(16) Keterangan Bella

315 47 6
                                    


Denial mengajak Ars untuk menemui Bella yang sudah menunggu di lobi.
"Bella, ini Detektif Ars Zhen, partner saya. Saya harap kamu tidak keberatan jika saya mengajaknya."

Bella menggeleng, tersenyum. "Tidak apa-apa, Detektif Denial."
"Silahkan duduk, Bella. Apa yang ingin kamu bicarakan dengan kami?" Denial duduk di sofa diikuti Ars dan Bella.

Bella berdehem. "Ini tentang Cygnus, detektif." Bella menatap Ars dan Denial bergantian.

Ars dan Denial serempak menarik punggungnya maju.
"Apa yang kamu ketahui tentang Cygnus, Bella?" tanya Denial.
"Saya tidak tahu apakah Cygnus itu adalah nama orang atau nama organisasi. Saya sering mendengar nama itu di rumah saya karena mama dan papa saya sering menyebutnya di rumah."

"Pembicaraan tentang apa yang biasanya orang tuamu sangkutkan dengan nama Cygnus, Bella?" tanya Ars.

"Hmmmm....," Bella berpikir sejenak. "Biasanya tentang uang, detektif. Kedua kakak saya kuliah di Jerman juga atas biaya Cygnus. Saya tidak tahu apa itu semacam sponsor atau balas budi. Saya tidak tanya karena setiap kali saya tanya, mama dan papa menyuruh saya untuk tidak usah banyak tanya."

"Bella, apa menurutmu Cygnus adalah sebuah nama yang beredar di tempat kerja papamu?"

"Bisa jadi, detektif. Setelah papa bekerja di tempat pemotongan unggas di Lawang, kehidupan ekonomi kami memang meningkat pesat. Tapi saya tidak tahu apakah karena tempat kerja papa itu memang benar-benar menjanjikan karena memang bisnisnya bagus atau itu semua karena Cygnus terlibat di dalamnya."

"Sebelumnya papamu kerja dimana, Bella?"

"Papa punya toko di Pasar Besar. Tapi papa bangkrut setelah ditipu suppliernya. Selain itu papa juga banyak hutang. Dan saya tidak tahu bagaimana ceritanya akhirnya papa kerja di tempat pemotongan unggas itu."

"Apa mungkin dia diajak temannya, Bel?" tanya Ars.

"Mungkin, saya juga tidak tahu." Bella mengedikkan bahunya.
"Apa ada teman papamu yang sering datang ke rumah?" tanya Denial.
"Teman papa banyak, detektif. Saya tidak hafal satu per satu. Saya tidak terlalu memperhatikan, detektif."

"Bel, kamu tadi mengatakan kalau kehidupan ekonomi keluargamu meningkat pesat. Tolong ceritakan tentang itu, Bel," kata Ars.

"Hmmm....singkatnya detektif, banyak benda-benda mahal yang sebelumnya tidak ada di rumah kami, bahkan bermimpi untuk memiliki pun juga tidak pernah. Termasuk tentang kedua kakak saya yang kuliah di Jerman itu. Tapi saya pernah mencuri dengar ucapan papa pada mama bahwa kami tidak boleh hidup terlalu mencolok agar tidak mengundang kecurigaan orang."

Denial dan Ars saling pandang.

"Bel, kemarin kamu marah-marah waktu mamamu mengatakan kalau penyebab meninggalnya papamu adalah karena serangan jantung. Sebenarnya ada apa, Bella?" tanya Denial.

Bella diam beberapa saat. Dipandanginya Ars dan Denial bergantian. Sesuatu yang akan diceritakannya pada kedua detektif ini mungkin akan membawa perubahan pada kehidupan keluarganya, terutama mungkin kehidupan keuangannya apabila kedua detektif ini berhasil mengungkap siapakah atau apakah Cygnus sebenarnya. Tapi dia sudah tidak tahan hidup dalam kemewahan yang menurutnya di dapat dari hasil yang tidak halal. Kalau ada yang perlu disalahkan, telunjuk Bella akan mengarah pada kakeknya yang sudah memberinya banyak buku-buku bacaan. Dari sanalah dia belajar banyak hal, terutama tentang kehidupan. Kalimat yang paling diingatnya tentang harta manusia di dunia dari salah satu buku yang dibacanya adalah jangan terlalu berlebihan mencari harta yang kamu kejar sehingga kamu melupakan Sang Pemberi Segala. Justru Sang Pemberi itulah yang harus kita cari dimana pun kita berada, sesempit apapun kesempatan yang kita punya.

Ars: CYGNUS (Seri ke-3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang