CHAPTER 33 KARIN (PART 7)

27.5K 2.3K 201
                                    

"Aduuuuh ...!"

Aku mendengar suara rintihan kesakitan Sean, aku pun segera mendekatinya.

"Kau kenapa Sean?"

"Lukaku terasa sangat perih, mungkin karena tadi aku berenang membawamu kemari ..."

Aku merasa bersalah pada Sean, tubuhnya dipenuhi luka seperti ini karena aku. Sean sedang memegangi tangannya sambil merintih kesakitan. Aku memegang tangannya dan melihat ke arah lukanya. Luka di tangannya terlihat sangat parah, kulitnya sobek cukup panjang sehingga darah mengalir tanpa henti dari lukanya itu. Aku merobek bawah bajuku dan menutupi lukanya dengan kain bajuku itu.

"Maafkan aku ... maafkan aku ..."

Aku dengan tulus meminta maaf pada Sean sambil diiringi dengan air mataku yang mengalir deras.

Sean memegang wajahku dan mengangkat wajahku yang sedang menunduk ini sehingga wajah kami saling berhadap-hadapan saat ini.

"Kenapa kau menangis?"

"Kau terluka seperti ini karena aku, maafkan aku ..."

"Sudahlah ... tidak perlu meminta maaf lagi, yang penting bagiku sekarang kau baik-baik saja. Aku berjanji ... aku akan selalu melindungimu Leslie ..."

Sean mengatakan itu dengan keseriusan di wajahnya. Aku mencoba melihat kebohongan di matanya yang sedang menatap tajam ke arahku, tapi aku sama sekali tidak menemukannya.

"Sean kenapa kau menyelamatkan aku? Kau bahkan tidak mempedulikan dirimu. Demi menyelamatkanku kau sampai terluka seperti ini."

"Karena kau sangat penting untukku ... aku tidak ingin kehilanganmu Leslie ..."

Aku membuka kedua mataku dengan lebar ... aku tidak menyangka kata-kata itu akan keluar dari mulut Sean.

"Oh iya Leslie kenapa kau tiba-tiba berlari ke depan Bus padahal sedikit lagi kau bisa keluar dari bus itu? Kenapa tiba-tiba kau berlari?"

Mendengar pertanyaan Sean, aku pun kembali teringat pada Celia. Aku ingat alasanku berlari ke bagian depan Bus untuk menyelamatkan Celia. Aku tidak melihat Celia di tempat ini, mungkinkah dia jatuh ke dalan laut bersama dengan bus itu? Aku sangat mengkhawatirkan Celia ...

"Sean ... bagaimana dengan Celia? Kau membawa dia bersamamu kan?"

"Apa maksudmu? Aku tidak mengerti ..."

"Gadis yang berada di dekatku, kau menyelamatkan dia juga kan?"

"Aku hanya menyelamatkanmu ... aku memecahkan kaca depan bus itu dan segera membawamu keluar dari bus itu sebelum busnya jatuh. Lalu kita jatuh ke laut, kau kehilangan kesadaranmu, aku sangat panik saat itu. Tanpa pikir panjang lagi aku berenang sambil membawamu ke tempat ini."

"Jadi kau membiarkan Celia jatuh ke laut bersama Bus itu?"

"Aku tidak mengerti perkataanmu. Selain itu, di dalam bus itu ..."

"DIAM! Jangan katakan apa pun lagi. Kenapa kau hanya menyelamatkanku? Kenapa kau tidak menyelamatkan Celia juga? Celia ... mungkin saja dia sudah meninggal sekarang."

Aku menangis dengan histeris membayangkan kemungkinan Celia sudah meninggal saat ini. Aku tidak ingin kehilangan Celia, aku tidak ingin kehilangan sahabat baikku.

Sean mencoba menghapus air mataku dengan tangannya, namun dengan cepat aku menepis tangannya. Aku sangat kesal padanya karena dia membiarkan Celia jatuh ke dalam laut bersama bus itu. Aku berdiri dari posisi dudukku dan kembali duduk di tempat yang cukup jauh dengan Sean. Aku tidak bisa menghentikan air mataku, aku tidak bisa menghentikan kesedihanku ini karena mungkin saja Celia sudah tidak ada lagi di dunia ini.

Grandes High School (Leslie) (Proses Penerbitan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang