CHAPTER 45 DERRIS (PART 5)

24.5K 1.9K 41
                                    

Sudah hampir satu bulan aku menuntut ilmu di Grandes High School. Sejauh ini sudah ada beberapa hantu gentayangan di sekolah ini telah kembali ke dunia mereka berkat usahaku dan Angie yang berusaha untuk menenangkan mereka.

Hari ini ... aku dan Angie berjalan-jalan mengitari setiap tempat yang pernah dihuni oleh hantu namun saat ini sudah tidak dihuni lagi oleh hantu dan sudah kembali di gunakan di sekolah ini.

Aku dan Angie sedang berada di toilet di dekat kebun sekolah saat ini. Di toilet inilah pertama kalinya aku bisa melihat hantu dan di toilet inilah untuk pertama kalinya aku bertemu dengan Angie.

Hantu di toilet ini adalah Susan ... ketika hantu Susan menetap di toilet ini, toilet ini terasa begitu kumuh, kotor, bau dan menyeramkan. Tapi saat ini ... semuanya terlihat berbeda. Toilet ini dibersihkan dan bisa digunakan kembali seperti dulu. Para siswa pun terlihat sudah tidak merasa takut lagi mendatangi toilet ini. Tentu saja hal ini membuatku sangat senang.

Kemudian ...

Kami beranjak menuju kolam renang di lantai teratas gedung sekolah ini. Seperti halnya toilet tadi, kolam renang ini pun sudah kembali digunakan. Setelah kami berhasil menenangkan hantu Joan yang menetap di kolam renang ini, hawa menyeramkan dari kolam renang ini pun hilang. Kolam renang ini kembali dibersihkan dan sekarang sudah digunakan lagi. Dengan ini tidak akan ada lagi istilah saling berebutan menggunakan kolam renang. Sekolah ini memiliki dua kolam renang yang sangat luas sekarang.

Tidak lupa ... aku dan Angie mendatangi ruangan laboratorium biologi. Seperti halnya toilet dan kolam renang, ruangan ini pun sudah kembali digunakan. Aku dan teman-teman sekelasku beberapa hari yang lalu bahkan pernah memasuki ruangan ini untuk melakukan penelitian biologi. Ruangan yang pada awalnya terlihat begitu angker dan menyeramkan kini telah berubah. Ruangan ini terlihat normal, aku yakin siswa baru yang menuntut ilmu di Grandes High School nanti tidak akan menduga bahwa dulu di ruangan ini sangat angker dan menyeramkan. Hantu Cindy yang penuh amarah yang menetap di ruangan ini kini sudah tidak ada lagi, dia sudah kembali ke dunianya dan sudah beristirahat dengan tenang di sana.

Aku dan Angie kembali melanjutkan perjalanan kami ...

Sebenarnya aku sudah menduga ke mana Angie akan membawaku. Sejujurnya saat ini, aku sama sekali tidak ingin mendatangi tempat yang akan kami tuju ini. Namun ... mengingat Angie tidak mengetahui apa pun tentang masalahku ini, membuatku terpaksa mengikuti Angie yang berjalan di depanku.

Seperti yang aku duga Angie memang mengajakku ke tempat ini. Tempat ini ... ya ruangan sekaligus lapangan basket tertutup di mana anggota club basket berlatih. Saat ini pun tampak semua anggota club basket sedang latihan di ruangan ini.

Aku menatap sekelilingku mencari seseorang yang seharusnya berada di ruangan ini. Jantungku berdetak dengan hebat ketika mataku akhirnya menemukan orang itu. Orang itu sedang berada di tengah lapangan, membawa bola basket di tangannya dan berlari menuju ke keranjang basket. Dengan kecepatan dan kelincahan gerakannya, tidak ada satu pun dari lawannya yang mampu mengejarnya ataupun merebut bola dari tangannya.

Mataku semakin terkagum-kagum melihat orang itu, ketika orang itu melompat dengan sangat tinggi dan dengan gerakan yang mengagumkan dia memasukkan bola itu ke dalam keranjang. Gerakannya itu aku yakin itulah yang dinamakan Slum dunk. Orang itu ... yang tidak lain adalah Sean memang pemain basket yang luar biasa. Tidak dapat ku pungkiri, mataku tidak pernah bosan untuk melihatnya.

"Hmmmm ... berkat kau bola basket bernomor 4 itu selalu digunakan oleh para pemain, mereka juga sudah tidak merasa takut lagi berlatih di ruangan ini."

Grandes High School (Leslie) (Proses Penerbitan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang