busan city

1.3K 158 72
                                    

Perjalanan panjang menuju busan, Jinyoung total menolak menaiki mobil pribadi lebih memilih menaiki keret dan Mark hanya bisa pasrah menuruti .

"Hidupkan naik kereta jg " Jinyoung berjalan lebih dulu didepan Mark yg berjalan santai dibelakangnya. Akhirnya sampai di kota kelahiran Jinyoung busan .

"Memang harus mati naik kereta ?"

Jinyoung mendengus kesal

"Kamu kan yg sok- Sokan tidak mau menaiki kereta ?"

Mark tidak menjawab memilih menarik tas gendong yg berada dipunggung Jinyoung, membuat Jinyoung berhenti dan malah tertarik kebelakang
"Yaak .. Hyung apaan sih "

Mark menunjuk sebuah cafe tidak jauh dari tempatnya berjalan
"Butuh nutrisi americano dulu "

Jinyoung memutar bola matanya malas, sejak kapan kopi memiliki nutrisi, dia yg bodoh atau memang Mark yg terlalu pintar . Molla...

Dan berakhir mereka duduk dipojok sebuah cafe yg tadi mark ingin singgahi dengan segelas americano panas yg mengepul didepan Mark dan coklat panas didepan Jinyoung tidak lupa chokocake didepan keduanya.

"Chokocake dan amerikano itu tidak cocok sayang"

"Tidak cocoknya dimana ?"

"Americano manis tapi mendominasi pahit sedangkan chokocake ini terlalu manis tidak cocok dan aku tidak suka "

"Seperti aku dan kamu Hyung, anggap aku chokocake dan kau amerikano apa artinya tidak cocok dan kau tidak suka" Jinyoung tersenyum meremehkan menyeruput sedikit hot choco nya dan kembali meletakan diatas meja .

Mark mengerang tentu saja ingin protes tapi percuma. hanya bisa mendelik tapi reaksi Jinyoung bukan marah malah terkekeh

"Apa ? Mau marah ? Silahkan ?" Kata-kata yg sangat menantang, Mark tidak aneh sih park Jinyoung ya memang seperti ini keras kepalanya akut.

"Berapa lama lagi sampai rumahmu ?"

"Bukannya kau pernah kerumahku ?"
Jinyoung mengerutkan kening , kejadian saat dia diculik dibawa paksa kembli ke Seoul dengan keadaan dia yg tertidur, tidak mungkin kan Mark melupakannya. (Reader Nim masih ada yg ingat ?)

"Beda jalan sayang, dulu aku tidak melewati jalan ini" Mark memakan cake yg berada didepannya hanya potongan kecil tapi tetap meringis memakannya .

"Jangan makan kalo tidak doyan "

"Terlalu manis bukan tidak doyan" Jinyoung hanya menggerakan bibirnya tanpa mengeluarkan suara sedikitpun , tapi wajah jelas kesal.

"Dulu aku menggunakan mobil pribadi jadi tinggal mengikuti jalan besar dan sampai kerumah mu"

Jinyoung mendengus " dasar orang kaya " tapi balasan Mark hanya gedikan bahu terlihat sombong percayalah ditambah tampang Mark yg memang terlihat sangat sombong rasanya Jinyoung ingin sekali mendorong Mark ketengah jalan . Kesal .

" Masih lama ? " Pertanyaan kembali terlontarkan , Jinyoung kembli fokus dengan chokocake didepannya.

"Dua kali naik bus tidak nyampe 1 jam"

"Lama " dengus Mark dn menumpu dagu dengan tangan diatas meja pandangan menatap Jinyoung yg masih mencibir

"Dasar orang kaya segini saja ngeluh, "

Kening Jinyoung kena sentil, tapi tidak sakit karena Mark tidak kencang jg memukulnya, bentuk  protesan sayang.

"Bukan ngeluh hanya ingin hemat waktu "

"Hemat waktu tapi kau ingin boros duit apa bedanya"

Mark terkekeh debat dengan si pacar memang tidak akan pernah habis , jika terus diladeni, Mark memilih menghabiskan americano miliknya setelah itu berdiri, Jinyoung mendongak menatap Mark merasa heran minuman dia dan cake miliknya saja masih belum habis , tidak mungkin kan Mark mengajaknya pergi. Jaket bagian bawah Mark dicekal Mark menunduk,

About markjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang