aku mencintaimu

1.4K 184 88
                                    


.
.

Mark yg sempat terkejut karena tiba tiba jinyoung menciumnya, mulai tenang, dan membiarkan jinyoung melumat bibir atasnya .
Setelah jinyoung menghentikan lumatan nya, barulah mark mengambil alih, menarik pinggang jinyoung agar semakin mendekatinya dan kembali meraup bibir jinyoung yg tadi jinyoung hendak melepaskan ciumannya.

Tidak ada penolakan dari jinyoung, dia hanya meremas bahu mark , setelah itu kembali memejamkan matanya, membiarkan mark kembali melecehkan bibirnya.

Ciuman semakin dalam, mark memutar kepala berlawanan arah , melumat habis bibir jinyoung, bahkan  jinyoung terasa kakinya melemas, seperti meleleh, ciuman mark sungguh luar biasa memabukan dan panas.
Mark yg merasa beban tubuh jinyoung dilimpahkan padanya, langsung mendorong  pelan tubuh jinyoung mendekati ranjang, dan mendudukan jinyoung tanpa sedikitpun melepaskan ciumannya, terlalu sayang untuk dilepaskan, ciuman jinyoung adalah ciuman terbaik. Bibir jinyoung ada lah favoritnya, jangan salahkan mark jika mark tidak melepaskan ciumannya.

Jinyoung berbaring di ranjang, dan mark menindih nya , mark mulai melepaskan ciumannya hanya sekedar untuk membuat jinyoung bernafas, setelah itu kembali menciumnya, dan kali ini jinyoung diam saja tidak menolaknya, hanya memejamkan mata, dan sesekali membalas ciuman mark. Mark tersenyum merasa jinyoung membalas ciumannya, dan melihat wajah jinyoung yg merah padam .

Tok.. Tok.. Tok..

"Mark.. "

Jinyoung refleks mendorong tubuh mark, karena terdengar suara dan ketukan pintu, nafasnya naik turun, bibirnya total bengkak, bekas saliva tercecer disekitar bibirnya.

Mark mengerang, dalam situasi yg seperti ini ada saja yg mengganggunya.

"Hy.. Hyung.  Hyung..."

Mark tersenyum, membersihkan sekitar bibir jinyoung dan mengecup singkat bibir jinyoung yg sudah sangat merah dan bengkak

Mark mengangkat tubuhnya, tapi masih mengukung jinyoung, dengan gerakan cepat jinyoung berbalik dan tidur telungkup hanya untuk menyembunyikan wajahnya dari penglihatan mark ,yg dia sangat tahu seluruh wajahnya pasti merah padam, karena diapun merasa wajahnya sangat panas, bahkan tubuhnya pun ikut panas, ciuman tadi sungguh diluar batas . tapi jinyoung jg malah ikut menikmatinya . malu sungguh..
Mark yg melihat tingkah jinyoung hanya tersenyum dan kembali menindih tubuh jinyoung dan parahnya pantat jinyoung menabrak miliknya yg sedari tadi tertidur membuatnya sedikit menegang

Mark mengerang
jinyoung malah membulatkan matanya dibalik wajah yg dia sembunyikan .
Benda keras menabrak pantatnya.

"Hyu..  Hyung "

"Sshh.. Pantat mu menabraknya "

"Kau tegang ?"

"Karena pantaamu " mark  menjauhkan tubuhnya dari jinyoung , dia memilih turun dari ranjang dan berdiri.

"Hyung .. Gwenchana ?" jinyoung ikut duduk diatas ranjang dengan wajah yg terlihat malu malu

Mark mengerti maksud pertanyaan jinyoung adalah adik kecilnya dibawah dia bahkan menunduk melihat bagian selangkangannya yg sedikit ngembung, ternyata benar terbangun

Mark tersenyum lebih tepatnya meringis,
"Hanya ngilu"

jinyoung meremas tangannya , perbincangan mereka sudah sangat jauh.

"Kau tidurlah , kau pasti lelah "

Jinyoung mengangguk kembali menatap mark yg tersenyum kearahnya, tadi dia menunduk

Mark melangkah kearah pintu dan jinyoung masih menatapnya.

"Hyung..." mark menghentikan langkahnya dan berbalik

About markjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang