CHAPTER 12 CINDY (PART 2)

34.6K 2.3K 28
                                    

Hari ini ... sepulang sekolah aku berjalan seorang diri menuju ruang guru. Tadi Angie mengirimkan pesan padaku dan menyuruhku untuk menunggunya di depan ruang guru. Cukup lama aku menunggu di depan ruang guru, membuatku menyesal karena kemarin memberikan nomor handphoneku pada Angie.

"Maaf Leslie ... membuatmu menunggu lama ..."

Aku benar-benar kesal pada Angie, sehingga aku menghiraukan perkataannya dan berjalan meninggalkannya.

"Hai ... jangan marah dong ... aku yang biasanya menunggumu lama, tidak pernah marah ..."

"Sudahlah ... ayo cepat ke tempat yang ingin kau tunjukkan padaku. Aku ingin cepat-cepat pulang."

"Baiklah ... baiklah ..."

Aku dan Angie terus berjalan hingga kami berhenti di depan sebuah kelas. Sebenarnya tempat ini bukan kelas lebih tepatnya ini merupakan ruang laboratorium biologi. Tapi semenjak menuntut ilmu di Grandes High School ini aku sama sekali belum pernah memasuki ruangan ini. Ketika sedang belajar praktek, guru biologiku tidak pernah membawa kami ke ruangan ini. Dia selalu membawa kami ke luar kelas sehingga kami belajar di alam terbuka meneliti tanaman-tanaman di kebun sekolah. Terkadang aku berpikir, mungkin sekolah ini tidak memiliki ruang laboratorium biologi, namun aku segera merubah pemikiranku ini ketika saat ini aku tengah berdiri di depan ruang laboratorium biologi. Meskipun aku belum memasuki ruangan ini, tapi aku merasakan hawa dingin yang membuat tubuhku gemetaran. Bukan hanya itu, aku pun merasakan kepalaku sangat sakit seakan-akan sebuah jarum tengah menusuk-nusuk kepalaku. Setelah merasakan semua ini, aku yakin ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang sangat mengerikan tengah menantiku di dalam ruangan ini.

"Sebelum memasuki ruangan ini, ada sesuatu yang ingin aku ceritakan padamu."

Angie mengatakan itu dengan keseriusan di wajahnya, tentu saja hal itu membuatku sangat heran.

"Apa itu? katakan saja Angie ..."

"Sekitar satu tahun yang lalu terjadi sebuah peristiwa yang sangat mengerikan di ruangan ini."

"Peristiwa apa itu?"

"Seorang siswa kelas dua ditemukan meninggal di dalam ruangan ini. Dia terkurung selama dua minggu di dalam ruangan ini. Tanpa makan dan minum terkurung sendirian di dalam ruangan ini. Dia meninggal karena kelaparan dan kehausan."

"A ... apa? Kenapa bisa terjadi hal seperti itu?"

"Itu sebuah kecelakaan. Sepertinya tidak ada yang menyadari keberadaannya di tempat ini. Tempat ini dikunci tanpa ada seorang pun yang mengetahui masih ada siswa di dalamnya. Kebetulan saat itu sekolah libur selama dua minggu setelah acara kenaikan kelas. Selama dua minggu itu tidak ada seorang pun yang datang ke sekolah ini sehingga tidak ada yang menyadari keberadaan siswa itu yang terkunci di dalam ruangan ini. Siswa itu ditemukan setelah liburan berakhir. Saat itu, tercium bau busuk dari dalam ruangan ini. Dan begitu ruangan ini dibuka, jasad siswa itu ditemukan dalam kondisi yang sangat mengenaskan. Tubuhnya sudah dikerubungi lalat."

Tubuhku semakin menggigil setelah mendengar cerita Angie.

"Kenapa kau memberitahukan hal ini sebelum kita memasuki ruangan ini? Sebelumnya kau tidak pernah melakukan ini."

"Karena mungkin saja hantu yang kali ini akan kita temui cukup mengerikan dan berbahaya ..."

"A ... apa maksudmu?"

"Semenjak jasad siswa itu ditemukan di dalam ruangan ini, sering terjadi hal yang mengerikan di tempat ini. Banyak siswa yang menjadi korban kemarahan dari arwah siswa itu."

"Me ... memangnya apa saja yang pernah terjadi di ruangan ini?"

"Banyak siswa yang kerasukan, mereka menyakiti diri mereka sendiri, bahkan pernah ada siswa yang kerasukan hingga dia hampir mengiris tangannya sendiri dengan pisau bedah di ruangan ini."

"I ... itu mengerikan ..."

"Lalu sering sekali terjadi gelas tabung tiba-tiba beterbangan dan menimpa para siswa sehingga banyak siswa yang terluka. Karena kejadian-kejadian itulah ruang laboratorium biologi ini tidak pernah lagi digunakan."

"Be ... begitu rupanya. Tapi kenapa hantu siswa itu melakukan hal ini?"

"Sepertinya hatinya dipenuhi kebencian karena tidak ada satu orang pun yang menyelamatkannya ketika dia terkurung di ruangan ini. Bukankah kemarin aku mengatakan padamu, bahwa ada juga arwah yang belum bisa kembali ke dunianya karena masih dipenuhi oleh amarah dan ingin membalas dendam? Leslie ... hantu yang akan kita temui kali ini sangat berbahaya. Tapi kau tidak perlu khawatir, aku tidak akan membiarkan sesuatu yang buruk menimpamu."

"Apa kau yakin bisa melindungiku dari hantu itu?"

"Percayalah padaku ..."

Dari sorot mata Angie, terlihat keseriusan tanpa ada sedikit pun keraguan, membuatku tidak memiliki pilihan lain selain mempercayainya.

Setelah itu, Angie membuka kunci pintu itu ... sesaat lagi kami akan membuka pintu ruang laboratorium biologi ini. Entah hantu apa yang akan aku lihat nanti? Namun aku tidak boleh ragu dan harus tetap maju.

Grandes High School (Leslie) (Proses Penerbitan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang