk langsung terbuka bahkan Jinyoung langsung duduk mengendarkan pandangannya menelusuri isi kamar. Dan benar jendelanya memang terbuka, berarti memang ada yg membukanya  .

Siapa ?

Sekali lagi Jinyoung berfikir

Mark

Apa benar dia ?

Entah kenapa diotak nya hanya satu nama itu yg di fikirkan, bukannya selama ini memang Mark yg selalu disampingnya.

Tapi harapan Jinyoung pupus saat melihat siapa namja yg memasuki kamarnya

"Kau sudah bangun?"

Taehyung masuk kedalam kamar Jinyoung dengan membawa nampan berisi makanan dan minuman
"Wae ? Kenapa ekspresimu seperti itu "

Taehyung meletakan nampan berisi sarapan diatas nakas samping tempat tidur  menatap Jinyoung yg berekspresi seolah tidak suka dengan keberadaannya.

"Sedang apa kau disini ?"  Jawab Jinyoung dengan raut wajah datar ketara sekali jika dia memang tidak suka dengan keberadaan taehyung. Eoh.. ralat bukan tidak suka dengan taehyung hanya saja tadi dia berfikir jika mark lah yg berada di kamarnya dan seperti biasa mengganggu paginya. Bisa dibilang Jinyoung kecewa.

About markjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang