Ars berlari keluar dari Horosho menuju Si Hiu sambil menelepon Denial. Tapi partnernya itu tidak segera menjawab panggilan teleponnya. Mungkin dia masih menyetir. Ars mengalihkan panggilan teleponnya ke Pratu Teguh. Ars menunggu respon Pratu Teguh dengan tidak sabar. Diketuk-ketukannya jari-jarinya di atas kabin Si Hiu. "Ayo Guh, jawab, jawab," kata Ars gemas.
"Ya, Detektif Ars. Maaf saya dari kamar mandi.""Guh, kamu cari informasi tentang restoran yang menjual daging angsa. Dapatkan informasi darimana restoran-restoran itu mendapatkan suplai daging angsa. Hubungi saya secepatnya. Saya di sini juga akan mencari informasi tentang itu. Kerja cepat ya, Guh."
"Baik, detektif."
Ars masuk ke Si Hiu setelah menelepon Pratu Teguh. Digunakannya ponselnya untuk mencari informasi seperti yang tadi disampaikannya pada Pratu Teguh. Dari hasil-hasil penyelidikan dan interogasi yang dilakukannya dan rekan-rekannya, kesimpulan kasus yang berkaitan dengan kata Cygnus ini adalah narkoba. Meski dugaannya terdengar silly tapi dia tetap berusaha karena, seperti cerita Janied, penyelundupan narkoba dilakukan dengan cara-cara yang tidak terpikirkan oleh akal yang benar-benar sehat. Sebuah pemikiran yang out of the box tidak bisa dilawan dengan pemikiran yang mainstream, begitu pikir Ars.
Jari-jarinya masih asyik menggeser-geser layar ponselnya saat ponsel itu berbunyi.
"Ya, Guh.""Saya sudah mendapatkan informasi yang Anda inginkan, detektif. Sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju Anda."
"Baik, Guh. Trims. Stand by. Sebentar lagi saya akan meneleponmu lagi."
"Baik, Detektif Ars."Informasi dari Pratu Teguh dikirim melalui aplikasi WhatsApp yang datang beberapa detik setelah pembicaraan lewat ponsel berakhir. Ars membaca ada sepuluh restoran di Malang yang memanfaatkan daging angsa tapi hanya tiga restoran yang mendapatkan suplai daging angsa dari tempat pemotongan unggas milik Tony. Ars segera mengirimkan pesan itu pada Kapten Montreal dan beberapa detik kemudian dia juga langsung menelepon kaptennya itu.
"Capt, saya baru saja mengirimkan informasi penting. Saya menunggu instruksi Anda.""Oke, sebentar, saya baca dulu."
"Baik, Capt," jawab Ars lalu menunggu.
Sementara itu Janied mengamati Ars dari balik kaca Horosho. Dia tidak berani mengganggu detektifnya karena tahu kalau Ars bersedia diganggu, polisi detektif itu akan keluar dari Si Hiu. Janied tetap melayani customer Horosho sambil sesekali melempar pandangannya keluar jendela.
Sambil menunggu instruksi dari Kapten Montreal, Ars berusaha lagi menghubungi Denial. Telepon di line seberang dijawab setelah dering ketiga.
"Ya, Ars. Maaf tadi aku nggak sempet jawab telepon kamu. Tadi masih bantu Pravianti ngurus Alvian di Seroja. Ini aku otw DPM."
"Jangan ke DPM, Den. Berhentilah dan standby di tempat kamu berhenti. Cygnus itu angsa, Den," beritahu Ars bersemangat.
"Apa? Angsa apa?"
"Kamu ingat informasi yang kamu temukan tentang salah satu legenda Yunani. Zeus mencitrakan satu rasi bintang di angkasa yang berbentuk seekor angsa, yang dikenal sebagai konstelasi Cygnus." Ars mengulangi informasi Denial. Angsa adalah salah satu jenis unggas, Den. Tapi waktu aku ke Lawang kemarin, aku tidak menemukan angsa di sana. Hanya ada ayam dan bebek. Itu berarti narkoba-narkoba itu pasti ada hubungannya dengan angsa-angsa. Aku baru saja meminta Teguh untuk mencari informasi restoran di Malang yang mengolah daging angsa. Ada sepuluh restoran, Den. Dan tiga diantaranya mendapat suplai daging angsa dari tempat pemotongan unggas milik Tony. Aku sedang menunggu instruksi dari Kapten Montreal untuk melakukan penggeledahan di tiga restoran itu. Sebentar, sebentar, Den. Ada telepon masuk."

KAMU SEDANG MEMBACA
Ars: CYGNUS (Seri ke-3)
Misterio / SuspensoDokter Ralline Callista Mulya, dokter forensik DPM (Divisi Polisi Malang) sekaligus sahabat Detektif Ars Zhen, harus mendekam di sel tahanan DPM saat salah seekor K-9 mengendus Black Heart di meja kerjanya. Kasus itu segera ditangani oleh Detektif A...