Sejak kedatangan Ars dan Detektif Pravianti ke tempat pemotongan unggas, kegelisahan Pak Yanto mengental. Setelah kedua detektif itu pergi meninggalkan tempat pemotongan unggas, dia menghabiskan banyak waktunya di gudang, memikirkan kemungkinan-kemungkinan kalau dirinya tertangkap.
Sedari awal memutuskan untuk bersedia membantu Tony dalam mengurus sesuatu yang disebut Tony sebagai "proyek putih", dia tidak pernah memikirkan kemungkinan akan ditangkap. Itu karena Tony berjanji menjamin keselamatan diri dan keluarganya. Tony benar-benar memenuhi janjinya. Selain rekening yang menggemuk dari bulan ke bulan, dia juga tidak merasa terancam akan ditangkap polisi karena Tony selalu menjalankan proyeknya dengan teliti dan hati-hati. Dan yang terpenting keluarganya tidak curiga. Istri dan anak-anaknya tetap mengira kalau dia tetap menjabat sebagai manajer di tempat pemotongan unggas, tempatnya bekerja selama hampir sepuluh tahun.
Uang hasil proyek putih itu ditabungnya dalam wujud rumah dan tanah. Istri maupun anak-anaknya tidak ada yang mengetahui aset-asetnya karena dia ingin memberi mereka kejutan. Terkadang dia juga merasa heran dengan dirinya sendiri yang tidak pernah berkeinginan untuk mencoba pil-pil warna-warni dan serbuk-serbuk putih yang menjadi bisnis kedua Tony dalam proyek putihnya. Keluarganya adalah alasan terbesarnya untuk tidak melakukan itu. Dia sangat mencintai istrinya. Lebih-lebih kedua anaknya. Sejak dia menikah dan mempunyai dua anak, tujuan terbesar hidupnya adalah membahagiakan keluarganya. Kenyang dengan keadaan serba kekurangan di masa lalunya membuatnya tidak ingin istri dan dua anaknya mengalami pengalaman hidup yang sama. Setelah lulus SMA, dia memilih untuk bekerja. Apapun pekerjaan dilakoninya agar dia dapat menabung untuk melanjutkan sekolah tanpa harus meminta biaya dari orang tuanya. Mulai dari tukang parkir, tukang cuci mobil, kuli bangunan dan beberapa pekerjaan kasar lainnya. Dia memutuskan untuk melanjutkan sekolahnya untuk mendapatkan ijazah D3 setelah setahun penuh menghabiskan banyak waktunya untuk bekerja. Setelah mendapatkan ijazah, dia bekerja di berbagai perusahaan hingga garis nasib mempertemukannya dengan seorang pria bernama Tony, seseorang yang pernah ditolongnya saat dia bekerja sebagai tukang parkir. Saat itu dia dan dua orang temannya berhasil menangkap dua orang pria yang mencongkel mobil Tony untuk mencuri tas berisi uang dan laptop dari dalam mobil Tony. Waktu itu Tony "hanya" memberikan imbalan uang untuknya dan dua orang temannya. Tapi sekitar dua tahun kemudian, ketika dia bertemu kembali dengan Tony, Tony langsung menawarkan pekerjaan di tempat pemotongan unggasnya hingga posisinya naik menjadi manajer setelah sekitar empat tahun bekerja, menggantikan manajer lama yang meninggal dunia.
Usaha tempat pemotongan unggas Tony sendiri boleh dikatakan tidak pernah sepi. Grafik keuntungan perusahaan juga tidak pernah menukik tajam. Itu karena Tony juga mempunyai sepuluh kedai ayam bakar dan bebek goreng di Malang dan Pasuruan. Usaha tempat pemotongan unggas dan kedai ayamnya berjalan seiring sejalan. Bahkan Tony pernah ditahbiskan sebagai salah satu pengusaha sukses kota Malang dalam ajang Plat N-terpreneurship pada tahun 2018 yang diadakan oleh komunitas pengusaha kota Malang.
Ironisnya di akhir tahun yang sama, lewat salah satu pelanggan kedai makannya, Tony mengenal narkoba. Meskipun tidak menjadi pengguna, kehidupan Tony benar-benar berubah, terutama kondisi keuangannya. Namun, berbeda dengan dirinya yang memilih membeli rumah dan tanah dari hasil bisnis narkoba, Tony menghambur-hamburkannya untuk wanita-wanitanya.
Selain karena alasan keluarga yang membuatnya tidak pernah tergoda mencoba pil-pil itu, dia juga selalu ingat dengan pesan Tony untuk tidak membuat lingkungan mereka curiga.
"Perubahan fisik dan perilaku pengguna narkoba dapat terbaca jelas dan cepat, Nto. Lingkungan kita akan segera tahu saat mereka mencium bau aneh napas, tubuh atau pakaian kita. Mereka juga akan mungkin akan segera curiga saat kita mengeluh mulut sakit atau mereka mengetahui bintik-bintik di sekitar mulut kita. Terlebih saat kita berperilaku buruk. Kita nggak usah aneh-aneh. Kita menumpuk uang saja, nggak usah ikut-ikutan ngisep, apalagi sampai sekarat. Biar mereka saja yang sekarat," kata Tony, lalu terbahak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ars: CYGNUS (Seri ke-3)
Mistero / ThrillerDokter Ralline Callista Mulya, dokter forensik DPM (Divisi Polisi Malang) sekaligus sahabat Detektif Ars Zhen, harus mendekam di sel tahanan DPM saat salah seekor K-9 mengendus Black Heart di meja kerjanya. Kasus itu segera ditangani oleh Detektif A...