Setelah melihat kenangan Debby dan Tania, aku pun menyadari bahwa persahabatan itu sangat berarti. Aku tidak ingin mengalami hal yang dialami oleh Debby dan Tania. Aku memiliki seorang sahabat yaitu Celia, kemarin dia mengatakan dengan jelas padaku bahwa dia sangat mempercayaiku dan dia berharap aku tidak merahasiakan apa pun darinya. Karena itu, aku sudah memutuskan akan menceritakan tentang kemampuan anehku ini pada Celia. Aku sudah siap menerima resiko apa pun sekalipun nantinya Celia akan menjauhiku, aku hanya tidak ingin menyia-nyiakan kepercayaan Celia padaku.
Ketika jam istirahat tiba, aku seperti biasanya menghabiskan waktu di kantin bersama dengan Celia. Meskipun gugup, aku tetap memberanikan diriku untuk mulai menceritakan tentang kemampuan anehku ini pada Celia.
"C ... Celia begini ... aku ingin mengatakan sesuatu padamu ..."
"Apa ...? Katakan saja Leslie! ..."
"Begini ... sebenarnya ada sesuatu yang belum aku ceritakan padamu ... C ... Celia ... aku ... a ... ku memiliki sebuah kemampuan aneh. Aku bisa merasakan kehadiran hantu dan bahkan belakangan ini aku bisa melihat penampakan hantu. I ... ini memang terdengar menyeramkan, tapi aku memang bisa melihat hantu."
Aku perlahan menatap Celia, dia tengah menatapku saat ini. Celia tidak mengatakan sepatah kata pun padaku, mungkinkah dia tidak mau lagi berteman denganku setelah mendengar ceritaku ini?
"Waaah ... itu keren sekali Leslie ..."
"E ... Ehh ...? K ... keren kau bilang? Kemampuan anehku ini kau bilang keren?"
"Iya ... aku sangat iri padamu ... selama ini aku selalu ingin bisa melihat hantu ..."
Aku hanya bisa tersenyum mendengar ucapan Celia, aku merasa Celia sama anehnya dengan Angie tapi aku juga merasa senang, aku senang setelah mendengar ceritaku ini Celia sama sekali tidak merasa takut padaku.
"Lalu apa yang belakangan ini kau lakukan bersama ibu guru itu?"
"Haah ...?"
"Itu ... ibu guru yang sering menunggumu. Bukankah kau sering sekali pergi bersamanya? Kalau aku boleh tahu, ke mana dia membawamu Leslie?"
"Oooh ... itu ... sebenarnya ... kau jangan takut ya Celia ... di Grandes High School ini banyak hantu gentayangan, mereka masih memiliki keinginan yang belum terpenuhi, karena itulah arwah mereka masih penasaran. Guru itu bernama Angie, dia berasal dari keluarga cenayang, dia memintaku untuk membantu dia menyelidiki hantu-hantu itu. Kami berusaha menenangkan hantu-hantu itu supaya mereka bisa kembali ke dunia mereka dengan tenang. Sejauh ini sudah ada beberapa hantu yang berhasil kami tolong."
"Oooh begitu ..."
"Iya begitulah ..."
Celia tidak mengatakan apa pun setelah mendengar ceritaku ini, entah apa yang sedang dia pikirkan?
Lalu sepulang sekolah, aku pergi ke ruang guru karena Angie mengirimkan pesan padaku dan menyuruhku untuk datang ke ruang guru. Dalam pesannya, Angie menyuruh aku untuk masuk ke ruang guru begitu tiba di depan ruang guru. Karena itu, aku langsung masuk ke ruang guru begitu tiba di depan ruang guru itu.
Angie terlihat sedang duduk di kursinya, hingga aku segera menghampirinya.
"Ooh ... Leslie ... kau sudah datang ..."
"Tempat apa lagi yang akan kita selidiki hari ini ...?"
"Hmmm ... tempat yang kali ini akan kau selidiki adalah perpustakaan di sekolah ini."
"Memangnya ada rumor apa di perpustakaan?"
"Siswa-siswa yang membaca buku di perpustakaan sering sekali dijahili oleh hantu yang tinggal di sana. Hantu itu selalu menyembunyikan buku-buku yang sedang dicari oleh para siswa, membuat mereka kesulitan menemukan buku itu. Karena ulah jahil dari hantu itu, jarang ada siswa yang mau membaca buku lagi di perpustakaan sekolah."
"Jadi meskipun di sana ada hantu, perpustakaan itu masih tetap digunakan?"
"Begitulah ... ada seorang siswa kelas 2 yang sampai sekarang bersedia menjadi penjaga perpustakaan itu, tapi perpustakaan itu selalu kosong, jarang sekali ada siswa yang mau datang ke sana."
"Ooh begitu ... baiklah ayo kita pergi ke sana sekarang juga ..."
Namun Angie tetap duduk di kursinya dan tidak mengatakan apa pun padaku. Aku merasa heran dengan kediamannya karena biasanya dia selalu bersemangat setiap kali kami akan pergi untuk menemui hantu.
"Kau kenapa Angie?"
"Sebenarnya Leslie ... aku tidak bisa menemanimu menyelidiki hantu itu kali ini."
"Memangnya kenapa?"
"Aku ditugaskan oleh pak Kepala sekolah untuk pergi ke luar kota selama 3 hari, untuk mewakili sekolah kita dalam acara pertemuan para guru yang rutin diselenggarakan setiap tahun."
"Ooh begitu ... ya sudah kita menyelidiki hantunya nanti saja kalau kau sudah kembali."
"Tidak ... tidak ... itu hanya akan membuang-buang waktu saja, masih banyak hantu yang harus kita selidiki jadi kau tidak boleh membuang-buang waktu yang berharga ini."
"Tapi aku tidak berani menemui hantu itu sendirian ..."
"Sendirian? Kan ada Sean ... jadi kau tidak akan sendirian menemui hantu itu ..."
"A ... apaaaa? Aku harus menyelidiki hantu itu bersama dengan dia?"
"Iya memangnya kenapa? Bukannya bagus ... kalian jadi bisa berduaan. Ini kesempatanmu untuk dekat dengannya. Lagipula ... sepertinya dia menyukaimu Leslie ..."
"Ja ... jangan bicara sembarangan. Itu tidak mungkin kan?"
"Kemarin dia begitu khawatir ketika melihatmu pingsan. Hanya dengan melihat ekspresi khawatirnya yang berlebihan itu, aku tahu dia menyukaimu. Haha ... kau hebat Leslie bisa menaklukan hati pria yang dingin seperti Sean. Aku yakin semua wanita di sekolah ini akan iri padamu."
Angie mengatakkan itu sambil disertai dengan senyuman yang terkesan mengejekku. Membuatku semakin sebal melihatnya.
"Aku serahkan penyelidikan hantu kali ini pada kalian berdua ya ... selamat berjuang."
Angie mengatakan itu sambil mengedipkan sebelah matanya. Aku benar-benar kesal sekaligus sebal padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grandes High School (Leslie) (Proses Penerbitan)
HorrorLeslie Felicia ... remaja 17 tahun yang terpaksa pindah sekolah karena mengikuti orangtuanya. Grandes High School ... sebuah sekolah SMA yang berjarak cukup dekat dari tempat tinggal Leslie yang baru, yang dipilih Leslie untuk menjadi sekolah baruny...